HUMAS UIN MALANG-Di hari kedua pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap berlangsung dengan meriah tidak terkecuali di kampus 3 yang terletak di Kota Batu. Hal ini ditandai dengan bertambah semangat dan antusiasnya para mahasiswa baru (maba) dalam mengikuti tiap sesinya yang diberikan apalagi dengan materi satu ini yang tidak kalah pentingnya yakin wawasan kekerasan seksual (KS).Rabu(21/08)
Diawali oleh sambutan kepala studi gender UIN Maliki Malang sekaligus sebagai narasumber yang khas dengan karakteristiknya, penuh perhatian dan murah senyum siapa lagi jika bukan Dr. Istiadah, MA. Dalam kesempatan itu, diuraikannya dengan begitu jelas dan rinci segala hal terkait kekerasan seksual.
Menurut penjelasan Bu Istiadah, sapaan akrabnya ini bahwa pentingnya perhatian dan wawasan tentang kekerasan seksual karena yang pertama jumlah kasus kekerasan seksual (KS) semakin meningkat. "Jadi ini yang mestinya perlu benar-benar mendapat perhatian dari semua pihak baik disadari atau tidak ternyata jumlah kasus kekerasan seksual semakin meningkat dan itu harus segera ditindaklanjuti!" tegasnya. Kedua, karena kekerasan seksual bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, ia menghimbau sekaligus mengajak kepada semua maba agar menjauhi dan berusaha untuk melawan segala bentuk tindakan kekerasan seksual (KS). "Mari kita UIN Maliki Malang berjuang melawan kekerasan seksual!" ucapnya dengan lantang.
Terakhir saran penting darinya untuk para maba yakni stop kekerasan seksual dan jangan pacaran. Lalu, dipengujung sesi ditutuplah dengan bersama mengucapkan jargon "PUSAT STUDY GENDER UIN MALIKI: PEDULI, LINDUNGI, AKHIRI KEKERASAN SEKSUAL! ".(ptt)