UIN MALANG-Perubahan visi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjadi “Terwujudnya pendidikan tinggi Islam unggul bereputasi internasional” tentu juga mengubah seluruh arah kebijakan dan program kampus. Sesuai amanah rektor, seluruh satuan kerja di kampus wajib melakukan program yang sesuai dengan visi tersebut. Pada Rapat Pimpinan 2023 di Aula Gedung Rektorat lt. 5, semua pimpinan melaporkan hasil kinerjanya termasuk apakah capaian kinerja sudah sesuai target.
Mengawali laporan kinerja, Dr. Helmy Saifuddin, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu UIN Malang memaparkan pantauan timnya terkait program kerja di kampus. Ia memfokuskan pada kesiapan Kampus Ulul Albab untuk mencapai cita-citanya menjadi lembaga pendidikan bertaraf internasional.
Ia menyampaikan, secara keseluruhan, persentase keselarasan perencanaan program dan anggaran sesuai rencana strategis UIN Malang sudah mencapai target. “Bahkan ini melampaui target yang direncanakan 85%, karena capaian kita 92%,” jelas Helmy. Artinya, program-program selama ini yang disusun kampus, sudah sesuai dengan rencana. Persentase yang melampaui target ini juga menunjukkan semangat sivitas akademik untuk menghidupkan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Lalu, apakah kampus siap menuju nilai unggul bereputasi internasional sesuai yang diharapkan? Menurut catatan LPM yang dihimpun melalui aplikasi daring e-smart kampus, sudah banyak aspek kinerja yang membuat UIN Malang siap melakukan asesmen skala internasional. Namun, ada pula beberapa hal yang masih harus dibenahi untuk memantapkan dan meningkatkan nilai kampus.
Beberapa target yang telah dicapai kampus ialah yang terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mendapat poin maksimal, seluruh staf pengajar harus memiliki sertifikasi pendidik bertaraf internasional. Hal ini bisa dilakukan dengan mengikuti short course ke luar negeri ataupun mengikuti program daring. “Target kita setidaknya 30 dosen, namun ternyata ada 34 dosen yang sudah mengantongi sertifikasi pendidik bertaraf internasional,” jelas Helmy.
Tak hanya itu, berkat program pendampingan penulisan hasil penelitian, dosen-dosen di UIN Malang sudah banyak yang mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal-jurnal bereputasi internasional, seperti Scopus. “20% sudah tercapai dari hanya 10% yang kita target,” imbuhnya. Untuk mempertahankan prestasi ini, pihak kampus berharap setiap fakultas wajib memiliki 7 artikel di jurnal terindeks Scopus setiap tahunnya. (nd)