Larasati Sekar Kinasih, M.Gz. (Dosen FKIK)
HUMAS UIN Malang - Diet seringkali terdengar sebagai sesuatu yang rumit, membingungkan, bahkan menyiksa. Sebenarnya, menjalani diet sehat tidak harus sulit dan menyiksa diri. Terlebihi, bagi para anak kos yang berhadapan dengan anggaran terbatas dan ruang masak sederhana, makanan sehat bisa tetap menjadi pilihan yang cerdas. Ibu Larasati Sekar Kinasih, M.Gz. membagikan beberapa tips dan trik sederhana untuk menjalani diet seimbang dengan prinsip "diet dari diri sendiri" dan "mindful eating".
Motivasi diet harus berasal dari dalam diri agar dapat menjalaninya tanpa paksaan. Menjalani diet itu harus dengan bahagia agar berhasil. Selanjutnya, menerapkan mindful eating dalam diet. Artinya, menyadari apa yang sedang dimakan, memahami apa yang dibutuhkan tubuh. Saat makan, mensyukuri hidangan yang tersaji dan menikmati makanan tanpa distraksi apapun.
Tumpeng Gizi Seimbang (sumber: Kemenkes RI)
Di Indonesia, prinsip diet sehat dapat diilustrasikan dalam konsep tumpeng gizi yang mengedepankan gizi seimbang. Dalam tumpeng gizi, diperhatikan asupan karbohidrat, sayuran, buah, protein nabati atau hewani, minyak, garam, dan gula. Jumlah serat yang dikonsumsi seharusnya sebanding dengan jumlah nasi yang dimakan. Sedangkan, porsi untuk minyak, gula, dan garam diminimalkan. Walau demikian, bukan berarti makanan seperti gorengan dan es krim dilarang, boleh dimakan selama tidak berlebihan.
Menyusun menu diet di kosan juga sebenarnya tidak sulit. Banyak pilihan menu yang murah dan simpel seperti sup dan tumisan. Bu Laras merekomendasikan sayur orak-arik telur. Cukup dengan menumis wortel, buncis, jagung, dan telur, menambahkan bumbu sederhana seperti bawang putih bawang merah serta sedikit merica dan saos tiram, makanan sehat dan lezat dapat disantap.
Di samping memasak, membeli makanan di warung ramesan dapat menjadi pilihan saat kegiatan sedang padat. Di warung ramesan, porsi dan pilihan lauk dapat diatur sesuai prinsip gizi seimbang, misalnya dengan mengurangi nasi, memperbanyak sayur, dan melengkapinya dengan daging atau lauk yang sumber protein lainnya.
Menjaga pola hidup sehat itu mudah. Mungkin akan terasa berat pada awalnya. Namun, bisa disiasati dengan mencoba menjaganya di 14 hari pertama. "Ayo challenge diri kita 14 hari saja dulu," imbau Bu Laras. "Dimulai dengan makan sesuai kebutuhan, kemudian lihat apa yang terjadi. Apakah membuat tubuh menjadi lebih enteng, lebih fresh, dan tidak gampang mengantuk di pagi hari? Coba diamati sendiri, pasti ada perubahan positif dibanding hari kemarin dan itu akan menjadi motivasi tersendiri untuk bisa melakukan pola diet dengan baik," imbuhnya.
Bu Laras memaknai pola hidup sehat sebagai ikhtiar untuk menjaga karunia Allah. "Saya rasa, menjaga pola makan merupakan salah satu cara untuk menjaga karunia dari Allah swt yang sudah menciptakan tubuh kita sedemikian baiknya sehingga dalam kondisi sehat kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, melakukan ibadah dengan baik sesuai anjuran, untuk mengisi hidup kita di dunia ini."
Menjaga kesehatan dengan pola makan yang seimbang dan olahraga rutin akan terasa manfaatnya kini dan nanti (terutama di hari tua). "Sangat disayangkan apabila di hidup yang singkat ini kita kurang menghargai dan merawat diri sendiri. Ketika hidup sehat, kita bisa membersamai keluarga kita sampai tutup usia dan itu karena karunia Allah Swt," pungkasnya.
Narasumber: Larasati Sekar Kinasih, M.Gz. (Dosen FKIK UIN Malang)
Reporter: Raalins W
Editor: Edy Hyto