UIN MALANG-Berstatus sebagai Perguruan Tinggi BLU (Badan Layanan Umum), UIN Raden Mas Said Surakarta merasa perlu mengubah manajemen, terutama pengelolaan dana. Dengan tujuan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Surakarta berkunjung ke LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mempelajari pengelolaan dana, termasuk income dan outcome, Kamis (21/9).
Membuka acara, Ketua LP2M UIN Surakarta Dr. Zainul Abas, M.Ag. menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya ialah untuk membantu kampusnya meningkat secara kualitas. Agar tercapai, pihaknya ingin agar ada perubahan pengelolaan dana dan bagaimana LP2M dapat berkontribusi terhadap pemasukan kampus. “Yang kami tahu, pemasukan kampus dari pintu LP2M, tentu saja bisa melalui penelitian juga penerbitan,” imbuhnya. Sebagai pimpinan LP2M, Zainul Abas ingin agar lembaganya juga dapat memfasilitasi penelitian yang dilakukan para dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta.
Ahmad Abtokhi, M.Pd., Sekretaris LP2M UIN Malang, menuturkan, pendanaan lembaganya berasal dari beberapa sumber, di antaranya ialah BOPTN dan PNBP. Pendanaan tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat diakses tak hanya dosen-dosen UIN Malang, namun juga tenaga kependidikan yang memiliki jabatan fungsional. “Dana itu juga untuk reward jika ada hasil penelitian berupa karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi,” jelasnya.
Abdul Aziz, M.Pd., Kepala Pusat Studi Penelitian, memaparkan bahwa untuk pemerataan, LP2M harus mengatur standar biaya minimal dana penelitian dosen. “Jangan sampai ada yang terima dobel, tidak akan adil buat lainnya,” imbuhnya. Untuk itu, LP2M harus memiliki database yang kuat untuk tracking penerimaan dana oleh dosen. Tentunya, setiap sivitas akademik berhak mendapatkan pendanaan untuk pengembangan profesinya.
Muhammad Anwar Firdausy, M.Ag., Kepala Pusat Publikasi Ilmiah berbagi mengenai pengelolaan jurnal-jurnal ilmiah di UIN Malang. Hal ini termasuk juga pendanaan jalannya jurnal ilmiah sehingga pengelola mendapatkan reward yang pantas. Dr. Saiful Musthofa, Kepala Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat menuturkan bahwa pihaknya concern terhadap pelaksanaan pengabdian mahasiswa dan dosen yang memiliki kebermanfaatan. UIN Malang tak hanya fokus mengabdikan diri pada masyarakat sekitar kampus ataupun Malang Raya. Dengan menjalin hubungan kolaboratif dengan kampus lain juga kementerian di luar Kementerian Agama, kini UIN Malang juga merambah pengabdian luar Pulau Jawa, bahkan hingga internasional. “Tahun ini, selain Asia Tenggara, kami juga menarget Arab Saudi, Maroko, dan Mesir,” tuturnya. Sehingga, LP2M secara langsung juga berkontribusi terhadap internasionalisasi UIN Malang seperti yang tertuang dalam Road Map hingga 2025. (nd)