Gandeng KBRI, MRPTNI dan INTI University, UIN Maliki Selenggarakan Program MBKM Kemanusiaan di Malaysia
Abadi Wijaya Selasa, 21 Mei 2024 . in Berita . 259 views
7184_kerjasamaa.jpg

HUMAS UIN MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang terus memperkuat komitmennya dalam mendukung Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kemenristek Dikti. Kali ini, UIN Malang menggandeng Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), dan INTI International University Malaysia. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kantor Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur. Senin, 20 Mei 2024.

7185_ttda.jpg


Penandatanganan MoU tersebut melibatkan 23 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia, mulai dari ujung barat Sumatera hingga ujung timur Papua. Wakil Kepala Perwakilan RI di Malaysia, Rossy Verona, dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, M.Si, turut hadir dalam acara ini. Selain itu, Sekretaris Eksekutif MRPTNI, Dr. Andi Ilham Mahmud, dan Vice Chancellor INTI International University, Prof. Dr. Joseph Lee, juga menyaksikan momen penting tersebut.
Prof. Firdaus dalam sambutannya menegaskan pentingnya MoU ini untuk memayungi berbagai kegiatan akademik dan pengembangan kelembagaan, khususnya kegiatan MBKM dan magang mahasiswa maupun dosen. “Tanpa ada MoU, kegiatan MBKM tidak akan diakui SKS-nya oleh PD Dikti,” ujarnya.

7187_pidato.jpg


Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. M. Zainuddin, yang mewakili Majelis Rektor PTNI, menyambut baik inisiatif KBRI untuk mempertemukan perguruan tinggi Indonesia dengan INTI University dan perguruan tinggi lainnya di Malaysia. “Kami siap bekerja sama dan mengajak semua perguruan tinggi negeri dan swasta untuk menyukseskan program yang sangat berharga ini,” ungkap Zainuddin.

7188_acaraa.jpg


Kerja sama ini tidak hanya berfokus pada kegiatan akademik, tetapi juga pada pengabdian masyarakat. Program MBKM Kemanusiaan ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi ribuan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia yang tidak bisa bersekolah karena tidak memiliki dokumen. Rossy Verona berharap MoU ini tidak hanya berhenti pada penandatanganan, tetapi juga diikuti dengan tindak lanjut yang jelas. “Harus ada parameter yang jelas untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program ini,” tegasnya.

7186_barengs.jpg


Prof. Firdaus menambahkan bahwa pendidikan ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan di kalangan pekerja migran Indonesia di Malaysia. Program MBKM Kemanusiaan dijadwalkan berlangsung selama 3-6 bulan, di mana mahasiswa akan mengambil kuliah 3 SKS di INTI University dan sisanya berupa magang mengajar di sanggar-sanggar belajar yang menampung sekitar 2000 anak-anak pekerja migran.
Kerja sama ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai pihak untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak pekerja migran Indonesia, sekaligus memperkuat hubungan akademik dan kultural antara Indonesia dan Malaysia.

(Ajay)


Berita Terkait


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up