PSGA Gelar FGD Dwan Pakar Gender UIN Malang
Iffatunnida Kamis, 20 Juli 2023 . in Berita . 446 views
5745_fgender.jpg

UIN MALANG-Posisi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di suatu lembaga pendidikan seharusnya menjadi basis akademis. Artinya, PSGA diharapkan dapat berkontribusi positif dalam pengambilan keputusan atau kebijakan strategis yang tentunya ramah gender dan anak. Tak hanya itu, keberadaan PSGA di kampus dianggap urgen karena perannya dalam penyelesaian isu-isu kekerasan seksual ataupun isu lainnya yang terkait mental. Karenanya, PSGA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengumpulkan para dosen dan tendik di lingkungan kampus dalam Focus Group Discussion (FGD) Dewan Pakar Gender yang bertema Menuju Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG). Acara yang berlangsung sehari ini bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Pusat lt. 1, Kamis (20/7).
Dalam pelaksanaannya, FGD didesain sebagai acara yang full diskusi. Setiap pakar dan dosen hadir berkesempatan menyuarakan pengalaman atau concern-nya selama berkecimpung menangani isu gender dan anak. Seperti yang terlihat saat Prof. Dr. Mufidah, M.Pd. menyampaikan beragam pengalaman yang pernah ia alami selama bertahun-tahun berkecimpung di ranah studi gender. Menurutnya, meski saat ini isu gender equality sudah marak diperbincangkan, namun praktiknya tidak maksimal. Ia memberi contoh di kancah perpolitikan, "Maskulinitas di dunia politik itu masih luar biasa besar karena wanita masih dianggap beban."
Terkait posisi PSGA di sebuah perguruan tinggi, ia berkomentar, seharusnya PSGA tidak fokus menangani orang-orang bermasalah. "Seperti yang sampai saat ini terjadi, akhirnya PSGA isinya penuh masalah," imbuhnya. Menurut Prof. Mufidah, PSGA perlu disupport dengan unit Woman Crisis Center dan Family Corner untuk menampung segala permasalahan. Sehingga, PSGA fokus pada melebarkan sayapnya dan mengokohkan posisinya sebagai pusat studi yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan kampus.

5746_fgender1.jpg

Di awal acara, Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Sudirman Hasan, MA. setuju jika dikatakan PSGA memilik posisi strategis dalam lembaga sekelas universitas. Pasalnya, universitas berisi banyak mahasiswa di usia mencari jati diri dan membangun relasi. Pada aplikasinya, mereka sering menggunakan cara yang beresiko tinggi yang tidak disadari sejak awal. "Sering sekali kami temukan para mahasiswa yang sedang dalam pencarian jodoh ini, melewati norma-norma yang seharusnya dijaga," tutur Prof. Sudirman. Karena itu, PSGA diharapkan dapat memberi edukasi secara konsisten dan memfasilitasi mereka yang membutuhkan bantuan moral. "Kita tentunya berharap tidak ada lagi kekerasan yang terjadi. Kalaupun ada, semoga masalah itu teratasi secara profesional sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," paparnya.
Sementara itu, Dr. Istiadah, MA., Kepala PSGA UIN Malang menyatakan pihaknya ingin agar FGD yang dilaksanakan sehari ini dapat secara maksimal membincang isu-isu sekaligus solusi-solusi yang kontributif. Dengan menghadirkan para pakar dan dosen yang concern dengan isu gender, ia yakin pelaksanaan FGD ini tidak sia-sia. (nd)

(INFOPUB)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up