UIN MALANG-23 perwakilan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) dampingan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan penggerak ekonomi di tengah masyarakat lingkungan pesantren atau lembaga keagamaan. Jalinan kerjasama ini adalah proyek besar pemerintah Indonesia untuk mencari penopang perekonomian rakyat. Hal ini disampaikan Wakil Rektor 4 UIN Malang Dr. Isroqunnajah di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3, Rabu (7/8).
Pesantren, kata WR 4, adalah tempat masyarakat menimba ilmu-ilmu praktis, selain keagamaan, sejak zaman dahulu. Sehingga, para pengurus pesantren dianjurkan memiliki kecakapan dalam berbagai bidang. “Pesantren diharapkan mampu menjadi soko guru bagi masyarakat sekitar, termasuk di bidang Ekonomi,” ujarnya menekankan. Karenanya, pesantren tidak boleh hanya menjadi lembaga formal, namun juga penyokong kerja pemerintah untuk memberdayakan masyarakat.
Melihat potensi pesantren, pemerintah merancang proyek kolaborasi antara kampus, kementerian ketenagakerjaan, dan beberapa pesantren/lembaga keagamaan di Indonesia. “Itikad baik pemerintah ini sudah berjalan beberapa tahun dengan mendirikan BLKK di banyak wilayah di nusantara,” papar Gus Is, sapaan akrab WR 4. Sekarang, tinggal tugas BLKK untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan ini sesuai kehendak pemerintah.
Lebih lanjut, Gus Is memaparkan bahwa program serupa sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, pasca hijrah dari Mekkah ke Madinah. Kaum Muslim saat itu pindah tanpa membawa banyak harta benda mereka di tempat asal. Sehingga, jalan satu-satunya yang ditempuh Nabi sebagai pemimpin saat itu ialah memandirikan umat dalam segi ekonomi.
Setelah membangun masjid, Nabi SAW tak hanya memfungsikannya sebagai tempat beribadah, tetapi juga sebagai tempat belajar dan mengajar. Ia memfasilitasi siapa saja yang datang dengan niat baik. Lambat laun, program yang digagas pun berkembang sehingga umat Muslim saat itu dapat memiliki kehidupan yang layak di tempat hijrahnya.
Terakhir, wakil rektor bidang kerjasama dan pengembangan lembaga itu berpesan agar pemerintah harus lebih memperhatikan komunitas-komunitas yang dekat dengan masyarakat, seperti BLKK. Sehinggam di masa mendatang, komunitas ini akan lebih berkembang dan menjadi salah satu support system unggulan bagi kemandirian bangsa Indonesia. (nd)