Daftar Penulis: Iffatunnida


Tidak Ada Wisudawan Periode ke-4 Lulus dengan Predikat Baik?
Sabtu, 23 September 2023 . in Berita . 322 views
6004_wesss.jpg

UIN MALANG-Hal mengejutkan disampaikan oleh Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Malang dalam prosesi wisuda kali ke-4 di tahun 2023, Sabtu (23/9). Menurut laporan akademiknya di awal seremonial Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ke-76 ini, ia menuturkan bahwa tidak ada wisudawan yang meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) berpredikat Baik. “Di antara 800 jumlah wisudawan, sebanyak 81,5% meraih predikat IPK Cum Laude,” ujarnya.
Menurut Prof. Umi Sumbulah, 587 wisudawan Program Sarjana meraih Cum Laude, sedangkan untuk Program Pascasarjana sebanyak 65 wisudawan. “Tidak ada wisudawan yang mendapat predikat Baik, apalagi Cukup di periode wisuda kali ini,” tambahnya memberi keterangan di tengah laporan akademiknya di hadapan wisudawan dan wali. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa-mahasiswa UIN Malang mampu menyelesaikan kewajiban studinya dengan sangat baik.
Sesuai dengan laporan akademik wakil rektor bidang akademik UIN Malang, 88% atau 710 wisudawan berasal dari Program Sarjana dengan Fakultas Syariah meluluskan jumlah terbanyak, yakni 165. Diikuti oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 163 wisudawan, Fakultas Sains dan Teknologi 125 wisudawan, Fakultas Humaniora 113 wisudawan, Fakultas Ekonomi 69 wisudawan, serta Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan masing-masing sebanyak 47 dan 41 wisudawan. Selanjutnya, Program Pascasarjana mewisuda sebanyak 76 mahasiswa Program Magister dan 6 Program Doktor yang seluruhnya meraih Cum Laude. Sementara itu, Program Profesi Doktor mewisuda 8 orang.
Di ujung laporannya, Prof. Umi Sumbulah mengumumkan tiga wisudawan terbaik di masing-masing jenjang studi. Untuk Program Sarjana, peraih gelar wisudawan terbaik adalah mahasiswi Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Queen Salsabila asal Kabupaten Gresik dengan IPK 3,98. Wisudawan terbaik Program Magister diraih Deby Ayu Puspitasari, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam asal Kabupaten Blitar dengan IPK 4 sempurna. Sedangkan wisudawan terbaik Program Doktor diraih Firdausi Nujulah, mahasiswi Program Studi Manajemen Pendidikan Islam asal Kabupaten Pasuruan dengan IPK 3,91. (nd)

Lebih Lanjut »
Hubungan PTKIN itu Kolaboratif, Bukan Kompetitif
Jumat, 22 September 2023 . in Berita . 192 views
5995_21091.jpg


UIN MALANG-Menyambut kru Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Raden Mas Said Surakarta, Prof. Agus Maimun, M.Pd., Ketua LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyampaikan bahwa LP2M harus solid, Kamis (21/9). Pasalnya, kinerja LP2M menangani dua dari tiga Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Karenanya, tidak berlebihan jika dikatakan keberadaan LP2M sangat krusial untuk masa depan suatu universitas. “Kalau ada akreditasi kampus, poin penelitian sivitas akademik itu sangat besar,” jelasnya.
Untuk itu, bersama dengan beberapa partner, Prof. Agus sedang menyusun instrumen dan indikator akreditasi, “Sehingga kita tahu, posisi penelitian kampus kita itu di mana? Sudah baik, cukup, atau malah perlu pembenahan?” Menurutnya, indikator ini disusun sebagai evaluasi kinerja LP2M. “Tidak hanya itu, ini bisa jadi alat untuk mengembangkan lembaga kita lebih baik lagi,” lanjutnya.

5996_21092.jpg


Dalam indikator yang ia susun, patokannya bukan lagi sesama PTKIN di Indonesia, namun sudah menyasar PTN. “Saya tidak mau kita, sesama perguruan tinggi keagamaan di bawah Kementerian Agama, malah saling menjatuhkan,” tutur Prof. Agus.
Ia justru ingin agar seluruh PTK (Perguruan Tinggi Keagamaan) khususnya PTKIN bergandengan tangan untuk membangun lingkungan pendidikan yang kondusif. Sesama PTKIN, kata Prof. Agus, tidak boleh bersaing dan hanya satu yang unggul. Dengan bekerjasama, seluruh PTKIN di Indonesia bisa maju bersama. “Hubungan kita harus kolaboratif. Kita berakselerasi bersama,” tegasnya. (nd)

Lebih Lanjut »
LP2M UIN Surakarta Belajar Kelola Dana BLU ke UIN Malang
Kamis, 21 September 2023 . in Berita . 283 views
5994_2209.jpg


UIN MALANG-Berstatus sebagai Perguruan Tinggi BLU (Badan Layanan Umum), UIN Raden Mas Said Surakarta merasa perlu mengubah manajemen, terutama pengelolaan dana. Dengan tujuan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Surakarta berkunjung ke LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mempelajari pengelolaan dana, termasuk income dan outcome, Kamis (21/9).
Membuka acara, Ketua LP2M UIN Surakarta Dr. Zainul Abas, M.Ag. menyampaikan bahwa tujuan kunjungannya ialah untuk membantu kampusnya meningkat secara kualitas. Agar tercapai, pihaknya ingin agar ada perubahan pengelolaan dana dan bagaimana LP2M dapat berkontribusi terhadap pemasukan kampus. “Yang kami tahu, pemasukan kampus dari pintu LP2M, tentu saja bisa melalui penelitian juga penerbitan,” imbuhnya. Sebagai pimpinan LP2M, Zainul Abas ingin agar lembaganya juga dapat memfasilitasi penelitian yang dilakukan para dosen UIN Raden Mas Said, Surakarta.
Ahmad Abtokhi, M.Pd., Sekretaris LP2M UIN Malang, menuturkan, pendanaan lembaganya berasal dari beberapa sumber, di antaranya ialah BOPTN dan PNBP. Pendanaan tersebut sebagian besar diperuntukkan untuk dana penelitian dan pengabdian masyarakat yang dapat diakses tak hanya dosen-dosen UIN Malang, namun juga tenaga kependidikan yang memiliki jabatan fungsional. “Dana itu juga untuk reward jika ada hasil penelitian berupa karya ilmiah yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi,” jelasnya.
Abdul Aziz, M.Pd., Kepala Pusat Studi Penelitian, memaparkan bahwa untuk pemerataan, LP2M harus mengatur standar biaya minimal dana penelitian dosen. “Jangan sampai ada yang terima dobel, tidak akan adil buat lainnya,” imbuhnya. Untuk itu, LP2M harus memiliki database yang kuat untuk tracking penerimaan dana oleh dosen. Tentunya, setiap sivitas akademik berhak mendapatkan pendanaan untuk pengembangan profesinya.
Muhammad Anwar Firdausy, M.Ag., Kepala Pusat Publikasi Ilmiah berbagi mengenai pengelolaan jurnal-jurnal ilmiah di UIN Malang. Hal ini termasuk juga pendanaan jalannya jurnal ilmiah sehingga pengelola mendapatkan reward yang pantas. Dr. Saiful Musthofa, Kepala Pusat Studi Pengabdian kepada Masyarakat menuturkan bahwa pihaknya concern terhadap pelaksanaan pengabdian mahasiswa dan dosen yang memiliki kebermanfaatan. UIN Malang tak hanya fokus mengabdikan diri pada masyarakat sekitar kampus ataupun Malang Raya. Dengan menjalin hubungan kolaboratif dengan kampus lain juga kementerian di luar Kementerian Agama, kini UIN Malang juga merambah pengabdian luar Pulau Jawa, bahkan hingga internasional. “Tahun ini, selain Asia Tenggara, kami juga menarget Arab Saudi, Maroko, dan Mesir,” tuturnya. Sehingga, LP2M secara langsung juga berkontribusi terhadap internasionalisasi UIN Malang seperti yang tertuang dalam Road Map hingga 2025. (nd)

Lebih Lanjut »
LP2M UIN Malang dan UIN Surabaya Samakan Persepsi Pedoman Laporan Keuangan
Selasa, 29 Agustus 2023 . in Berita . 241 views
5904_uinsa.jpg


UIN MALANG-Rumitnya aturan mengenai laporan keuangan tentu dihadapi seluruh instansi, termasuk juga intansi pendidikan seperti UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Beragam regulasi terkait laporan keuangan terbilang sering berubah mengikuti ketetapan pemerintah. Karenanya, seluruh instansi diminta selalu up-to-date mengenai regulasi laporan keuangan agar tidak terjadi miskomunikasi ataupun kesalahan fatal. Untuk berdiskusi mengenai hal tersebut, tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Malang berkunjung ke kantor LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin (28/8). Kunjungan ini khusus membahas pedoman laporan keuangan yang sesuai dengan SBM (Standar Biaya Masukan) dan SBK (Standar Biaya Keluaran).
Tim LP2M UIN Malang dikawal langsung oleh Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. (Ketua LP2M), Ahmad Abtokhi (Sekretaris LP2M), tim keuangan, serta staf PPK. Tim UIN Malang disambut oleh Dr. Agus Afandi, M.Fil.I (Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya) dan Aris Fanani, M.Kom. (Sekretaris LP2M UIN Sunan Ampel Surabaya).
Mengawali kegiatan benchmarking, Prof. Agus Maimun menuturkan beberapa isu yang dihadapi LP2M UIN Malang terkait laporan keuangan. Termasuk mengenai aturan, dokumen pendukung, dan perubahan aturan pajak. Selama beberapa saat, masing-masing perwakilan LP2M dari kedua kampus dalam naungan Kementerian Agama tersebut saling bertukar pikiran. Pembahasan laporan keuangan, khususnya di program penelitian dan pengabdian masyarakat, tak luput dari bahasan.

5905_uinsa1.jpg


Ahmad Abtokhi, Sekretaris LP2M UIN Malang, menjelaskan bahwa LP2M UIN Malang berdiskusi dengan LP2M UIN Surabaya terkait penggunaan anggaran untuk setiap kegiatan di bawah naungan LP2M. “Kegiatan kita selama setahun terbilang banyak. Mulai dari publikasi artikel di jurnal ilmiah oleh para dosen, seminar atau konferensi internasional, hingga expo dan diseminasi,” papar Abtokhi.
Untuk itu, lanjutnya, tim keuangan LP2M UIN Malang berdiskusi mengenai jenis dokumentasi, serta dokumen pendukung anggaran apa saja yang perlu disiapkan untuk laporan. Termasuk juga syarat-syarat pembayaran pajak.
Benchmarking mengenai pedoman laporan keuangan ini dilakukan agar meminimalisir atau bahkan meniadakan kesalahan ketika menyusun laporan keuangan yang digunakan para peneliti dan pengabdi di UIN Malang. “Kami juga menyamakan persepsi antar LP2M sesama UIN,” jelas Abtokhi. (nd)

Lebih Lanjut »
Konsisten dan Optimis agar Jurnal Terakreditasi Internasional
Selasa, 22 Agustus 2023 . in Berita . 224 views
5881_sinta4.jpg

UIN MALANG-Setelah mendapatkan materi tentang perbaikan pengelolaan jurnal untuk peningkatan akreditasi Sinta, para pengelola jurnal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menimba pengalaman dari Sholahuddin Al Fatih, Editor-in-Chief Jurnal Legality yang sudah terindeks, Scopus, Selasa (22/8). Sepanjang tiga jam di sesi siang hari, Fatih berbagi pengalamannya menangani jurnal dari mati suri hingga berhasil lolos asesmen di pengindeks internasional.
Hal yang ia tekankan selama penyampaiannya materinya ialah sikap dan mindset pengelola jurnal. “Jangan putus asa dulu sebelum mencoba, kalau belum-belum sudah tidak yakin dengan kualitas jurnal kita, hasilnya juga tidak akan memuaskan,” tutur dosen Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Untuk menjaga kualitas, kata Fatih, para pengelola harus tegas. Maksudnya, pengelola harus konsisten dengan guidelines yang sudah ditetapkan tim redaksi jurnal. Konsisten menjaga kualitas bisa dalam berbagai sisi, di antaranya memastikan fokus dan scope naskah yang masuk sesuai dengan jurnal. “Karena itu, pengelola harus berani menolak penulis. Meskipun itu dari pimpinan kita sendiri,” ujar Fatih.

5882_sinta6.jpg


Hal yang sering menjadi catatan tim asesor Scopus untuk jurnal-jurnal di Indonesia adalah kualitas Bahasa Inggris. Tidak bisa dipungkiri jika menjaga kualitas Bahasa Inggris dalam jurnal sangat sulit. Tidak semua penulis mumpuni dari segi kebahasaan. Maka, perlu strategi dari tim pengelola jurnal untuk mengatasi hal tersebut. “Kampus harus menganggarkan untuk proofread naskah di lembaga profesional,” jelasnya. Namun, tidak semua penyedia jasa proofread dapat dituju. “Cari proofreader yang biasa menangani naskah-naskah yang sesuai dengan keilmuan jurnal anda,” ujarnya.
Para pengelola jurnal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti Workshop Upgrading Pemeringkatan Sinta di The Shalimar Boutique Hotel, Kota Malang. Acara yang dilaksanakan selama sehari penuh ini ditujukan bagi jurnal-jurnal yang sudah terakreditasi Sinta dan yang masih dalam proses penilaian. (nd)

Lebih Lanjut »
Akan Ada Perubahan Pedoman Asesmen Jurnal 2024
Selasa, 22 Agustus 2023 . in Berita . 451 views
5878_sinta2.jpg

UIN MALANG-Dihadirkan sebagai salah satu narasumber dalam Workshop Upgrading Pemeringkatan Sinta di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Kukuh Tejomurti menyampaikan bahwa ada wacana perubahan pedoman asesmen untuk jurnal ilmiah di Indonesia tahun mendatang. Di hadapan seluruh pengelola jurnal di UIN Malang, ia berbagi mengenai beberapa aspek yang rencananya akan diubah, Selasa (22/8).
Isu nomor unik DOI (Digital Object Identifier) yang sering bermasalah menjadi salah satu yang dibahas oleh tim asesor. “Asesor ingin memastikan bahwa DOI di jurnal-jurnal benar-benar aktif atau tidak,” jelas Kukuh yang juga merupakan salah satu asesor akreditasi jurnal di Indonesia. Karenanya, para pengelola harus memastikan bahwa DOI dapat diakses selama masa penilaian.
Untuk jajaran reviewer, tim asesor menghendaki agar setidaknya para reviewer jurnal tidak hanya berasal dari kampus asal. “Minimal tim reviewer harus berasal dari empat institusi berbeda,” imbuh narasumber yang berafiliasi di Universitas Sebelas Maret, Surakarta itu. Untuk itu, pengelola harus membangun networking dengan para akademisi dari kampus lain.

5879_sinta3.jpg


Banyaknya naskah dengan kualitas rendah juga menjadi perhatian para asesor. Sebagai salah satu sumber sebaran keilmuan di Indonesia, jurnal-jurnal harus tetap menyaring naskah yang masuk, baik dari segi kesesuaian tema maupun kelayakan terbit. Untuk mengawal dan mengawasi kualitas naskah, poin untuk penilaian konten/substansi naskah akan dinaikkan kurang lebih 10 poin.
Tak hanya memberikan materi, Kukuh juga mengajak peserta untuk melakukan evaluasi terhadap jurnal masing-masing. Evaluasi diri (self-evaluation) dilakukan agar pengelola mengetahui keadaan jurnalnya, serta apa yang perlu dibenahi untuk proses akreditasi. Peserta juga diberi kesempatan untuk berkonsultasi pada narasumber terkait masalah yang dihadapi saat mengelola jurnal ilmiah.
Workshop Upgrading Pemeringkatan Sinta adalah sesi khusus yang diadakan Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M untuk memberikan arahan bagi jurnal-jurnal di UIN Malang yang ingin meningkatkan akreditasi Sinta-nya. Acara fullday yang bertempat di The Shalimar Boutique Hotel itu juga mengundang Sholahuddin Al Fatih, salah satu pengelola jurnal terindeks Scopus dari Universitas Muhammadiyah Malang. (nd)

Lebih Lanjut »
Kolaborasi Riset Internasional akan Jadi Fokus Utama
Selasa, 22 Agustus 2023 . in Berita . 233 views
5873_sinta.jpg


UIN MALANG-Roadmap UIN Maulana Malik Ibrahim Malang hingga 2025 ialah rekognisi internasional. Karenanya, segala program yang dilakukan diharapkan berorientasi untuk mewujudkan visi tersebut. Termasuk dalam hal publikasi karya ilmiah, pihak kampus berharap akan semakin banyak sivitas akademik UIN Malang yang karyanya terbit di jurnal internasional. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) dalam Workshop Upgrading Pemeringkatan Sinta di The Shalimar Boutique Hotel, Kota Malang, Selasa (22/8).
Prof. Agus melanjutkan, menurut IKU (Indeks Kinerja Utama) rektor UIN Malang tahun ini, kolaborasi riset internasional menjadi salah satu program yang akan digodok dengan serius. Program tersebut tentu bukan tanpa tujuan, “Pihak kampus ingin agar kolaborasi ini menjadi jalan bagi UIN Malang untuk terekspos dan dikenal oleh akademisi dan praktisi level internasional.” Ia menambahkan, “Dengan adanya kolaborasi ini, kesempatan karya ilmiah sivitas akademik UIN Malang ter-publish di jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional akan semakin besar.”
Lebih jelasnya, masih kata Prof. Agus, dalam IKU rektor, target jumlah karya ilmiah yang terbit di jurnal bereputasi internasional tahun ini ialah 754 artikel. Sivitas akademik didorong untuk menerbitkan karya yang sesuai dengan bidang keilmuannya, terutama hasil riset dan/atau pengabdian masyarakat yang dilaksanakan setiap tahun.

5874_sinta1.jpg


Kepala Pusat Publikasi Ilmiah (PPI), Muhammad Anwar Firdausy, juga menjelaskan, tak hanya sekadar mewajibkan penerbitan karya ilmiah, kampus juga memberi beberapa dukungan. Salah satunya melalui program PPI, di bawah naungan LP2M, kampus menyetujui program bantuan APC (Article Processing Charges) bagi para dosen yang naskahnya berhasil dinyatakan terbit di jurnal terindeks Scopus.
Karena itu, lanjut kepala PPI, meski kegiatan akademis akan terasa monoton dan membosankan, ia berharap para dosen terutama pengelola jurnal tidak menyerah melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. Ia yakin, segala usaha yang dilakukan akan mendapatkan imbalan yang sama, juga berimbas positif terhadap karir para dosen.
Workshop Upgrading Pemeringkatan Sinta adalah sesi khusus yang diadakan Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M untuk memberikan arahan bagi jurnal-jurnal di UIN Malang yang ingin meningkatkan akreditasi Sinta-nya. Karenanya, Kukuh Tejomurti dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta dihadirkan sebagai salah satu asesor jurnal-jurnal di Indonesia. Tak hanya itu, para pengelola juga akan mendapat materi mengenai persiapan jurnal menuju akreditasi internasional dari Sholahuddin Al Fatih, salah satu pengelola jurnal terindeks Scopus dari Universitas Muhammadiyah Malang. (nd)

Lebih Lanjut »
Prof. Ilfi: Hilangkan Egosentris untuk Capai Visi Misi Kampus
Kamis, 10 Agustus 2023 . in Berita . 167 views
5826_maturnuwun.jpg


UIN MALANG-Meraih cita-cita universitas bukan hanya tugas para pimpinan, namun hasil kerjasama dengan seluruh satuan kerja di bawah naungan universitas. Setidaknya, hal ini yang menjadi inti sambutan Prof. Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si., Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal tersebut ia tegaskan di hadapan seluruh peserta yang menghadiri Workshop BLU Maturity Rating Ke-3 yang diselenggarakan di Savana Hotel & Convention, Kota Malang, Selasa (8/8).
Ia tidak berkenan jika satuan kerja di bawah UIN Malang hanya berlomba-lomba menghabiskan anggaran tanpa adanya target dan hasil. Target yang Prof. Ilfi maksud ialah yang berhubungan dengan pencapaian visi-misi universitas menjadi kampus yang unggul bereputasi internasional. Apalagi, saat ini UIN Malang akan dipersiapkan sebagai PTN-BH (Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum).
Untuk itu, Prof. Ilfi berpesan agar penggunaan aset harus dikelola dengan sangat baik agar efektif dan efisien. “Apalagi sampai ada pemborosan di sektor finansial untuk hal-hal yang tidak terlalu penting,” imbuhnya. Kepada satuan kerja di tingkat fakultas, ia berpesan untuk menghilangkan egosentris. “Jangan hanya mementingkan diri sendiri. Pikirkan kepentingan bersama, yaitu universitas,” tegas Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen SDM tersebut.
Untuk efektivitas anggaran, Prof. Ilfi berpesan agar memanfaatkan fasilitas kampus saat mengadakan acara seperti rapat atau workshop. Hal ini adalah upaya untuk penghematan anggaran agar jalan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menuju PTN-BH semakin lancar. Dengan pelaksanaan Workshop BLU Maturity Rating ini, Prof. Ilfi berharap agar terlihat seberapa efektif kah manajemen BLU kampus. “Saya menilai, BLU selalu menyarankan pemanfaatan dan pengelolaan aset dengan baik,” karenanya, ia memberi dukungan sepenuhnya agar cita-cita UIN Malang sebagai kampus unggul bereputasi internasional tercapai.

REPORTER: Jajang Ogi Wisono

PENULIS: Iffatunnida

Lebih Lanjut »
PSGA Gelar FGD Dwan Pakar Gender UIN Malang
Kamis, 20 Juli 2023 . in Berita . 328 views
5745_fgender.jpg

UIN MALANG-Posisi Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di suatu lembaga pendidikan seharusnya menjadi basis akademis. Artinya, PSGA diharapkan dapat berkontribusi positif dalam pengambilan keputusan atau kebijakan strategis yang tentunya ramah gender dan anak. Tak hanya itu, keberadaan PSGA di kampus dianggap urgen karena perannya dalam penyelesaian isu-isu kekerasan seksual ataupun isu lainnya yang terkait mental. Karenanya, PSGA UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengumpulkan para dosen dan tendik di lingkungan kampus dalam Focus Group Discussion (FGD) Dewan Pakar Gender yang bertema Menuju Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG). Acara yang berlangsung sehari ini bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Perpustakaan Pusat lt. 1, Kamis (20/7).
Dalam pelaksanaannya, FGD didesain sebagai acara yang full diskusi. Setiap pakar dan dosen hadir berkesempatan menyuarakan pengalaman atau concern-nya selama berkecimpung menangani isu gender dan anak. Seperti yang terlihat saat Prof. Dr. Mufidah, M.Pd. menyampaikan beragam pengalaman yang pernah ia alami selama bertahun-tahun berkecimpung di ranah studi gender. Menurutnya, meski saat ini isu gender equality sudah marak diperbincangkan, namun praktiknya tidak maksimal. Ia memberi contoh di kancah perpolitikan, "Maskulinitas di dunia politik itu masih luar biasa besar karena wanita masih dianggap beban."
Terkait posisi PSGA di sebuah perguruan tinggi, ia berkomentar, seharusnya PSGA tidak fokus menangani orang-orang bermasalah. "Seperti yang sampai saat ini terjadi, akhirnya PSGA isinya penuh masalah," imbuhnya. Menurut Prof. Mufidah, PSGA perlu disupport dengan unit Woman Crisis Center dan Family Corner untuk menampung segala permasalahan. Sehingga, PSGA fokus pada melebarkan sayapnya dan mengokohkan posisinya sebagai pusat studi yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan kampus.

5746_fgender1.jpg

Di awal acara, Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Sudirman Hasan, MA. setuju jika dikatakan PSGA memilik posisi strategis dalam lembaga sekelas universitas. Pasalnya, universitas berisi banyak mahasiswa di usia mencari jati diri dan membangun relasi. Pada aplikasinya, mereka sering menggunakan cara yang beresiko tinggi yang tidak disadari sejak awal. "Sering sekali kami temukan para mahasiswa yang sedang dalam pencarian jodoh ini, melewati norma-norma yang seharusnya dijaga," tutur Prof. Sudirman. Karena itu, PSGA diharapkan dapat memberi edukasi secara konsisten dan memfasilitasi mereka yang membutuhkan bantuan moral. "Kita tentunya berharap tidak ada lagi kekerasan yang terjadi. Kalaupun ada, semoga masalah itu teratasi secara profesional sehingga tidak ada pihak yang dirugikan," paparnya.
Sementara itu, Dr. Istiadah, MA., Kepala PSGA UIN Malang menyatakan pihaknya ingin agar FGD yang dilaksanakan sehari ini dapat secara maksimal membincang isu-isu sekaligus solusi-solusi yang kontributif. Dengan menghadirkan para pakar dan dosen yang concern dengan isu gender, ia yakin pelaksanaan FGD ini tidak sia-sia. (nd)

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up