HUMAS UIN MALANG - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki Malang) telah memulai pelaksanaan tes mandiri menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) pada hari ini. Tes ini merupakan bagian dari proses seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Mandiri UIN Malang tahun 2023, yang akan berlangsung pada tanggal 17, 18, dan 20 Juli 2023.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M Zainuddin MA, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah M. Ag, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. A. Fatah Yasin. M.Ag, Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama (AAKK), Dr. H. Barnoto M.Pd.I, tim IT PTIPD, serta para penguji.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, menyatakan bahwa berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan di beberapa gedung laboratorium dan perkuliahan, pelaksanaan ujian mandiri berjalan lancar dan kondusif. Seluruh peserta dilayani dengan baik tanpa adanya kendala yang signifikan. "Hal ini tidak lepas dari persiapan yang matang, terutama dalam hal perangkat dan jaringan yang digunakan untuk tes CBT Mandiri ini," ujar Prof. Zainuddin.
Prof. Zainuddin menjelaskan bahwa pada tahun 2023 ini, jumlah pendaftar jalur Mandiri di UIN Maliki Malang mencapai 3.567 peserta, dan pelaksanaan tesnya dibagi menjadi beberapa gelombang selama tiga hari ke depan. Semua peserta harus bersaing ketat untuk mendapatkan kursi di kampus ini, sehingga setiap peserta harus mempersiapkan diri dengan baik secara fisik, mental, dan psikis agar dapat mengikuti ujian dengan baik. "Banyak peserta yang gagal karena kurangnya kesiapan mental," tambah Zainuddin saat jumpa pers di ruang sekretariat ujian Mandiri gedung Fakultas Saintek lt.3.
Rektor UIN Maliki Malang juga mengungkapkan bahwa tahun ini kampus ini akan menambah kuota penerimaan calon mahasiswa baru menjadi 5.000 mahasiswa. Jumlah ini disesuaikan dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, bahwa UIN Maliki Malang harus menambah 1.000 calon mahasiswa baru. "Tahun lalu, UIN Maliki Malang hanya mampu menerima maksimal 4.000 mahasiswa baru. Namun, tahun ini totalnya mencapai 5.000 calon mahasiswa baru yang akan menempati asrama baru di kawasan Precet Kota Batu," jelasnya kepada awak media.
Seluruh mahasiswa baru diwajibkan tinggal di asrama atau Ma'had selama satu tahun untuk pembinaan spiritual, ahlak, serta pendalaman bahasa Arab dan bahasa Inggris. "Dengan adanya pendidikan tambahan ini, diharapkan mahasiswa UIN tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga ilmu agama Islam yang menjadi ciri khas kampus ini," terangnya.
Selain itu, UIN Malang juga memberikan fasilitas kepada mahasiswa yang ingin menghafal Al-Qur'an, mereka akan dibina langsung di bawah lembaga Haiah Tahfidzul Quran (HTQ), yang juga menjadi kebanggaan kampus UIN Maliki Malang dan para wali mahasiswa. "Karena sekarang UIN Malang berada dalam tahap pengakuan dan reputasi internasional, sehingga mahasiswa selain belajar umum juga harus menguasai agama. Ini merupakan ciri khas kita yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi lain," tambahnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah menambahkan bahwa Jalur Mandiri merupakan jalur kelima atau jalur penerimaan mahasiswa baru terakhir yang dilaksanakan oleh UIN Malang.
Proses pendaftaran Beasiswa Teladan telah berlangsung sejak 20 Februari hingga 31 Maret 2023, SNBP pada tanggal 14 hingga 28 Februari 2023, SPAN PTKIN pada tanggal 16 Februari hingga 4 Maret 2023, UTBK-SNBT pada tanggal 23 Maret hingga 14 April 2023, UM-PTKIN pada tanggal 10 April hingga 15 Mei 2023, dan pendaftaran Mandiri pada tanggal 22 Mei hingga 14 Juli 2023. "Saat ini, UIN Malang telah melaksanakan seleksi jalur mandiri, yang merupakan jalur masuk terakhir di kampus ini," ujarnya.
Calon mahasiswa baru yang diterima dijadwalkan untuk melakukan validasi dan masuk ke Ma'had pada tanggal 14-16 Agustus 2023, dilanjutkan dengan orientasi Ma'had pada tanggal 17-18 Agustus 2023. "Pelaksanaan PBAK direncanakan pada tanggal 21-24 Agustus 2023," jelasnya.
Sementara itu, Kabiro AAKK Barnoto menambahkan bahwa materi seleksi CBT mandiri ini mencakup Tes Potensial Akademik (TPA) dan wawasan keagamaan. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan persiapan secara maksimal, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, termasuk tim IT. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan kendala yang dapat terjadi selama pelaksanaan tes CBT mandiri agar sistem tidak mengalami eror.
Pada sesi pertama tes ini, tercatat bahwa dari total peserta, sebanyak 443 peserta, 327 hadir untuk mengikuti seleksi, sedangkan 116 peserta tidak hadir.