HUMAS UIN MALANG-Sesuai dengan visi Kementerian Agama RI yaitu Kementerian Agama yang profesional dan terpercaya dalam membangun masyarakat yang soleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong"
Menjadi dasar Kepala Pusdiklat Kementerian Agama RI Dr. Syafi'i, M.Ag mendorong para tenaga fungsional di bawah Kementerian Agama untuk aktif melakukan penelitian meskipun mereka bukan dari unsur dosen.
Pernyataan ini di sampaikan saat momen penutupan kegiatan pelatihan teknis karya tulis ilmiah bagi tenaga kependidikan di UIN Maliki Malang. "Pelatihan ini untuk menuangkan gagasan-gagasan yang terkait dengan perkembangan tugas dan fungsi bapak sebagai jabatan fungsionalnya," paparnya.
Bekerja di dunia akademik seperti ini gagasannya harus dituangkan melalui tulisan dan ini sebagai bukti bahwa setiap tenaga fungsional ikut memberikan warna dan gagasannya terhadap perkembangan kelembagaan yang ditempatinya. "Yang terpenting apapun idenya harus dituangkan dalam tulisan," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Teknis Karya Tulis Ilmiah, Deden Wahyudin juga turut memberikan semangat menulis kepada tenaga fungsional ASN di lingkungan UIN Maliki Malang. Di penghujung kegiatan KTI menegaskan bahwa hasil tulisan peserta yang baik dan bermutu akan di fasilitasi untuk bisa di publikasikan di jurnal nasional dan semua segala biaya sudah dianggarkan oleh pusat. "Setiap tulisan yang masuk akan bersaing dengan fungsional yang lain dan ini sudah biasa dilakukan," paparnya.
Tulisan yang mutu akan dipublikasikan dan bagi yang belum bisa masuk di jurnal dimohon jangan putus asa dan teruslah menulis dan jangan pernah ada rasa kecewa. Pasalnya, menulis perlu kebiasaan agar semakin mahir dalam menulis karya ilmiah. "Yang paling penting pejabat fungsional bisa menuangkan gagasannya melalui tulisannya," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro AUPK Dr. H.Ahmad Hidayatullah, M.Pd menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada Kepala Pusdiklat RI dan semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat dan keberkahan.
"Kita harus cepat beradaptasi mengikuti perubahan terhadap regulasi yang ada, jika tidak maka kita akan ditinggalkan," pungkasnya.