HUMAS-"Dosen itu berbeda dengan guru. Kalau guru semuanya itu selalu ditiru oleh muridnya sedangkan dosen tidak selalu semua yang dilakukannya itu ditiru oleh mahasiswanya". Hal inilah yang disampaikan oleh Dr. Sutaman saat memberikan penguatan materi tentang aplikasi rencana pembelajaran pada hari kedua agenda PKDP tahun 2022 di Ballroom, Hotel Ascent Premiere, Malang.Selasa(20/12)
Ustadz Sutaman, begitu sapaan akrabnya ini mendapatkan kesempatan di pengujung materi untuk mengevaluasi dan memberikan saran serta solusi usai adanya sesi presentasi dari beberapa kelompok peserta PKDP di kelas A yang dipandu oleh Dr. H. Jamal(Widya Iswara, BDK Surabaya)
Selanjutnya, Dosen berkacamata dari Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang ini tidak lupa memberikan apresiasi kepada setiap perwakilan kelompok yang telah tampil di depan untuk presentasi. "Alhamdulillah, dan selamat kepada semua kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya di depan. Bapak ibu dosen semuanya ini sungguh luar biasa. Mari kita beri tepuk tangan!, "ucapnya.
Kemudian, sebelum menutup pertemuan itu Ustadz Sutaman memberikan saran plus motivasi. Diberikannya pengertian bahwa dosen itu berbeda dengan guru. Jika murid itu selalu tunduk dan menurut kepada gurunya namun jika mahasiswa sikapnya berbeda terhadap dosennya. Bahkan ada mahasiswa yang acuh kepada dosennya, tidak jarang juga mahasiswa tidak kenal dengan dosennya. "Pastinya Bapak Ibu sekalian pernah mendapati hal tersebut kan? Jadi mungkin tidak merasa heran lagi, "Ujarnya.
Sehingga beliau pun memberikan motivasi agar para peserta memiliki karakter dosen yang sejati dan dicintai oleh para mahasiswanya. "Jadilah dosen yang datangnya ditunggu dan perginya dirindu!, "ucapnya dengan senyum yang khas. Ini artinya bahwa kehadiran dosen itu untuk hadir mengajar sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswanya dan jika telah usai mengajar akan jadi dirindukan lagi untuk bisa segera kembali mengikuti perkuliahannya.(ptt)
HUMAS-Bertindak sebagai pemateri di salah satu kelas PKDP perihal Bab Perencanaan Pembelajaran, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan((FITK)Universitas Islam Negeri Maulana Maliki Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. Dr. Nur Ali, M.Pd menyampaikan akan pentingnya dosen diberikan pengalaman dan tugasdi bidang administratif. Penjelasannya yang begitu runtut dan urut menjadikan mudah dipahami oleh para peserta hingga tanpa rasa ngantuk.Selasa(20/12)
Prof. Nur Ali begitu sapaan akrabnya menyampaikan saran yang sangat berharga di sela pemaparan inti materinya saat fokus di hari kedua pelaksanaan PKDP. Guru besar sekaligus Dekan FITK UIN Maliki Malang ini memberikan saran agar dosen memiliki pengalaman di bidang administrasi. Menurutnya, penting sekali pengalaman di bidang administrasi itu untuk dimiliki karena bisa membentuk karakter yang baik bagi diri seorang dosen. "Hal ini sepertinya sepele tapi dampaknya luar biasa, sebagai bukti konkritnya hal itu pernah Saya ketahui dan alami sendiri!," ujarnya.
Lebih lanjut, Profesor berkacamata ini menyimpulkan bahwa seorang dosen yang tidak pernah atau mungkin tidak memiliki pengalaman dan wawasan di bidang administrasi akan cenderung arogan, merasa sombong dengan jabatannya, bertindak semena-mena, tidak peduli dengan orang lain bahkan lingkungan kerjanya. Sebaliknya, bagi dosen yang memiliki pengalaman atau ilmu administrasi maka dirinya lebih memiliki etika, paham terhadap jabatan, empati kepada siapa pun dan peduli terhadap lingkungannya.
Oleh karena itu mengakhiri paparan materinya, Prof. Nur Ali menghimbau kepada para dosen peserta PKDP itu untuk tidak sombong dan merasa paling mengerti dan hebat. "Janganlah masing-masing dari Anda ini ada yang merasa paling hebat!, "pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Hari kedua pelaksanaan PKDP Tahun 2022 diawali dengan materi yang sangat menarik, pantas untuk tidak hanya disimak sampai tuntas tapi mesti dipahami dan dimengerti oleh seluruh peserta. Mengambil tema Kebijakan Peningkatan Kompetensi Dosen PTKI, materi yang begitu penting ini disampaikan oleh Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan IsIam (DIKTIS), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam(Ditjend Pendis) Republik Indonesia, Ruchman Basori. Acara tersebut berlangsung secara online via zoom dan bertempat di Ballroom, Hotel Ascent Premiere, Malang.Selasa(20/12)
Dalam kempatan tersebut, sungguh sangat rinci dan detail pemparan yang diberikan oleh Pak Kasubdit Ruchman ini. Bahkan dijelaskan pula berbagai problem yang seringkali dialami oleh para dosen hingga dikupas juga soal pemahaman identitas kompetensi dosen, kualitas dosen, pengembangan karier dosen hingga berbagai program yang telah dilaksanakan Kemenag pusat untuk meningkatkan kompetensi dosen PTKI selama tahun 2022 ini.
Kemudian, dari berbagai materi yang telah disampaikan ada hal yang sangat menarik tapi mengandung makna mendalam khususnya bagi para dosen, yakni tips cepat meraih karier dosen cemerlang dari Pak Kasubdit. Tipsnya adalah dengan cara menjaga kesucian empat aspek yakni yang pertama suci saat menempuh studi. "Anda semua bapak ibu dosen mesti suci dalam studi maksudnya adalah hindari hal yang bersifat plagiasi dan sejenisnya, " tegasnya. Kedua, jaga kesucian ekonomi yakni senantiasa menggunakan biaya studi dari rezeki yang halal thoiyibah. Ketiga, suci secara biologis. "Anda sebagai dosen mesti bisa menjaga diri dari berbagai perihal hawa nafsu misal yang bisa menimbulkan perilaku menyimpang atau pelecehan seksual, dll, " terangnya.
Terakhir, suci ideologis yakni raihan hasil studi dan keilmuannya tidak bertentangan dengan ideologi bangsa yakni Pancasila. Sehingga ketika seorang dosen telah banyak menimba ilmu maka wawasan keilmuannya itu semakin menambah kuat ideologi pancasila bukan sebaliknya. "Itulah tips dari Saya untuk para dosen yang ingin cepat meraih sukses kariernya, selamat mencoba dan sekali lagi semangat para peserta PKDP di UIN Maliki Malang, semoga sukses!, "pungkasnya.(ptt)
Humas-Usai materi pertama yang berisi tentang Building Learning Comitment(BLC). Maka dilanjutkan materi berikutnya yakni tentang peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi Keagamaan yang disampaikan oleh WR I bidang Akademik UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Umi Sumbulah,M, Ag. Acara di sesi ini berada di Ballroom, Hotel Ascent Premiere, Malang.Senin(19/12)
Pada kesempatan itu dijelaskan secara detail Kebijakan Peningkatan Kapasitas PTKN oleh Prof. Umi Sumbulah, begitu sapaan akrabnya dari WR I ini. Sedangkan pokok pembahasannya meliputi hal terkait program akselerasi kompetensi lembaga antara lain: esponsibility, acountability, integrity, suistanibility dan empowerment yang biasa digabung dengan sebutan "RAISE".
Selanjutnya, masih menurut Profesor asal Blitar itu bahwa pada lima program akselerasi PTKN tadi implementasinya meliputi beberapa bidang yakni bidang akademik terutama yang berhubungan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kedua, bidang SDM yang berhubungan dengan peningkatan karier dosen dan kualifikasi kompetensi dosen serta peningkatan fasilitas atau sarpras studi lanjut dosen. Ketiga, bidang kemahasiswaan. Dimana dalam hal ini dicontohkan langsung dengan kebijakan di kampus UIN Maliki Malang menyangkut soal penguatan karakter(Ulul Albab), Study mobility program dan meningkatkan kerjasama alumni serta menyebarluaskan serapan kerja.(ptt)
HUMAS-Guna bangun support semangat para peserta Penguatan Kompetensi Dosen Pemula(PKDP) Tahun 2022 yang terselenggara atas kerjasama dari Dirjen Pendis Kemenag RI dengan UIN Maliki Malang maka pada sesi awal materi disajikan menu pelatihan Building Learning Comitmen (BLC). Acara yang berpusat di Hotel Ascent Premiere, Malang itu diikuti 120 peserta yang dibagi menjadi tiga kelas, yakni kelas A, B dan C. Senin(19/12)
Diuraikan secara ringkas oleh masing-masing narasumber dari setiap kelas bahwa pokok pembahasan materinya antara lain: Mengenali diri, Kerjasama, Komunikasi dan Komitmen. Sehingga tujuan dari materi BLC itu tidak lain yakni menjadikan peserta diklat untuk mampu mengenal diri sendiri dan orang lain, mengkomunikasikan diri, bekerja sama dan membuat komitmen belajar.
Kemudian, terkait cara penyampaian materinya sangat variatif jadi antara kelas satu dengan lainnya berbeda-beda. Namun demikian, satu hal yang sama yakni setiap narasumber memberikan materi dengan penuh ekspresif, aktif dan inisiatif. Sehingga susana di dalam masing-masing kelas nampak hidup, penuh semarak, semangat dan kompak. Perlu diketahui pada kelas A diisi oleh Bambang Sugeng Santoso, S.P., M.Si, Kelas B diisi oleh Mohammad Anung Edy Nugroho,S.E.,M.SM dan pada kelas C diisi oleh Dr. H. Jamal, M. Pd. Ketiga pemateri yang luar biasa tersebut berasal dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya.(ptt)
HUMAS-Agenda Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula(PKDP) Tahun 2022 resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Ditjend Pendis Kemenag R). Meski posesi pembukaannya via zoom, acara yang berlangsung selama lima hari kedepan ini tetap berjalan dengan lancar dan hikmat. Sedangkan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) yang ditunjuk sebagai salah satu Perguruan Tinggi Penyelenggara(PTP) memusatkan kegiatan itu di Hotel Ascent Premiere, Malang.Senin(19/12)
Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani sesaat sebelum secara resmi membuka PKDP, dalam materi pengantarnya menjelaskan berbagai hal terutama tentang Dosen Profesional. Diuraikannya secara ringkas namun begitu jelas bahwa ada 10 karakteristik dosen profesional, yakni antara lain: memiliki gaya mengajar yang merangsang belajar, mampu berkomunikasi dengan jelas, menguasai materi yang diampu, memiliki kesiapan materi yang terorganisir dengan baik, memiliki antusiasme yang dinamis, peduli terhadap mahasiswa, memiliki ketrampilan berinteraksi, bersikap fleksibel, kreatif dan keterbukaan, berkepribadian tangguh serta memiliki komitmen yang tinggi.
Sementara itu, disampaikan oleh ketua panitia pelaksana dari Kemenag pusat di sesi sebelumnya bahwa harapan besar diadakannya PKDP adalah agar dosen selanjutnya memiliki tanda lulus dari kegiatan tersebut. Hal itu menjadi penting karena dosen harus memiliki berbagai kompetensi terutama pedagogik meskipun berlatarbelakang pendidikan berbeda-beda. Sehingga ketika menjadi dosen tidak gagap, lebih nyaman dan percaya diri serta memiliki sikap dan pandangan agama yang moderat.
Menanggapi hal moderat yang berhubungan dengan keberagaman, maka pada saat itu disampaikan pula oleh WR I bidang Akademik UN Maliki Malang, Prof. Umi Sumbulah,M.Ag sebagai perwakilan pimpinan PTP bahwasanya narasumber yang menjadi pemateri selama pelatihan nanti juga akan berbeda-beda. "Semoga keberagaman narasumber di kegiatan ini menjadi bagian warna-warni dari adanya pelatihan ini, "harapnya. Selanjutnya tidak lupa Prof. Umi Sumbulah, sapaan akrabnya itu mengucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan yang berjumlah 120 orang dari berbagai daerah. (ptt)
Humas-Belum ada sepekan ini, usai menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara(UIN SU, Medan) kali ini Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim(UIN Maliki Malang)mendapat kunjungan lagi tamu agung, yakni dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta(UIN Jakarta). Tidak tanggung-tanggung hadirnya rombongan tamu agung tersebut langsung dipimpin oleh Rektor UIN Jakarta, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis MA. Agenda tersebut berpusat di Aula Lt.3, Gedung Rektorat, DR.(HC).Ir. Soekrno.Jumat(16/12)
Dalam sambutan pengantarnya, Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis sapaan akrabnya ini mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas sambutan dari tuan rumah, yakni UIN Maliki Malang yang kali ini diwakili oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Ahmad Fatah Yasin,M.Ag dan Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama(Kabiro AAKK), Dr. H. Barnoto,M.Pd.I beserta para pimpinan fakultas dan para ketua unit-unit terkait lainnya. "Alhamdulillah akhirnya rombongan kami dari Jakarta bisa datang ke Jawa Timur, khususnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, "ucapnya dengan senyum khasnya.
Kemudian ditambahkan juga oleh Ibu rektor berkaca mata ini bahwa tujuan kunjungannya tersebut tidak hanya bersilaturahmi namun yang tidak kalah pentingnya yakni ingin melakukan studi komparatif dengan kampus yang berlogo Ulul Albab. "Kami memilih tujuan studi banding atau studi komparatif di kampus ini karena memang UIN Maliki Malang ini berbeda dengan yang lainnya. Kampus ini memiliki keunggulan dengan pesat dan cepatnya perkembangan kelembagaannya, " paparnya. Dijelaskan lebih lanjut menurut rektor UIN Jakarta ini bahwa tidak hanya cepat perkembangan fisiknya namun juga perkembangan akademiknya misalnya kajian integrasi keilmuannya hingga manajemen mahasiswa asingnya, dll.
Sementara itu, Wakil Rektor III UIN Maliki Malang, Ahmad Fatah Yasin mewakili jajaran pimpinan universitas menyatakan rasa bahagia atas kunjungan dari rombongan tamu UIN Jakarta. "Kami sangat senang dan merasa bahagia karena mendapatkan kunjungan tamu agung dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selamat datang di kampus kami ini, "ucapnya dengan bangga. Lalu Ustadz Fatah Yasin, begitu sapaan akrabnya ini juga mempersilahkan kepada para tamu untuk nanti seusai acara penyambutan dengan ramah tamah dilanjutkan dengan diskusi dan sharing sesuai dengan bidangnya masing-masing.(ptt)
Seperti apa yang telah disampaikan oleh ketua panitia pelaksana, Hilmy,SH (Kepala Bagian Umum UIN Maliki Malang) dalam sambutannya bahwa adanya kegiatan konsinyering itu diharapkan mampu menguatkan para perguruan tinggi keagaman Islam negeri(PTKIN) dengan status Badan Layanan Umum (BLU) dalam menata kelola keuangan kelembagaannya. Lanjut, Hilmy menambahkan terkait materi yang disajikan dalam kegiatan itu akan dipaparkan oleh Tim PKPBLU Kementerian Keuangan dan Tim BLU Ditjen Pendis Kementerian Agama. Materinya sebagai berikut :
1. Overview Tata Kelola BLU-PTKIN: antara Peluang dan Tantangan oleh H. Slamet, SE., MM., Ph.D
2. Standarisasi Rencana Bisnis dan Anggaran sesuai Per-2/PB/2022 Pedoman Teknis Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum oleh Tim Pembina BLU Pendidikan Kemenag
3. Dialog Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran BLU-PTKIN oleh Tim Perencanaan Ditjen Pendis
4. Paparan Hasil Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) BLU-PTKIN oleh Tim Taskforce BLU PTKIN
5. Penyusunan Rekomendasi dan Rencana Tindak lanjut oleh Tim Taskforce BLU PTKIN
Sementara itu, menurut Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (Kabiro AUPK) UIN Maliki Malang, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd bahwa kegiatan itu sesungguhnya bertujuan ingin menggali ilmu (dari berbagai pengelola PTKIN) tentang mematangkan pengelolaan dan peluang berkembanganya potensi bisnis di perguruan tinggi, karena tanpa bisnis menurut Pak Karo begitu sapaan akrabnya ini menjadikan kita tidak bisa menyeimbangkan keuangan Lembaga (sisi keuangan). Dan untuk berbisnis itu sendiri banyak syarat yang harus dimiliki, salah satunya adalah pemahaman tentang laju inflasi, dan market, forecasting, manjemen dan mitigasi resiko, dll. "Dengan syarat-syarat tersebut kita bisa memperkirakan peluang dan kesempatan apa yang dapat diraih dalam mendapatkan sumber dana yang lebih besar dalam pengelolaan keuangan, "jelasnya.
Lanjut, masih menurut Pak Karo bahwa sebenarnya tidak cukup hanya dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, mengelola bisnis diperguruan tinggi tanpa networking akan sangat sulit berkembang. Networking menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam rangka memaksimalkan pelayanan.
Terakhir, beliau menekankan selain variable yang telah disebutkan tadi, dalam rangka usaha memajukan kampus, masih banyak yang harus dibenahi termasuk yang ada pada diri sendiri, seperti misalnya aspek kedispilinan, integritas, dan tanggungjawab dalam menjalankan amanah sebagai pegawai. "Indonesia tidak akan menjadi hebat jika hanya ditopang dari satu UIN saja, Indonesia akan kuat jika seluruh UIN berkolaborasi dan berelaborasi. Semoga acara ini betul-betul dapat memberikan manfaat bagi kita pengelola PTKIN BLU dalam mengantisipasi percepatan dunia industri dan perkembangan zaman era digital, "pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Makin hari makin ramai kawasan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang). Tidak hanya para siswa yang silih berganti untuk menyapa kampus hijau yang berlogo Ulul Abab ini tetapi tamu akademisi dan ilmuwan dari berbagai luar daerah juga makin ramai datang untuk berkunjung. Tujuannya pun juga tidak sama, meski intinya dalam bingkai silaturahmi. Seperti yang kali ini, kampus Islami yang beralamatkan di Jl.Gajayana No.50 Kota Malang ini dikunjungi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan(UIN SU Medan).Selasa(13/12)
Seperti apa yang sebelumnya telah telah dikirimkan oleh UIN SU Medan kepada UIN Maliki Malang dalam surat tugas No. B-625/Un.11.R/B.l.3.a/KS.02/12/2022 menyebutkan bahwa inti kunjungannya adalah dalam rangka Banchmarking Pusat Wahdatul Ulum UIN SU Medan yang pelaksanaanya berlangsung selama empat hari. Sedangkan tim tamu yang datang kali ini berjumlah delapan orang yang dipimpin langsung oleh Guru besar sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN SU Medan yakni Prof. Dr. H. Hasan Asari, M.A. Dalam sambutan pengantarnya, Prof. Hasan begitu sapaan akrabnya ini menyampaikan bahwa tujuan utama dari datangnya rombongan tamu itu selain bersilaturahmi yakni tidak lain untuk pertama sharing terkait implementasi paradigma Wahdatul Ulum dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta pengembangan suasana manajemen akademik. Kedua, sharing best practice yang mengacu pada pengalaman UIN Maliki Malang terutama di bidang akademik.
Sementara itu, menanggapi adanya kunjungan tersebut, UIN Maliki Malang yang dalam hal ini diwakili langsung oleh Wakil Rektor bidang Akademik, Prof.Dr. Hj. Umi Sumbulah,M.Ag dan Kepala biro Administrasi Akademik Kemahasiswaa dan Kerjasama(Kabiro AAKK), Dr. H. Barnoto,M.Pd.I beserta para ketua unit bidang akademik di bawahnya menyambut dengan ramah dan tangan terbuka. Bahkan dalam sambutannya sesaat sebelum acara inti dimulai, Prof.Umi Sumbulah menyatakan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan dari UIN SU Medan. "Selamat datang Bapak dan Ibu para profesor dari UIN SU Medan di kampus kami tercinta ini, UIN Maliki Malang. Alhamdulillah dan terima kasih atas kunjungannya, semoga agenda kita bersama hari ini membawa banyak manfaat dan berkah utamanya demi kemajuan lembaga kita, "ucapnya.
Kemudian, pada acara inti dilanjutkan dengan sharing, diskusi dan tanya jawab terkait berbagai hal tentang di bidang akademik dengan dijelaskan silih berganti oleh para perwakilan unit akademik pusat hingga sampai Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan(FKIK) UIN Maliki Malang. Prosesi acara inti berjalan lancar hingga tidak terasa waktu satu dua jam berasa kurang untuk membahas setiap topik yang dibicarakan. Namun karena terbatasnya waktu hingga di ujung agenda ditutup dengan sesi foto bersama sekaligus pemberian kenang-kenangan baik dari UIN SU Medan kepada UIN Maliki dan begitu sebaliknya. Terakhir diisi dengan ramah tamah.(ptt)