UIN MALANG-Lazimnya, struktur suatu artikel sama. Standarnya, sebuah artikel memuat pendahuluan, metode penelitian, hasil dan diskusi, dan ditutup dengan kesimpulan. Namun, pada eksekusinya, tidak semua bisa dengan baik menghasilkan sebuah karya ilmiah meski paham strukturnya. Dr. Ardian Wahyu Setiawan, M.Ed. berbagi tips kepada para pengelola jurnal ilmiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang agar proses penulisan karya ilmiah lebih terarah dan fokus, Selasa (19/11). Hal ini ia sampaikan karena para pengelola jurnal tentunya juga adalah para penulis karya ilmiah. Ardian mengungkapkan, memahami struktur artikel saja tidak menjamin bahwa penulis paham apa yang harus dituliskan di setiap bagiannya. Bisa saja penulis abai dengan tidak menuliskan kebaruan penelitiannya dalam bagian Pendahuluan. Maka, seorang penulis disarankan untuk membuat matrix. Matrix berisi pertanyaan-pertanyaan untuk setiap bagian artikel. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan dikembangkan dalam bodi artikel. “Penting banget punya matrix, apalagi kalau target kita untuk menghasilkan artikel berkelas internasional,” tutur dosen Politeknik Negeri Malang tersebut.
Uniknya, lanjut Ardian, dalam membuat matrix, bagian pendahuluan justru ada di tahap kelima. “Tahap pertama malah untuk Metodologi Penelitian,” jelasnya. Alasannya adalah, ketika ingin menulis sesuatu, maka kita harus tahu apa tujuan dari riset atau tulisan kita. Saat sudah tahu tujuannya, maka apa metode yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut, dan kenapa metode yang terpilih itu diaplikasikan. Ia menambahkan, matrix penulisan tidak jauh berbeda dengan matrix review. Ketika seseorang sudah paham betul matrix penulisan, maka saat diminta untuk menelaah naskah, ia pasti akan merujuk pada matrix penyusunan artikel. Dalam sesi di Monitoring & Evaluation Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Ardian tidak hanya menunjukkan cara membuat matrix artikel. Ia juga menunjukkan berbagai macam produk Artificial Intelligence (AI) yang dapat menunjang penulisan karya ilmiah dan juga menelaahnya. (nd)
UIN MALANG-Pengelola jurnal di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang masih fokus dalam Monitoring & Evaluation Pengelolaan Jurnal Ilmiah di Royal Orchids Garden Hotel, Kota Batu, Selasa (19/11). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas karya ilmiah yang diterbitkan oleh pengelola jurnal di kampus tersebut. Kegiatan yang digelar oleh Pusat Publikasi Ilmiah LP2M UIN Maliki Malang ini dimotori oleh M. Anwar Firdausy, M.Ag., Kepala Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M. Sebagai narasumber, hadir Dr. Ardian Wahyu Setiawan, M.Ed., yang memberikan materi mengenai penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam proses peninjauan dan pengeditan jurnal ilmiah. Ia menekankan pentingnya syarat artikel yang baik. Menurutnya, artikel yang layak dipublikasikan harus memenuhi dua syarat utama, yaitu topik dan bahasa yang digunakan harus jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. "Bahasa dalam artikel ilmiah harus sederhana dan langsung pada intinya. Struktur penulisan juga harus memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan," ujarnya.
Ardian juga mengingatkan pentingnya keterkaitan antar artikel dalam jurnal ilmiah. Setiap artikel harus mampu menghubungkan topik yang dibahas dengan artikel-artikel lain yang relevan. Untuk itu, para penulis perlu merumuskan isu dan masalah yang jelas serta sesuai dengan inisiatif yang ingin diangkat dalam penelitian mereka. Selain itu, dalam meningkatkan kualitas jurnal, pengelola jurnal diminta untuk membuat template atau panduan penulisan jurnal yang jelas, sehingga penulis dapat memahami arah dan kebijakan jurnal yang mereka tuju. “Jurnal yang baik harus mampu mengarahkan penulis untuk mengutip sumber yang kredibel, relevan, terkini, dan memiliki otoritas di bidangnya," tegasnya. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para pengelola jurnal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menyeleksi karya ilmiah yang lebih berkualitas, terstruktur dengan baik, serta memenuhi standar internasional. Dengan demikian, kualitas jurnal ilmiah yang diterbitkan dapat semakin bersaing di kancah nasional dan internasional. Dengan adanya pelatihan ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas publikasi ilmiah dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan yang lebih baik di Indonesia. (aj)
UIN MALANG-Para pengelola jurnal ilmiah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tentu familiar dengan proses review naskah. Hal tersebut merupakan tahap awal dalam seleksi naskah yang telah diunggah oleh penulis. Pada Monitoring & Evaluation Pengelolaan Jurnal Ilmiah, pengelola diajak membahas mengenai kualitas review/telaah naskah bersama Dr. Ardian Wahyu Setiawan, M.Ed., salah satu pakar dalam Academic Writing, Selasa (19/11). Hall pertemuan di Royal Orchid Garden Hotel, Kota Batu dipenuhi oleh para pengelola jurnal ilmiah yang diundang untuk mengevaluasi kualitas jurnalnya. Di awal materi, Ardian mengungkapkan bahwa seringkali catatan review dari Mitra Bestari jurnal kurang dipahami oleh penulis. “Seringnya malah penulis bingung apa maksud dari catatan itu,” imbuh dosen Politeknik Negeri Malang. Bukan karena saking banyaknya catatan, tapi kurang directnya saran dari Mitra Bestari. Seharusnya, lanjut Ardian, feedback dari review naskah menjadi sebuah insight bagi penulis, terutama penulis pemula. “Feedback review adalah bagian dari proses belajar,” tegasnya. Dalam umpan balik itu, penulis mengetahui apa saja kelemahan dari tulisannya. Tak hanya itu, penulis juga seharusnya mendapatkan hal baru dari catatan reviewer sehingga nantinya, penulis bisa merevisi dan meningkatkan kualitas naskahnya agar layak terbit di jurnal bereputasi internasional.
Lebih lanjut, lulusan Adelaide University, Australia ini menyebutkan dua aspek yang perlu diperhatikan saat menelaah naskah jurnal. Pertama, review quality. Yang dimaksud di sini adalah, bahwa penulis suka menerima hasil telaah yang komprehensif. Semakin jelas catatan dari reviewer, maka semakin mudah bagi penulis untuk memperbaiki naskahnya. Dalam aspek ini, juga termasuk, apakah naskah perlu menambah referensi, apakah naskah kurang menunjukkan novelty-nya. Aspek kedua adalah speed. Tentunya, penulis ingin agar proses telaahnya tidak berlarut-larut atau berbulan-bulan untuk menunggu keputusan layak terbit. Dalam Monev Pengelolaan Jurnal Ilmiah, para pejuang jurnal UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mendapatkan materi dari dua pakar. Pertama, pihak Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M, sebagai penyelenggara, mengundang pengelola jurnal bereputasi internasional dari Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Sholahuddin Al-Fatih, SH., MH. (Legality). Kedua, materi difokuskan pada perbaikan konten dengan mengundang Dr. Ardian Wahyu Setiawan, M.Ed. yang sudah sering mengisi workshop Academic Writing. (nd)
UIN MALANG-Menjelang akhir tahun 2024, Pusat Publikasi Ilmiah-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengajak para pengelola jurnal ilmiah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mengevaluasi diri. Dalam Monitoring & Evaluation Pengelolaan Jurnal Ilmiah, para pengelola menilai kinerjanya selama setahun dalam proses penerbitan jurnal. Tak hanya itu, para pengelola juga diberi ilmu tambahan dari para narasumber di Royal Orchids Garden Hotel, Kota Batu (18-20/11). Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., Ketua LP2M, menyadari tidak semua orang mau direpotkan dengan pengurusan jurnal ilmiah. Hanya orang-orang terpilih saja yang mau menyisihkan waktunya untuk berurusan dengan pengurusan penerbitan naskah akademik. “Hanya orang-orang yang punya tekad kuat dan semangat saja yang mau mengelola jurnal,” imbuhnya.
Mengurus jurnal ilmiah, lanjut Prof. Agus, artinya para dosen juga tertarik dalam dunia penelitian. Dosen dan penelitian adalah bagian yang tak terpisahkan. Pasalnya, kemampuan meneliti seorang dosen menunjukkan kemampuan profesionalitasnya. “Semakin sering meneliti, semakin tajam kemampuannya,” tegas dosen yang pernah menjabat sebagai dekan Fakultas Tarbiyah tersebut. M. Anwar Firdausy, Kepala Pusat Publikasi Ilmiah, menyatakan, kerumitan manajemen jurnal membuat kerjaan para pengelola semakin berat. Namun, jika memiliki komitmen mendalam, pengelola dapat melaksanakan tugasnya tanpa terasa terbebani. “Ketika ada peningkatan level jurnal yang kita kelola, otomatis akan ada peningkatan dalam akreditasi lembaga,” tambahnya. Pihak PPI-LP2M optimis bahwa seluruh jurnal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dapat meningkat dalam segi kualitas. Dengan bertambahnya dua jurnal yang telah terindeks di lembaga internasional, Scopus, mental pengelola jurnal semakin tertempa untuk lebih optimis lagi dalam memperbaiki kualitas penerbitan. (nd)
HUMAS UIN MALANG – Dema Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menggelar kegiatan Psychomove. Kegiatan tahun ini berlangsung di Jalan Sadewo, Polehan, Kecamatan Blimbing, Malang, Sabtu, 16 November 2024.
Zidney, mahasiswa Psikologi yang menjadi ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kegiatan Psychomove kali ini tidak hanya mencakup aksi bersih-bersih lingkungan, tetapi juga mencakup sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat setempat," tambah Zidney.
Para peserta yang terdiri dari mahasiswa psikologi, warga sekitar, dan beberapa personel Dinas Lingkungan Hidup, terlihat antusias dan semangat berkolaborasi dalam kegiatan positif ini.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa memberikan pengetahuan baru kepada warga mengenai dampak positif dari menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, mereka juga akan membagikan informasi tentang cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab antara masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
HUMAS UIN MALANG - Paguyuban Duta Kampus UIN Malang 2024 menggelar kegiatan Bakti Sosial bertajuk SEHATI (Sebarkan Harmoni, Tebarkan Inspirasi) di Panti Asuhan Raudhatul Karomah. Acara ini bertujuan untuk memberikan manfaat nyata bagi anak-anak panti asuhan sekaligus menginspirasi mereka untuk meraih cita-cita.
Dalam kegiatan ini, Duta Renoven selaku ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat membawa keberkahan dan manfaat bagi semua pihak.Pihak yayasan Panti Asuhan Raudhatul Karomah pun mengapresiasi penuh acara ini. Mereka merasa sangat terbantu dan senang atas perhatian yang diberikan oleh para mahasiswa yang tergabung dalam paguyuban Duta Kampus UIN Malang.
Acara pada pagi hari ini dimulai dengan pemaparan materi edukatif. Duta Dzawil, mahasiswa Kedokteran UIN Malang, memberikan penjelasan mengenai pola hidup sehat, sementara Duta Jagad yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi, menyampaikan materi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Anak-anak terlihat antusias mengikuti materi yang disampaikan secara santai dan interaktif, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
Keseruan berlanjut dengan kegiatan permainan teka-teki silang. Anak-anak dengan penuh semangat mengisi kolom-kolom kosong hingga membentuk kata-kata yang benar. Selain itu, mereka diajak menuliskan impian masing-masing di kertas berbentuk pohon yang kemudian ditempelkan pada pohon impian. Aktivitas ini bertujuan untuk memotivasi mereka agar terus berusaha mencapai cita-cita yang diimpikan.
Pengurus yayasan Panti Asuhan Raudhatul Karomah menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan bakti sosial ini. Mereka mengapresiasi perhatian dan bantuan yang diberikan oleh para Duta Kampus, yang dinilai sangat bermanfaat bagi perkembangan anak-anak di panti.
Di akhir kegiatan, Duta Kampus menyerahkan donasi berupa pakaian, sepatu, dan uang tunai yang telah dikumpulkan melalui program open donasi. Penyerahan donasi ini berlangsung menjadi simbol dukungan dan perhatian untuk kebutuhan anak-anak di panti.
Melalui kegiatan ini, Duta Kampus UIN Malang berharap dapat terus menyebarkan inspirasi dan harmoni di tengah masyarakat, sekaligus memberikan dampak positif yang berkelanjutan, khususnya bagi anak-anak Panti Asuhan Raudhatul Karomah.
HUMAS UIN MALANG- Suasana semarak dan penuh warna terlihat di Ma’had Al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam acara Gebyar Bahasa 2024. Kegiatan karnaval ini merupakan rangkain dari cabang-cabang perlombaan yang diadakan oleh Devisi Bahasa Ma’had dalam kegiatan tahunan, yaitu Gebyar Bahasa yang pada cabang lomba lainnya seperti Singing, Ghina Arabi, League Of Language, Munadzoroh Ilmiah, English Debate, World Of Carnaval, dan puncak acara akan dilaksanakan pada tanggal 24 November mendatang. Dalam pelaksanaan lomba ini menghadirkan nuansa budaya dan penampilan khas dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Inggris, Turki, India, Jepang, Korea, Azerbaijan, Mesir, China, Amerika, Belanda, Italia, dan Australia. Malang, 16 November 2024
Acara ini diperuntukkan sepenuhnya kepada para mahasantri Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly (MSAA), sebagai panelis dan tamu undangan dari dalam maupun luar kampus. Setiap paviliun negara menampilkan berbagai keunikan, mulai dari dekorasi khas, kostum tradisional, hingga pertunjukan budaya yang menarik perhatian seluruh warga MSAA.
Salah satu daya tarik utama adalah parade kostum kreativitas buatan sederhana dari 13 negara yang diikuti oleh para mahasantri Ma’had. Parade ini membawa suasana Ma’had UIN Malang menjadi seperti arena pertemuan budaya dunia.
Acara ini bukan hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga bagian dari upaya penguatan visi UIN Malang sebagai kampus bertaraf internasional. “Gebyar Bahasa adalah refleksi nyata bagaimana Ma’had Al-Jami’ah menjadi ruang untuk mengenal keberagaman budaya dunia. Dengan memahami bahasa dan budaya, kita tidak hanya membangun kompetensi global, tetapi juga mempererat persaudaraan antar bangsa,” ujar Wildan selaku penanggung jawab lomba.
Acara ini juga mendapat sambutan meriah dari mahasiswa internasional yang sedang menempuh pendidikan di UIN Malang. Salah satu mahasiswa asal Amerika, Brett Aroun Huggins, menyatakan kekagumannya terhadap kegiatan ini. “Saya sangat senang melihat bagaimana budaya Amerika diperkenalkan di sini. Ini menunjukkan bahwa UIN Malang menghargai keberagaman dan membuka kesempatan untuk berbagi budaya dengan dunia,” ungkapnya.
Gebyar Bahasa di Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang telah menjadi agenda tahunan yang dinantikan oleh seluruh mahasantri Ma’had Al-Jami’ah UIN Malang. Acara ini tidak hanya mempromosikan budaya dan bahasa, tetapi juga menjadi ajang kreativitas mahasiswa dalam mengeksplorasi kekayaan budaya dunia.
Dengan berakhirnya Perlombaan Karnaval 13 Negara di tahun 2024, Ma’had Al-Jami’ah kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat pembelajaran budaya dan bahasa yang inklusif serta dinamis, sesuai dengan nilai-nilai Islam dan visi global UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
HUMAS UIN MALANG – Mahasiswa terpilih dari program Student Exchange UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kini tengah menjalani masa studi di Sciences Po Paris, Prancis, pada 7–16 November 2024. Dengan semangat tinggi, para delegasi aktif mengikuti program kelas pendek (short course) serta kegiatan akademik lainnya yang relevan dengan keilmuan mereka. Program ini sejalan dengan visi Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, M.A., yang menargetkan pengembangan akademik berkelas internasional, sesuai dengan tagline universitas, “Unggul Bereputasi Internasional.”
Salah satu program unggulan yang diikuti adalah kelas penulisan ilmiah yang dipandu langsung oleh Dr. Etienne Cazin, Director of The Centre for Asia, Pacific, and the Middle East at Sciences Po International Affairs Office. Dengan pendekatan pembelajaran interaktif, para mahasiswa dilatih menyusun karya ilmiah berkualitas. Tidak hanya memperoleh teori, para delegasi juga mempresentasikan artikel ilmiah yang telah mereka siapkan sebelum keberangkatan. Artikel-artikel ini direncanakan untuk dipublikasikan dalam Jurnal Sinta 2, memberikan kontribusi nyata pada pengembangan literasi akademik Indonesia di tingkat global.
Program ini digagas oleh Project Management Unit (PMU) UIN Malang di bawah kepemimpinan Dr. Zainal Habib, M.Hum., yang memastikan setiap delegasi mendapatkan pengalaman pembelajaran mendalam, terutama dalam teknik penulisan akademik internasional.
Selain mendapatkan ilmu, program Student Exchange 2024 ini juga memberikan peluang berharga bagi mahasiswa untuk membangun jejaring internasional di dunia penelitian. Meski menghadapi tantangan seperti perbedaan budaya dan tuntutan akademik yang tinggi, para delegasi menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa. Orientasi kampus yang dipandu oleh Pauline Couteau, Manager of International Affairs di Sciences Po, turut membantu mereka mengenal lingkungan akademik baru dengan baik.
Melalui program ini, diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman mereka sepulang ke Indonesia. Kemampuan bertahan di lingkungan akademik dan sosial Eropa juga menjadi inspirasi untuk terus belajar, berkembang, serta membuka peluang studi lanjutan atau pengembangan karier di masa depan.
Program ini tidak hanya mencerminkan semangat UIN Malang dalam mendorong mahasiswanya meraih pengalaman internasional, tetapi juga menjadi bukti nyata dedikasi universitas untuk melahirkan generasi unggul dengan wawasan global.
HUMAS UIN MALANG – Ali Akbar Navis, atau yang akrab dikenal sebagai A.A. Navis, adalah seorang sastrawan besar Indonesia yang karya-karyanya dianggap melampaui zamannya. Dengan gaya tajam dan kritis, ia kerap menyuarakan aspirasi rakyat kecil dan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia. Dalam rangka memperingati 100 tahun kelahirannya, acara bertajuk “The Shaping of Modern Indonesia: Thinking Indonesia with A.A. Navis” digelar sebagai bagian dari Festival Nusantara di Gedung UNESCO, Paris, Rabu, (13/11).
Acara ini menghadirkan sederet tokoh terkemuka, seperti Direktur Penelitian Science Po Paris Romain Bertrand yang bertindak sebagai moderator, Mohamad Oemar (Duta Besar RI untuk Paris), Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan RI), dan Ayu Utami (sastrawan terkemuka Indonesia). Salah satu momen istimewa adalah kehadiran delegasi mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang tengah mengikuti program Student Exchange 2024 di Science Po Paris.
Tidak hanya menjadi partisipan dalam diskusi sastra, para mahasiswa UIN Maliki Malang juga memukau para tamu undangan dengan penampilan seni budaya Indonesia. Mereka membawakan tari tradisional Lir-Ilir dan tari Piring, yang sukses memikat perhatian seluruh peserta, termasuk Duta Besar RI, Direktur Jenderal Kebudayaan, serta tokoh-tokoh lain yang hadir.
Penampilan mahasiswa UIN Maliki Malang ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi universitas. Tak hanya memperkenalkan budaya Indonesia di panggung internasional, mereka juga berhasil mengharumkan nama almamater. Sebagai penutup yang mengesankan, salah satu delegasi, Ariel Alvi, tampil aktif dalam sesi diskusi. Ia terpilih menjadi salah satu dari tiga penanya yang langsung dijawab oleh Hilmar Farid dan Ayu Utami.
Peringatan 100 tahun A.A. Navis ini tidak hanya menjadi ajang refleksi pentingnya literasi dan keberagaman budaya, tetapi juga peluang emas bagi mahasiswa UIN Maliki Malang untuk mendalami warisan pemikiran Navis. Diskusi ini memberikan wawasan berharga tentang perkembangan sastra Indonesia, mendorong analisis kritis terhadap karya sastra, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk berkarya.
Melalui keikutsertaan mereka di acara prestisius ini, mahasiswa UIN Maliki Malang membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersinar di panggung dunia, sekaligus menjembatani dialog budaya lintas negara.