HUMAS-“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada pengurus ma’had yang telah menyelenggarakan acara workshop SDM. Hal ini penting untuk memberi pembekalan kepada anda semua(musyrif dan musyrifah-red) karena ma’had itu merupakan salah satu distingsi dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, selain dari adanya pusat pengembangan bahasa asing(Bahasa Inggris, Arab dan Mandarin), Hai’ah Tahfidzul Qur’an(HTQ) dan Integrated Learning Model(ILeM)”. Hal inilah yang disampaikan oleh rektor UIN Maliki Malang saat memberikan sambutan pada pembukaan workshop Pengembangan Sumber Daya Musyrif dan Musryifah tahun 2022. Acara yang mengusung tema “Internalisasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Membangun Karakter Ummatan Wasathiyah Melalui Pemberdayaan Musyrif-Musyrifah” ini bertempat di Auditorium Lt.5, Gedung Rektorat DR.(HC). Ir. Soekarno.Rabu(3/8)
Dalam kesempatan itu, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang menjelaskan tentang Ma’had Al Jami’ah yang merupakan salah satu distingsi dari kampus Islam berlogo Ulul Albab ini yang hal tersebut tidak ada atau tidak dimiliki oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri(PTKIN) dan Perguruan tinggi Negeri(PTN) lainnya. Lanjut rektor asal Bojonegoro ini pun menambahkan bahwa sampai saat ini belum ada PTKIN lain yang memiliki Ma’had yang dikelola secara profesional dan benar-benar ma’hadi. “Karena di beberapa PTKIN itu meski kampusnya sudah baru, besar dan disediakan ma’had seperti di kampus kita ini namun ternyata santrinya tidak siap, ada yang beralasan karena jauh, karena mungkin tradisi dan karena tidak ada Kyainya, maksudnya kurang adanya Kyai seperti di malang ini,”ungkapnya. Menurut Prof. Zain, jika di Malang banyak sekali Kyai yang berminat untuk menjadi bagian pembina ma’had dan usianya masih muda-muda. Selain itu, masih kata rektor bahwa di PTKIN lainnya juga tidak memiliki rumah Kyai seperti yang ada di UIN Maliki Malang.
“Oleh karena itu ma’had yang ada di kampus kita tercinta ini menjadi percontohan bagi yang lainnya,” ucapnya dengan bangga. Apalagi ma’had di UIN Maliki Malang juga memiliki musyrif dan musyrifah yang jumlahnya kurang lebih 300 orang, mereka semua sebagai pengurus dan pendamping bagi para mahasantri selama berada di ma’had.(ptt)
HUMAS-Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) menyerahkan Surat Keputusan(SK) Kenaikan Pangkat kepada sejumlah abdi negara atau Aparatur Sipil Negara(ASN) di lingkungan kampus. Acara penyerahan itu bertempat di ruang Loby, Lt.1 Gedung Rektorat, DR.(HC).Ir. Soekarno.Selasa(2/8)
Dalam agenda kali ini sebenarnya tidak hanya para tenaga pendidik (Tendik) dan tenaga kependidikan sebagai ASN yang menerima SK Kenaikkan Pangkat namun menariknya, ternyata rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA juga menerima SK tersebut. Prosesi penyerahannya dilakukan secara simbolis oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan(AUPK), Dr. Ilfi Nurdiana,M.Si dengan disaksikan langsung oleh para Wakil Rektor dan para Kabiro.
Oleh karena itu, Profesor asal Bojonegoro ini berharap proses seperti kenaikan pangkat bisa dicapai sampai tingkatan tertinggi. Ihktiar dalam mengemban amanah dalam jabatan atau pangkat yang baru itu bisa diwujudkan dengan semakin bertanggungjawab, disiplin, kinerja yang baik dengan tidak lupa menjalan kan Tri dharma Perguruan Tinggi. “Misalnya, Saya sendiri sebagai rektor mesti menerjemahkan, mematuhi aturan-aturan Menteri Agama, mensukseskan program-programnya, dan tentunya Bapak Ibu juga harus mendukung itu semua”, terangnya.
Lanjut, orang nomor Wahid di UIN Maliki Malang ini berharap agar semua warga kampus mampu bersatu, bersinergi, berkolaborasi, saling membantu, bersama mematuhi berbagai peraturan demi kemajuan lembaga. Semuanya itu dilakukan demi mendukung dan mewujudkan visi besar kampus UIN Maliki Malang yakni Unggul Bereputasi Internasional. (ptt)
HUMAS-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang merupakan PTKIN yang memiliki jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia. Mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara dan tersebar di beberapa benua. Hal tersebut merupakan salah satu prestasi yang tepatnya pada akhir tahun 2020 lalu mendapat penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam(Dirjen pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Berbagai keuntungan bagi perguruan tinggi yang memiliki mahasiswa asing adalah, pembauran budaya dan penguasaan bahasa asing serta pertukaran pengalaman sehingga membentuk pola dalam lingkungan ilmiah. Selain itu dengan adanya mahasiswa asing yang belajar di perguruan tinggi di Indonesia, tentu akan memperoleh pengakuan dan citra yang berbeda dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, di kampus berlogo Ulul Albab ini juga memiliki program khusus penerimaan mahasiswa asing beserta beasiswa prestasi bagi mahasiswa tersebut. Sebagai persiapan, langkah awal dan penentuan tindak lanjutnya Wakil Rektor bidang Akademik, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M. Ag, Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr. Isroqunnajah, M.Ag, didampingi Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) mengadakan rapat koordinasi. Bertempat di ruang sidang Lt. 3, Gedung Rektorat. Senin(1/8)
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Umi Sumbulah sapaan akrab Wakil Rektor bidang Akademik UIN Maliki Malang memaparkan tentang berbagai kebijakan dari adanya program PENERIMAAN MAHASISWA BARU(PMB) INTERNASIONAL DAN PARTIAL SCHOLARSHIP ISS (INTERNASTIONAL STUDENT SCHOLARSHIP). Beliau menjelaskan kebijakan sekaligus dasar pelaksanaan program itu mulai dari adanya Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 60 dan 61); hingga merujuk pada SK Rektor Nomor 505 Tentang Tim Perumusan Rencana Strategis World Class University (WCU) 10 Tahun ke Depan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun Anggaran 2019.
Kemudian dilanjut penjelasan dari Kabiro AAKK UIN Maliki, Dr. Barnoto, M.Pd.I yang menerangkan perihal timeline-nya bahwa pendaftarannya telah dibuka hingga 29 Juli kemarin. Proses tinjauan dokumen yang diterima dilakukan pada tanggal 30 Juli lanjut di sesi Portofolio pada 1 Agustus. Kemudian ada tahapan interview dilakukan pada tanggal berikutnya yakni 2 Agustus dan terakhir keputusan hasilnya besok tanggal 4 Agustus 2022.
Ditambahkan lagi oleh Barnoto, bahwa interview Penerimaan Mahasiswa Baru Internasional akan dilaksanakan secara online dimulai pukul 14.00 WIB sampai selesai bertempat di ruang Biro AAKK dan ruang Bagian Administrasi Akademik Lt.3 Rektorat. Terakhir, adanya wacana akan dibuka kembali pendaftaran ISS sampai dengan tanggal 22 Agustus 2022. "Jadi bagi siapapun Anda yang belum mengetahui informasi tersebut dapat mengakses dan sekaligus mendaftar secara online, melalui io.uin-malang.ac.id/Iss2022",pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) mendapat kunjungan tamu rombongan dari UIN Raden Mas Said, Surakarta. Kedatangan tamu yang terdiri dari kurang lebih sepuluh personil itu disambut ramah oleh Wakil Rektor (WR II) Bidang Bidang Administrasi Umum,Perencanaan dan Keuangan(AUPK) UIN Maliki, Dr. Ilfi Nurdiana, M. Si didampingi Kepala Biro AUPK, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd, Kepala Satuan Pengawas Internal(SPI) Dr. Muhammad In'am Esa, M.Ag dan Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data(PTIPD) Abid Yusron, S.Kom serta para staf terkait lainnya. Pertemuannya berlangsung di ruang senat,Lt.4, Gedung Rektorat,DR.(HC).Ir. Soekarno.Senin(1/8)
Mewakili tim tamu UIN Raden Mas Said, Surakarta Dr. M. Usman, M.Ag selaku Wakil Rektor Bidang AUPK dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan dari kehadirannya bersama tim yang terdiri dari dua unit yakni Unit SPI dan PTIPD. Namun sebelumnya, Usman mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk bisa berkunjung secara langsung atau bertemu secara tatap muka dengan para pimpinan dan para kepala Unit terkait. "Terima kasih atas semuanya, tujuan kehadiran kami kesini pertama untuk bersilaturahmi dan tujuan utama berikutnya yakni ingin "sinau" atau belajar dari UIN Maliki terkait berbagai kebijakan dan pengalamannya selama ini dalam pengelolaan remunerasi melalui aplikasi yang dijalankan oleh Pusat Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Remunerasi (P3SR)", ungkapnya.
Menanggapi maksud dan tujuan dari kehadiran tim tamu dari UIN Raden Mas Said maka WR II UIN Maliki Malang, Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si menyambut dengan tangan terbuka. "Terima kasih atas kunjungannya dan mempercayakan kepada kami untuk diajak belajar bareng atau "sinau" dari pengalaman kami sebagai PTKIN bagian satker Badan Layanan Umum(BLU) dalam menjalankan dan mengelola aplikasi remunerasi," ucapnya.
Lanjut, dalam kesempatan itu Ning Ilfi begitu sapaan akrabnya ini juga menyampaikan salah satu capaian prestasi yang diraih dalam hal manajemen BLU yakni menjadi Satker BLU terbaik di Jawa Timur tepatnya semester akhir periode tahun 2021. "Jadi Kami(UIN Maliki Malang) ini terpilih menjadi PT satker Pengelola BLU terbaik di Jawa Timur mengalahkan para PTN besar yang ada di Malang ini, misal ada Universitas Brawijaya dan juga UM," jelasnya.
Oleh karena itu, mengakhiri sambutannya WR II ini memotivasi sembari mempersilahkan kepada tim tamu rombongan dari UIN Surakarta untuk berdiskusi dan bertanya berbagai hal yang ingin dipelajari terkait remunerasi dan aplikasinya. "Silahkan nanti diperhatikan apapun yang telah jauh-jauh dari Surakarta untuk dibawa kesini dan harapannya PTKIN maju bersama",paparnya. Jadi beliau menambahkan apabila UIN Surakarta sudah maju maka UIN Maliki akan lebih maju lagi. Semoga UIN Surakarta segera menyusul UIN Maliki Malang dan inshaa Allah giliran UIN Maliki akan segera menuju World Class University. "Semakin Kami dikejar maka Kami akan semakin berlari kencang!", pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) tidak hanya memiliki hubungan kerja sama dengan perguruan tinggi di dalam negeri saja tetapi juga dengan berbagai universitas di luar negeri. Salah satunya dengan beberapa perguruan tinggi terbaik di negara yang serumpun di Asia Tenggara, termasuk tetangga negara yang cukup dekat secara geografis, yakni Thailand. Ada beberapa perguruan tinggi atau universitas terbaik di negeri Gajah itu yang telah erat menjalin kerjasama dengan UIN Maliki Malang, antara lain: King Mongkut’s University of Technology Thonburi(KMUTT), Mahidol University, Chulalongkorn University, Naresuan University dan Graduate School, CU.Kamiis(28/7)
Kerjasama antara UIN Maliki Malang dengan beberapa universitas terbaik di Thailand sebenarnya sudah terjalin selama tujuh tahun. Hal tersebut terhitung sejak adanya surat resmi tertanggal 8 April 2015, dari The Dean of School of Bioresources and Technology KMUTT, Professor Boosya Bunnag. Hal itu sebagai awal mula kerjasamanya dalam bentuk penerimaan delapan mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi(FST) UIN Maliki Malang untuk mengikuti internship program di King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Bangkok-Thailand.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu poin dari Memorandum of Activity (MoA) antara SBT KMUTT dan FST UIN Malang di Bidang Academic and Student Exchange, Visiting Professor, Joint Research and Publication, and Internship Program for Students or Staffs yang ditandatangani pada tanggal 20 Maret 2015 yang berlaku sampai tahun 2020 dan telah diperpanjang hingga tahun 2025.
Kegiatan kerjasama terus belanjut khususnya di bidang internship dan scholarship dengan rutin tiap tahun mengirim 5-8 mahasiswa untuk magang di Laboratorium-laboratorium terpada di KMUTT serta beasiswa studi lanjut S2 dan S3.
Selain dengan KMUTT, FST UIN Malang juga mendapatkan kesempatan untuk mengirim mahasiswa pada Program Internship dan Beasiswa S2/S3 dari Mahidol University, Chulalongkorn University, Naresuan University dan Graduate School, CU. Bahkan pada tahun 2020 Chulalongkorn University juga menerima enam Mahasiswa: Nur Jihan Qothrunnuda, Fikri Haikal, Vera Vania, Widiyah Maslahah, Alkaif Rifi D. Gamgall dan Nanda Amalia mendapat beasiswa One Semester Scholarship dari kampus terbaik di Thailand tersebut.
Sampai saat ini total alumni mahasiswa FST UIN Malang yang melanjutkan studi S2 dan S3 di Thailand dengan skema beasiswa pemerintah Thailand ada 25 orang, 16 sudah lulus dan 9 masih aktif antara lain: 1. Niendy: S3-Enzyme and Gene Technology- School of Bioresources and Technology (SBT), KMUTT 2. Alkaif Rifi D. Gamgall: S2 - Nanoscience and Technology - Graduate School, CU. 3. Fikri Haikal: S2 - Detection of toxic substance and biomarker molecules; Material synthesis for water treatment and application as sensors - Faculty of Science - CU 4. Nuralfin Anripa: S2 Evironmental Science Nalanda University, S3 - Data Science for Healthcare and Clinical Informatics, Mahidol University 5. Candrasyah Muhammad: S3 - Theoretical Physics, Cosmology - The Institute for Fundamental Study, Naresuan University, Phitsanulok. 6. Ahmad Nuruddin Khoiri: S3 - Bioinformatics and Systems Biology Program / Systems Biology and Bioinformatics Laboratory / School of Bioresources and Technology, KMUTT 7. Efendi: S2 - Nanoscience and Technology - Graduate School, CU. 8. Alif Qurrotul Af’idah: S2/Enzyme Lab/school of bioresource and technology, KMUTT 9. M. Fuad: S2 dan S3 Nanoscience and Technology dari KMUTT
Besar harapan dari Dekan FST UIN Maliki Malang, Dr. Sri Harini, M.Si beserta jajarannya agar kerjasama yang selama ini terjalin tetap berlanjut dan semakin erat saling mendukung dengan berbagai program kegiatan akademik. "Semoga, jalinan kerjasama dengan PT di Thailand semakin kuat dengan adanya program-program kegiatan lainnya," ucap Bu Harini sapaan akrab dekan FST.(*/ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) saat ini sedang mengadakan ujian penerimaan mahasiswa baru(PMB) jalur mandiri tahun 2022. Agenda yang merupakan jalur pamungkas dari berbagai proses PMB di kampus berlogo Ulul Albab ini dilakukan secara full online melaui tes CBT dan pusat pelaksanaannya bertempat di ruang meeting Lt. 3,Gedung Rektorat, DR. (HC) Ir. Soekarno. Rabu(27/7) Sesuai data diperoleh dari panitia pelaksana PMB Mandiri UIN Maliki Malang 2022 bahwa seleksi jalur mandiri tahun ini diikuti sebanyak 6.346 peserta. Perolehan jumlah peserta tersebut mencakup calon mahasiswa berbagai jenjang dan program, yakni program sarjana (S-1) dan program pascasarjana jalur fast track maupun reguler dengan rincian program sarjana sejumlah 5775 peserta, program profesi 56 peserta, Program magister 458 peserta dan program doktor sebanyak 57 peserta.
Selanjutnya, pelaksanaan dari ujian mandiri berlangsung selama dua hari ini, Rabu-Kamis(27-28/7) dan berikut ini adalah tahapan atau sesi-sesinya tiap harinya. Pada hari pertamanya, yakni Rabu(27/7) terdapat dua sesi.Tahapanya tiap sesi diawali dengan proses login aplikasi, tes preferensi dan tes akademik lalu lanjut tes kompetensi dasar dan kemampuan bidang IPA/IPS. Sedangkan pada hari keduanya, besok Kamis(28/7) hanya ada satu sesi dan tahapannya sama seperti sesi di hari ini.
Ditambahkan informasi dari Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) Dr. Barnoto, M.Pd.I saat ditemui disela aktivitasnya memantau jalannya ujian mandiri bahwa bersamaan tes mandiri tersebut ada juga jalur tes mandiri prestasi yang meliputi tes prestasi akademik, prestasi tahfidz( Hafalan al-Quran), prestasi seni dan olahraga."Jalur Mandiri Prestasi ini diharapkan mampu melahirkan calon Mahasiswa yang siap mensupport ketika ada even-even nasional ataupun internasional, misalnya: olimpiade, pekan olah raga dan seni(porseni) serta even lain yang memerlukan potensi-potensi prestasi dari para calon Mahasiswa jalur ini," pungkasnya.(ptt)
HUMAS- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) gelar Webinar Internasional. Kali ini acara yang diinisiasi oleh Unit Rumah Moderasi Beragama (RMB) mengusung tema: "In Defence of Religious Moderation: Learning From Different Perspectives". Berlangsung secara online, acara yang berjalan melalui aplikasi Zoom itu ditujukan kepada para akademisi, khususnya di UIN Maliki agar dapat memperkaya wawasan, pengetahuan dan perspektifnya terkait moderasi beragama di berbagai Negara di Eropa, Amerika, hingga Afrika.Selasa(26/7)Tidak tanggung-tanggung, acara yang dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd.(Ketua Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ini menghadirkan narasumber dari kaum akademisi yang ahli sekaligus tokoh analis di bidang moderasi beragama hingga para duta besar Indonesia di luar negeri, diantaranya: Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA(Rektor UIN Maliki Malang), Prof. Dr. Arndt Graf (Goethe-Universität Frankfurt, Germany), Nana Yuliana, Ph.D(Duta Besar Indonesia untuk Republik Kuba, merangkap Bahama, Republik Dominika, Haiti, dan Jamaika) dan terakhir KH. Zuhairi Misrawi, Lc.(Duta Besar Indonesia untuk Tunisia).
Tampil sebagai narasumber pertama, disampaikan oleh Nana Yuliana bahwa secara umum moderasi beragama di Kuba selama ini berjalan baik dengan kondisi yang aman. Hal ini dibuktikan meskipun Kuba negara Komunis tetapi minim sekali atau malah tidak ada perselisihan maupun konflik umat beragama.
Kemudian Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang dalam kesempatan itu menyampaikan materinya terkait moderasi Islam di Indonesia. Penjelasan dari Profesor asal Bojonegoro ini cukup detail karena ruang lingkup materinya mulai dari peta umat beragama, arti dari moderasi beragama itu sendiri sampai pada periode perubahan zaman pemerintahan di Indonesia lalu mengerucut hingga pada formasi sosial elit Agama. Namun demikian, menurut Prof. Zain bahwa hakikat dari moderasi beragama di negeri ini merujuk pada empat indikator yakni; anti-kekerasan, toleransi, komitmen kebangsaan dan penerimaan tradisi.Selanjutnya, berbeda dengan pokok penjelasan dari para narasumber sebelumnya. Kali ini narasumber yang merupakan tokoh analis dari Jerman, Prof. Arndt Graf; (Gothe Univerity Frankfurt) memaparkan tentang perbedaan pemberian istilah moderasi beragama. Menurutnya, istilah kata moderasi beragama yang familiar di Indonesia tidak digunakan di Jerman, karena masyarakat ramai disana lebih cenderung menggunakan istilah pluralitas beragama. Lebih uniknya, ramai munculnya istilah Pluralitas Agama itu bersamaan dengan ramainya istilah Moderasi Beragama di Indonesia. "Hal inilah yang patut untuk dikaji lebih lanjut!," ujarnya. (ptt)
HUMAS-Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki Malang), Prof. Dr. M. Zainuddin, M.A. melantik Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, S.Ag., M.A, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Bahasa Arab dan Prof. Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc., M.Ag., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Studi Islam. Hal ini menandai secara resmi bertambahnya jumlah jajaran Guru Besar di kampus Islam yang berlogo Ulul Albab. Acara pelantikan secara online dan offline itu bertempat di Aula Lt. 5,Gedung Rektorat, DR. (HC) Ir. Soekarno. Selasa(26/7)
Dalam sambutannya, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini mengutarakan harapannya, untuk ke depannya kampus yang sekarang dipimpinnya bisa segera menambah lebih banyak guru besar yang baru. "Saya ingin nanti setelah pelantikan dua guru besar ini maka segera disusul oleh para generasi berikutnya dalam jumlah besar atau istilahnya "panen raya", ucapnya. Ditambahkan oleh rektor asal Bojonegoro ini bahwa UIN Maliki Malang masuk dalam kategori Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang memiliki banyak guru besar setelah UIN Jakarta, UIN Bandung dan UIN Surabaya.
Oleh karena itu, Prof. Zain pun menghimbau sekaligus mensupport seluruh dosen untuk rajin meneruskan studinya agar bisa menjadi guru besar sebagai salah satu bentuk memajukan instansi menuju World Class University. “Kepada seluruh dosen UIN Maliki Malang teruslah berkarya, jangan sampai berhenti membaca, meneliti dan menulis karena itulah hakikat dari ilmuwan yang semua itu pastinya harus tetap menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi!", tegasnya.
Terakhir, pada kesempatan itu juga rektor menekankan untuk semangat, bekerja keras dan berjuang bersama seluruh sivitas akademika UIN Maliki Malang karena untuk mewujudkan visi misi kampus yang bertaraf internasional membutuhkan kerja keras dari seluruh elemen dan berbagai pihak yang terkait dalam instansi pendidikan tinggi.(ptt)
HUMAS-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini bisa menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi yang besar, mengalami banyak kemajuan dan perkembangannya begitu pesat sampai saat ini sebenarnya karena adanya proses berkelanjutan dengan ketepatan waktu atau kedisiplinan. Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr. Ahmad Hidayatullah, M.Pd pada agenda meeting pagi awal pekan ini di ruang Loby, Lt. 1, Rektorat Gedung DR. (HC) Ir. Soekarno.Senin(25/7)
Dalam arahannya, Pak Karo begitu sapaan akrabnya ini menekankan pentingnya sikap disiplin. Salah satu upaya dalam menanamkan kedisiplinan, menurut beliau yakni diadakannya pertemuan rutin atau meeting setiap senin pagi. "Jadi mungkin tanpa Anda semua sadari bahwa agenda seperti pertemuan pagi ini merupakan salah satu upaya kita bersama-sama belajar bersikap disiplin diri," terangnya.
Oleh karena itu, Kabiro AUPK ini menghimbau sekaligus mengajak kepada seluruh pegawai dan staf mulai dari Bagian Umum, OKH, dan unit-unit bidang AUPK lainnya agar mampu mendisiplinkan diri sendiri sebelum nantinya disiplin pada kinerjanya.
"Mari kita latih kedisiplinan diri dan ayo semua membiasakan sikap disiplin agar bisa menjadi budaya kinerja di dalam instansi ini sehingga bisa mendukung terwujudnya visi besar kampus kita tercinta, Unggul dan bereputasi internasional," ajaknya.(ptt)