HUMAS UIN MALANG - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang terus mengukuhkan reputasinya sebagai World Class University (WCU) melalui langkah strategis dalam memperluas hubungan internasional. Baru-baru ini, para pimpinan UIN Maliki Malang melakukan kunjungan studi ke Institut of Science Innovation and Culture (ISIC) Thailand untuk menggalang kemitraan yang lebih erat di Asia Tenggara.
Dalam kunjungan yang berlangsung dari 24 hingga 26 April 2024, Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr HM Zainuddin MA, didampingi oleh sejumlah pejabat kampus, menjalani serangkaian kegiatan penting. Diskusi-diskusi strategis digelar bersama Asst Prof Dr Saichol Chujuarjeen, Wakil Presiden untuk Riset ISIC, dan Asst Prof Dr Yaoping Liu, Direktur ISIC, membahas langkah-langkah konkrit untuk memperluas kerja sama akademik dan penelitian.
Salah satu momen penting dalam kunjungan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UIN Maliki Malang dan ISIC Thailand. MoU ini menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan kerja sama akademik, penelitian, dan dialog lintas agama.
"Kami terus memperkuat kerja sama internasional guna mencapai visi kampus unggul bereputasi internasional," ungkap Prof Zainuddin.
Tidak hanya itu, kerjasama ini juga meliputi peluncuran Konferensi Internasional Interreligious yang dijadwalkan pada 19 Oktober 2024 di Hatyai, Thailand. Konferensi ini bertujuan untuk mempromosikan rekonsiliasi dan ketahanan di Asia Tenggara melalui dialog agama, menjadi bukti komitmen UIN Maliki Malang dalam mempromosikan keragaman dan perdamaian di kawasan tersebut.
Diskusi juga mencakup upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, penulisan, dan publikasi ilmiah, terutama di jurnal internasional terindeks Scopus.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan dan penelitian kedua negara, membuka peluang baru bagi mahasiswa dan staf untuk belajar dan berkolaborasi di tingkat global. UIN Maliki Malang terus berupaya menjadi jembatan akademik dan budaya di Asia Tenggara melalui langkah-langkah konkret dalam kerja sama internasional.
