HUMAS UIN MALANG – Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Helmy Saifuddin, M.Phil., menggelar pelatihan intensif bagi para Auditor Mutu Internal (AMI) di lingkungan UIN Malang. Dalam sambutannya, Dr. Helmy mengungkapkan bahwa tahun ini terdapat permintaan dari 17 perguruan tinggi untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. "Tahun lalu efektif, tahun ini kita akan mengulang lagi," ujarnya optimis. Selasa, 2 Juli 2024.
Pelatihan ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan AMI yang akan diakhiri dengan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM). Dr. Helmy menegaskan pentingnya menyegarkan kembali teori dan praktik audit. "Kita akan mengumpulkan para auditi untuk menyepakati ruang lingkup, dan memprioritaskan amanah dari Pemendikbud Ristek No. 53 Tahun 2023 khususnya untuk implementasi penjaminan mutu dan kurikulum," tambahnya.
Setelah ruang lingkup disepakati, para auditor akan memperoleh dokumen kinerja Program Studi (PS) untuk melakukan Audit Kinerja. Setiap tahun, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, selalu hadir dalam evaluasi AMI, dan tahun ini ia kembali akan hadir serta mengundang para peserta menjadi observer RTM. "Banyak perguruan tinggi yang bersurat minta menjadi observer," jelas Dr. Helmy.
Dalam arahannya, Prof. Zainuddin menegaskan peran penting auditor dalam menjaga mutu lembaga. "Kalau tidak ada LPM, akreditasi tidak bisa berjalan dengan baik," tegasnya. Ia juga menyampaikan rasa syukur karena UIN Malang berhasil mempertahankan status unggulnya. "Saya terima kasih kepada LPM dan jajarannya karena PTKIN lain tidak bisa mempertahankan. Ketika saya mendapat laporan dari Pak Helmy dan WR 1 bahwa APT kita akan direview, saya terus berkomunikasi dengan Prof. Slamet," katanya.
Prof. Zainuddin juga mengungkapkan upaya untuk mencapai dan mempertahankan rekognisi internasional. "Visi kita bisa tercapai dan tinggal mempertahankan. Saya berusaha menyelesaikan masalah-masalah, setiap hari membuat daftar masalah untuk diselesaikan," tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya Outcome-Based Education (OBE) dalam manajemen kelembagaan yang mencakup input, proses, dan output. "Input kita sudah bagus karena bisa ikut seleksi nasional. Proses juga harus bagus, termasuk kegiatan pembelajaran dan sarana prasarana. Outputnya adalah lulusan yang tepat waktu dengan IPK minimal baik sekali dan cumlaude," jelasnya.
Prof. Zainuddin menekankan bahwa lulusan UIN Malang harus sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. "Lulusan kita ada 70.000 tersebar di semua daerah. Saya minta komitmen kalian, karena kalian sebagai auditor," pungkasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para auditor mutu internal sehingga dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di UIN Malang, serta menjawab tantangan dan kebutuhan dunia kerja.