HUMAS UIN MALANG – Hari ini, Ketua Senat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.Ag, memimpin rapat terbuka senat yang diadakan untuk pengukuhan tiga guru besar di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam orasi ilmiahnya, yang disampaikan dengan penuh semangat, Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan menggambarkan momen pengukuhan tersebut sebagai suatu kebahagiaan bagi seluruh warga UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selasa, 23 April 2024.
"Pengukuhan ini sungguh merupakan kebahagiaan bagi seluruh warga UIN Maulana Malik Ibrahim Malang karena pada hari ini telah bertambah tiga orang guru besar yang akan dikukuhkan," ujar Aba Muhtadi, sapaan akrabnya.
Pengukuhan ini juga diharapkan akan memberikan inspirasi kepada seluruh civitas akademika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk terus berkarya dan berinovasi bagi masyarakat, bangsa, dan negara, serta bagi almamater yang mereka banggakan.
Salah satu momen penting dalam rapat terbuka ini adalah pidato ilmiah dari ketiga guru besar yang akan dikukuhkan:
Prof. Dr. Abdul Malik Amrullah, M.Pd.I
Dalam pidatonya berjudul “MADRASAH MAARIF NU: Menjaga Ideologi dan Mengelola Modernisasi melalui Kemandirian”, Prof. Malik Amka menguraikan komitmennya terhadap Madrasah Ma’arif NU dengan menekankan pentingnya menjaga ideologi sekaligus mengelola modernisasi melalui kemandirian. Beliau memaparkan pencapaian signifikan dalam mengembangkan Madrasah Ma’arif di Kabupaten Malang dan Indonesia secara keseluruhan.
Prof. Dr. Abbas Arfan, Lc., M.H
Dalam pidatonya yang berjudul “Aplikasi Kaidah-Kaidah Fikih Muamalah Dalam Istidlâl (Perumusan & Penetapan Hukum) Fikih Muamalah Kontemporer”, Prof. Abbas menyoroti penerapan kaidah-kaidah fikih muamalah dalam perumusan dan penetapan hukum fikih muamalah kontemporer. Beliau menegaskan pentingnya pendekatan yang tepat dalam merumuskan hukum Islam dalam konteks masa kini.
Prof. Dr. Muassomah, M.Si., M.Pd
Prof. Muassomah membahas "Penggambaran Gender dalam Konstruksi Bahasa Arab: Bahasa, Budaya dan Identitas Gender". Dalam penelitiannya, beliau mengungkap bagaimana bahasa Arab mencerminkan ketimpangan gender yang ada dalam masyarakat Arab, menyoroti aspek politik dan budaya patriarkhi yang masih mempengaruhi identitas gender dalam bahasa tersebut.
Rapat ini merupakan tonggak penting bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam upayanya menjadi kampus yang unggul dan bereputasi internasional. Diharapkan dengan semakin bertambahnya guru besar, kampus ini akan semakin mampu bersaing dan berkompetisi di kancah nasional maupun internasional.
Dengan semangat pengukuhan ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berkomitmen untuk melahirkan lebih banyak guru besar sebagai bagian dari program percepatan pengembangan akademik hingga tahun 2025.
"Mari kita berharap semoga pengukuhan tiga guru besar ini akan memberikan sumbangsih yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menginspirasi generasi akademik dan masyarakat dalam memajukan bangsa dan negara. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus melangkah maju sebagai pusat keunggulan ilmiah yang kita banggakan," tutupnya.
