UIN MALANG-Berbagai problem pasti dihadapi pengelola jurnal ilmiah. Biasanya, problem ini merata di semua jurnal, terutama mereka yang rangking akreditasinya kurang tinggi. Bahkan, jurnal dengan akreditasi tinggi pun masih menghadapi problem meski bidangnya berbeda. Salah satu yang menjadi concern pengelola jurnal ialah mendapatkan penulis dengan afiliasi universitas di luar Indonesia. Memiliki penulis internasional memiliki poin yang sangat tinggi dalam proses akreditasi. Maka wajar jika pengelola jurnal dibuat pusing untuk isu satu ini. Dalam Workshop Peningkatan Grade Jurnal dan Indeksasi Scopus di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3, Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D. berbagi tipsnya saat mengelola jurnal ilmiah di kampus asalnya, Rabu (8/3).
Di tips pertama, narasumber dari Universitas Jember itu menyatakan bahwa konferensi tahunan (annual conference) merupakan wadah yang tepat untuk menarik akademisi dari luar kampus. Biasanya, para akademisi ini mencoba peruntungan untuk mencari wadah ilmiah untuk mempresentasikan hasil riset atau pemikirannya. Pada kegiatan konferensi, pengelola jurnal dapat memilah dan memilih berbagai karya ilmiah yang diserahkan penulis yang sesuai dengan focus dan scope jurnal.
Permasalahannya adalah, tidak semua konferensi berlabel internasional berhasil. Alih-alih menggaet penulis dari luar negeri, ia malah berubah menjadi konferensi lokal karena peminatnya hanya dari dalam negeri, bahkan dari kampus penyelenggaranya sendiri. “Maka, acara tahunan ini harus dirubah konsepnya menjadi joint conference,” lugas narasumber yang merupakan alumni program magister Bidang Mathematical Computation dari University of Manchester Institute of Science and Technology, Inggris itu.
Dengan menggandeng kampus lain, maka penyelenggara akan mendapatkan penulis yang berasal dari berbagai afiliasi kampus. “Jika bisa bekerjasama dengan instansi luar negeri, maka jaminan mendapatkan penulis luar negeri itu ada,” imbuh Prof. Dafik. Apabila acara ini berhasil, maka konferensi dapat dilakukan tahunan dengan menggandeng lebih banyak partner kerja untuk memperluas diversifikasi penyaji materi.
Saat melaksanakan konferensi gabungan tersebut, Prof. Dafik menyarankan tips yang kedua, yakni mencari akademisi dengan bidang studi yang sama untuk melakukan joint research di masa mendatang. Dengan begitu, konferensi tidak hanya berguna untuk mencari penulis afiliasi internasional, namun juga memperluas relasi akademik.
Penelitian kolaborasi internasional tak hanya berguna bagi peningkatan kualitas diri dosen, namun juga memberi impact bagi universitas. “Karenanya, pimpinan universitas harus campur tangan dengan membuat aturan yang luwes untuk joint research, sehingga kegiatan ini melembaga dan memotivasi para sivitas akademik untuk melakukannya,” jelas guru besar Bidang Ilmu Combinatorics dan Combinatorial Education tersebut.
Kegiatan Workshop Peningkatan Grade Jurnal dan Indeksasi Scopus merupakan program di bawah naungan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. sebagai wujud dukungannya terhadap para pegiat jurnal ilmiah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Nantinya akan ada workshop lanjutan yang memiliki tujuan yang sama, yakni membantu pengelola jurnal untuk berbenah dan menyiapkan jurnalnya untuk proses peningkatan akreditasi. Narasumber yang dihadirkan pihak panitia ialah Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D. (Universitas Jember) dan Siti Mutrofin, M.Kom. (Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya). (nd)