HUMAS-"Kita masih ada waktu sekitar satu bulan setengah menjelang tutup tahun dan menyambut tahun baru. Dimana dalam hal ini kita harus selalu dan segera melakukan evaluasi dan antisipasi terhadap berbagai target kinerja kita masing-masing terutama pada pekerjaan yang penyelesaiannya membutuhkan rekan lain. Oleh karena itu, kita perlu konfirmasi dan saling berkomunikasi secara langsung dengan rekan tersebut dan hindari komunikasi secara batin atau dalam hati". Hal inilah salah satu amanat yang disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (Karo AUPK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Dr. Ahmad Hidayatullah, M. Pd saat menjadi pembina upacara di agenda apel pagi.Senin(14/11)
Ditekankan oleh Pak Karo, sapaan akrabnya ini bahwa diharapkan jika memang ada pekerjaan yang membutuhkan peran rekan yang lain maka segera dilakukan dengan intens saling konfirmasi dan yang penting hindari komunikasi secara batin atau dalam hati saja. "Sehingga Bapak Ibu, hal ini mesti kita bicarakan secara langsung tidak bisa di batin saja. Apalagi jika antara kita dan rekan punya karakter yang sama misalnya pendiam maka bisa jadi pekerjaan tidak bisa selesai sesuai tergetnya, " terangnya.
Lanjut, Pak Karo juga menambahkan pentingnya displin saat kita menyelesaikan tugas bersama rekan lainnya. Karena dengan disiplin semua pihak akan saling terbantu khususnya dalam hal penyusunan setrategi, analisis kebutuhan kerja hingga antisipasi program kerja. Terakhir, diingatkannya kembali kepada semuanya yang hadir bahwa bekerja mesti ikhlas dan diniati ibadah karena hasilnya nanti akan kembali diberikan kepada keluarga masing-masing. "Mari kita niat bekerja dengan ikhlas karena Allah SWT dan selalu bekerja dengan penuh semangat!, "pungkasnya.(ptt)
HUMAS-“Hari Pahlawan setiap tahun kita peringati dengan renungan yang sungguh-sungguh untuk menemukan kembali jejak para Pahlawan dalam hidup kita sebagai Bangsa dan Negara Merdeka. Kita hidupkan kembali dalam benak kita perjuangan para Pahlawan Bangsa. Dari para Pejuang yang gugur dalam palagan pertempuran mempertahankan Kemerdekaan, penting kita resapi semangat dan keikhlasannya”. Hal ini merupakan bagian awal pidato Menteri Sosial RI yang dibacakan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin,MA saat menjadi Pembina Upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Agenda bertempat di teras depan Gedung Rektorat DR.(HC).Ir. Soekarno.Kamis(10/11)
Pada pelaksanaannya, upacara yang berlangsung secara offline kali ini langsung dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan baik dari jajaran senat hingga tenaga kependidikan kantor pusat Pada kesempatan tersebut, Prof. Zain sapaan akrabnya ini menyampaikan isi dari pidato Menteri Sosial Republik Indonesia( Mensos RI), Tri Rismaharini yang intinya bahwa tantangan yang sedang dihadapi oleh para generasi bangsa Indonesia antara lain terkait pemanasan global yang memicu beragam bencana alam, serta kelangkaan pangan, energi dan air bersih. Oleh karena itu, sebagai salusinya kita, para generasi bangsa harus meneruskan pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbaharukan. Melakukan Pengembangan Sumber Pangan berbasiskan potensi dan kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat kearifan lokal, sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan. Mengelola Sumber Daya Air secara bijak untuk menjamin Keamanan dan Ketahanan Sumber Daya Air yang diharapkan dapat menopang keberlangsungan Hidup dan Kehidupan Generasi kini dan Generasi mendatang dengan lebih baik lagi.
Lanjut, ditegaskan bahwa dalam usaha tersebut memang tidak mudah,namun Mensos RI menyatakan dengan senjata, berupa pemikiran, karya-karya nyata, para Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kepada kita bahwa: kita bukan Bangsa Pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun Ancaman dan Tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal, dan dada menggelora. Kemudian dalam isi pidatonya Mensos RI menambahkan bahwa Teladan dari para Pahlawan Bangsa yang telah merasuk sukma, kiranya menjadi semangat kita di Peringatan Hari Pahlawan tahun ini, Pahlawanku Teladanku. Dengan semangat “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”, peringatan Hari Pahlawan 2022 diharapkan dapat terus memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu dan membantu sesama tanpa memandang sekat. Janganlah kita mau untuk dipecah belah, ingatlah Seloka Bhinneka Tunggal Ika.
Terakhir, dalam isi pidatonya Mensos RI pun juga mengajak kita menjadikan momentum Peringatan Hari Pahlawan 2022 ini untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, saling menghargai satu sama lain. Mengisi kemerdekaan dengan menjadi Pahlawan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekitar dan seterusnya. Jadikanlah semangat dan nilai–nilai Kepahlawanan sebagai inspirasi dalam setiap langkah hidup dan kehidupan bersama. “Ayo kita berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah–belah Bangsa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kita lawan paham radikal, kita tumbuh kembangkan semangat gotong royong untuk menyongsong masa depan yang cerah,”tulisnya di akhir pidato. Usai pembacaan amanat dari Mensos RI oleh rektor UIN Maliki Malang, maka rangkaian sesi upacara ditutup dengan doa bersama.(ptt)
HUMAS-"Saya berharap konferensi ini akan selalu berlanjut untuk hasil yang bermanfaat bagi masyarakat di Indonesia dan dunia. Saya yakin acara ini dapat menjadi salah satu acara yang berharga untuk menjawab banyak harapan yang harus kita penuhi. Akhirnya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua, dan berharap Anda akan mengadakan konferensi yang hebat dan tak terlupakan". Hal inilah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan sambutan di acara opening ceremony ICP ke-1 dan ELITE ke-10. Konferensi internasional yang berlangsung secara hybrid ini mengusung tema "Global Cross Culture Practices" dan di hari pertama berpusat di Aula Lt.5, Gedung Rektorat DR. (HC) Ir. Soekarno.Selasa(8/11)
Besar harapan dari Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini terhadap konferensi internasional tersebut diiringi dengan rasa syukur sekaligus bangga terutama kepada Dr. Like Raskova Octaberlina, Direktur International class Program (ICP) UIN Maulana Maliki Malang dan Ketua Asosiasi English Linguistic Literature and Education(ELITE), Prof. Dr. Nur Ali, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan semua perwakilan/delegasi sampai panitia penyelenggara konferensi dan pelaksana International Class Program (ICP) pertama dan Konferensi Internasional hybrid ELITE ke-10. "Terima kasih sekali lagi terima kasih atas upaya, dukungan, dan dedikasi Anda semua yang luar biasa untuk membuat konferensi Internasional ini berjalan seperti yang diharapkan," ucapnya.
Selanjutnya, orang nomor Wahid di kampus berlogo Ulul Albab ini juga memberikan apresiasi tinggi sekaligus menyampaikan penghargaan kepada para undangan sebagai narasumber yang terhormat, antara lain: 1. Prof. Dr. Ali Ramdani (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Islam, Kemenag, Indonesia) 2. Ruchman Basori, M.A (Kasubdit Sumber Daya Manusia, Kemenag, Indonesia) 3. Yaya Sutarya (Atas Pendidikan, KBRI China) 4. Badrus Sholeh, Ph.D (Atas Pendidikan KBRI Riyadh) 5. Dr. Willy Ardian Renandya (Universitas Teknologi Nanyang, Singapura) 6. Prof. Dr. Siusana Kweldju (Universitas Negeri Malang, Indonesia) 7. Prof Hisyam Al Saghbini (University of Cambridge, Inggris).
Sementara itu, sekilas juga dijelaskan oleh rektor asal Bojonegoro ini bahwa ICP di UIN Maliki Malang sudah berjalan sejak tahun 2009 ketika beliau mendapat amanah sebagai Dekan di fakultas Tarbiyah. "Seperti yang kita ketahui, bahwa bahasa Inggris sangat, sangat dan sangat penting bagi kita (terutama bagi para akademisi). Salah satu yang paling penting untuk menjadi World Class University) (WCU) adalah bahasa, " tegasnya. Beruntungnya, UIN Maliki Malang telah memberikan penguasaan dua bahasa: Inggris dan Arab (dan juga Mandarin). "Ya, karena kami memiliki siswa internasional dari negara lain (Eropa, Australia, Afrika, Timur Tengah, dan Asia). Website kami memiliki tiga bahasa (Inggris, Arab dan Mandarin), silahkan nanti Anda lihat, "terangnya.
Menyinggung soal tema konferensi kali ini, rektor memiliki pandangan bahwa pemahaman lintas budaya membantu orang untuk memahami bagaimana mendengarkan, apa yang harus didengarkan dan bagaimana menafsirkan apa yang mereka dengar dalam kerangka pemahaman yang jauh lebih luas. Dengan menjadi pendengar yang baik, orang secara alami menjadi komunikator yang baik. Cross Cultural Understanding adalah cara untuk memahami perbedaan budaya di berbagai negara untuk menghindari kesalahpahaman. Pemahaman lintas budaya memainkan peran penting dalam berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai negara. "Jadi, bahasa dan budaya itu tidak dapat dipisahkan!, " tegasnya. Terakhir secara simbolis pembukaan acara resmi ditandai dengan pelepasan burung merpati putih oleh rektor, para narasumber/pembicara dan perwakilan panitia.(ptt)
Perjalanan pendirian PSPPA FKIK UIN Malang tergolong cukup panjang dan penuh perjuangan. Terhitung, sejak 31 Agustus 2018 dibentuk tim penyusun borang dalam rangka pengusulan pendirian program studi baru. Dalam sambutannya, Wakil Dekan 1 bidang Akademik, Prof. Dr. Apt. Roihatul Mutiah, S.F., M.Kes, menyampaikan bahwa sejak 28 Desember 2019 sebetulnya Prodi Farmasi UIN Malang telah berhasil memperoleh rekomendasi Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) melalui proses pengajuan dan visitasi yang panjang. Berbekal surat rekomendasi tersebut, UIN Malang kemudian mengajukan pendirian program studi ke Kemenristek (pada waktu itu) Republik Indonesia. Namun, selama periode 2019 akhir tersebut hingga satu tahun kemudian, izin bagi pembukaan prodi tidak kunjung diperoleh. Upaya demi upaya selama 2 tahun terus dilakukan, mulai dari berkirim surat, audiensi, hingga visitasi dilakukan demi diberikannya izin pembukaan Prodi. Alhamdulillahirabbil alamin, akhirnya pada 14 Oktober 2022 status di Sistem Informasi Layanan Perizinan Kelembagaan Perguruan Tinggi (SILEMKERMA) telah berubah menjadi ‘direkomendasikan’, disusul dengan terbitnya SK Kemendikbudristek No. 778/E/O/2022 tanggal 24 Oktober 2022 sekaligus menandai izin berdirinya Prodi Profesi Apoteker di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.Ag, Ketua Senat Universitas dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan FKIK UIN Malang, yang meskipun baru berumur 6 tahun, sudah mampu menorehkan banyak sekali prestasi mulai dari peningkatan akreditasi Prodi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter hingga Pendirian Prodi Pendidikan Profesi Apoteker ini. “Saya berpesan, agar civitas FKIK sekalian tetap memiliki jiwa ‘perintis’, yang senantiasa bersemangat dalam berjuang bagi kemajuan institusi”, imbuh Prof Muhtadi. Acara Tasyakuran Pendirian Prodi Pendidikan Profesi Apoteker UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini juga dihadiri oleh Rektor, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M.A. “Setelah kita kini akan meluluskan para dokter, kemudian nanti para apoteker, semoga para dokter dan apoteker lulusan UIN Malang ini kelak akan menjadi para nakes yang amanah, professional dan berakhlak karim”, pesan Prof. Zain sebelum membuka acara santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.(alf/*)
HUMAS-Tepat di hari ketiga dari perhelatan Annual International Conference On Islamic Studies(AICIS) ke-21 di Bali. Agenda diisi dengan full pararell session. Dalam hal ini, ada total tiga sesi yakni: pararell session 7, 8 dan 9. Sebuah kebanggaan kali ini patut ditujukan kepada Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) karena salah satu mahasiswa pasca sarjananya ikut serta dan menjadi salah satu panelis. Ia bernama Arif Khairur Rozaq jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Acara berlangsung secara hybrid dan berpusat di meeting room, Padang Padang 4, Four Point Hotel, Bali.Kamis(3/11)
Pada kesempatan ini, Arif begitu sapaan akrabnya ini masuk sebagai panelis di pararell session 7 yang mengusung tema "Pesantren- Based Madrasah a New Paradigm In Islamic Education". Sedangkan tiga panelis lainnya yang berada dalam satu panel diskusinya berasal dari IAIN Kudus dan pascasarjana UIN Walisongo, Semarang.
Kemudian, soal isu utama yang diangkat dalam diskusinya adalah penggabungan madrasah dan pesantren, menjadi Madrasah Pesantren, baik dengan integrasi sistem, kolaborasi dan adopsi nilai-nilai pesantren dalam pendidikan di madrasah, sehingga lembaga tersebut dapat mendekati kesempurnaan, karena menggabungkan modernisasi administrasi, pendidikan nasional, dengan tradisi keilmuan Islam pesantren yang telah menjadi sejarah dalam budaya Islam di Indonesia.
Lanjut, untuk mendapatkan hasil dari apa yang dibahas, panelis menggunakan lokasi dari berbagai jenjang pendidikan madrasah mulai dari MI, MTs, hingga MA sebagai bagian dari alat analisis fenomena yang diamati, seperti menemukan bentuk-bentuk keterpaduan dalam bidang akademik keilmuan dalam satu paket pengelolaan madrasah dan ponpes, seperti peningkatan bahasa asing dan pengembangan multiple intelligences, bentuk kerjasama madrasah dengan lingkungan madrasah dan penerapan manajemen segregasi sebagai sistem di ponpes hingga adopsi ponpes nilai-nilai agama ala sekolah dalam pendidikan madrasah.
Melalui penguatan budaya Islam berdasarkan sistem nilai pesantren, madrasah berbasis pesantren akan berhasil mengembangkan pendidikan yang tidak berhenti pada didaktik formal, tetapi juga membentuk budaya Islam yang mampu menghasilkan umat Islam yang berkualitas, baik secara intelektual maupun spiritual. Terakhir, sebagai bagian dari upaya ilmiah, artikel-artikel yang dibahas dalam panel ini akan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.(ptt)
HUMAS-Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin, MA hadir secara langsung pada acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-21 tahun 2022. Kali ini acara konferensi akbar yang merupakan wacana akademik internasional itu berlangsung di dua tempat, yakni Mataram dan Bali. Sedangkan untuk temanya adalah “Future Religion in G20”, hal ini tentunya seiring dengan ditunjuknya Indonesia sebagai presidensi G20.Selasa(1/11)
Pada kesempatan sebelumnya, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini juga turut hadir secara langsung saat momen pembukaan AICIS ke-21 oleh Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), KH. Yaqut Cholil Qoumas yang diselenggarakan pada bulan Oktober kemarin di Mataram(20/10). Kemudian sesuai jadwal yang telah ditetapkan maka agenda konferensi yang akan membahas tiga isu utamanya, yakni “Digital Transformation, Knowledge Management, and Social Resilience” dengan beberapa turunan sub tema lainnya itu kembali dilanjutkan di Pulau Dewata (BALI) selama empat hari(1-4/11). Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Republik Indonesia (Dirjend Pendis), Prof. Dr. Muhammad Ali Ramadhani, diusungnya tema dan isu utama tersebut adalah dalam rangka untuk merespon perkembangan terkini dikursus dan tuntutan kajian keIslaman kontemporer di tingkat nasional dan global.
Hal itu senada dengan apa yang ditegaskan oleh Gus Menteri sapaan akrab Menag RI terkait pentingnya rekontekstualisasi Islam pada wawasan Islam klasik yang masih didominasi pandangan menempatkan non-Muslim sebagai musuh atau sekurang-kurangnya sebagai pihak yang harus dicurigai dan diwaspadai. Wawasan Islam klasik memiliki otoritas yang sangat kuat di mata umat Islam dan dianggap sebagai standar ortodoksi Islam. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi akademisi, tidak hanya pada aspek pandangan keagamaan saja, tapi juga otoritas pandangan tersebut yang nyata berpengaruh secara luas dan membentuk cara berpikir dan mentalitas umat Islam seluruh dunia.
Sehingga pada konferensi kali ini diharapkan diskusi-diskusinya dapat menempatkan kajian keIslaman di Indonesia dalam lingkup diskursus global. Adapun agenda konferensi yang dipusatkan di Bali diisi dengan berbagai macam kegiatan akademik yang dapat menginspirasi para sarjana Islam dalam melakukan pendekatan kajian keislaman. Hal itu sesuai harapan adanya AICIS yakni agar perkembangan baru penelitian di perguruan tinggi Islam dapat dibagikan, didiskusikan dan disebarluaskan. Ini juga merupakan wadah bagi para sarjana untuk mengembangkan jaringan dan kerjasama, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat internasional.(ptt)
HUMAS-"Peran penting dan strategis perpustakaan saat ini, hendaknya dioptimalkan melalui berbagai program yang dapat berkontribusi dalam mencapai SDG’s. Atas nama rektor/pimpinan kampus ini, saya mengucapkan selamat atas terlaksananya seminar nasional tema: “EMPOWERING ACADEMIC LIBRARIES FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS”. Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Rektor (WRI) Bidang Akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M. Ag saat secara resmi membuka acara seminar nasional dengan metode hybrid yang berpusat di area baca perpustakaan Lt. 2, Gedung KH. Abdurrahman Wahid.Selasa(1/11)
Di awal sambutannya, Prof. Umi Sumbulah sapaan akrabnya ini menjelaskan bahwa sebagaimana diketahui bersama, sebenarnya perpustakaan memiliki peran strategis sebagai jantung perguruan tinggi, jantung pengetahuan dan jantung kebudayaan, karena perpustakaan mampu membuka akses informasi kepada masyarakat demi mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera. Peran strategis inilah yang dapat dioptimalkan perpustakaan agar bisa berdaya, bermanfaat dan berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurut profesor yang juga seorang aktivis gender dan dialog lintas agama ini bahwa pemberdayaan perpustakaan perguruan tinggi untuk mendukung SDGs dapat dilakukan dengan mengintegrasikan rencana program, layanan dan sumberdaya terintegrasi dengan indikator SDGs. Misalnya program literasi informasi untuk mendukung pembelajaran sepanjang hayat, koleksi dan layanan perpustakaan berkontribusi pada penelitian dan inovasi ilmiah, perpustakaan menyediakan ruang yang aman dan inklusif, transformasi perpustakaan berbasis Inklusi Sosial.
Lanjut, WR I ini pun menambahkan bahwa adanya transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial telah menjadi agenda pembangunan nasional di bidang perpustakaan, dengan tujuan meningkatkan literasi informasi berbasis Teknologi Informasi Komunikasi, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, memperkuat peran dan fungsi perpustakaan, agar tidak hanya sekedar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tetapi sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat serta pemberdayaan masyarakat.
Lebih dari itu, Guru besar yang merupakan dosen fakultas Syariah dan pascasarjana ini juga menjelaskan bahwa perpustakaan itu juga dapat memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman budaya, kemauan menerima perubahan, menawarkan kesempatan berusaha, melindungi serta memperjuangkan budaya dan Hak Asasi Manusia."Selamat mengikuti seminar, semoga berkah dan bermanfaat untuk meningkatkan kuaitas, kecerdasan dan kemaslahatan hidup umat manusia, "pungkasnya.
Sebagai informasi, bahwa pada seminar tersebut menghadirkan narasumber yang begitu inspiratif, berkompeten serta ahli di bidangnya,yakni Dr. Nor Edzan binti Che Nazir(IFLA Asia-Oceania), Dr. Labibah Zain(APPTIS Chairwomen) dan Ketua perpustakaan UIN Maliki Malang, Dr. Mufid, M. Hum.(ptt)
HUMAS-"Adanya berbagai capaian prestasi kelembagaan yang diperoleh Kampus UIN tercinta ini senantiasa mari Kita iringi dengan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT. Namun upaya peningkatan kualitas kelembagaan universitas tetap selalu dilakukan dalam rangka continuous improvement based on Good University Governance. Oleh karena itu, dalam mewujudkannya maka Kita mesti lakukan berbagai program strategis menuju Terwujudnya Pendidikan Tinggi Islam Unggul sebagai visi besar kampus kita". Hal inilah yang disampaikan oleh rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang), Prof. M. Zainuddin, MA saat berlangsungnya sidang terbuka senat universitas dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun(HUT) UIN Maliki Malang ke-61. Acara yang diisi juga dengan penyerahan penghargaan atau penganugerahan kepada tokoh masyarakat dan para alumni yang inspiratif, inisiatif dan prestisius itu berlangsung secara hybrid. Berpusat di Aula Lt. 5,Gedung Rektorat, DR. (HC). Ir. Soekarno.Sabtu(29/10)
Disampaikan dalam sambutannya, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini bahwa dalam rangka continuous improvement based on Good University Governance maka berikut ini adalah beberapa cara atau jurus strategis yang dilakukan oleh kampus berlogo Ulul Albab ini mewujudkan visi besarnya, yakni melalui antara lain:
1. Prodi Hybrid Learning
2. International Cyber Learning Class (ICLC)
3. Peningkatan Jumlah Guru Besar
4. Peningkatan Jumlah Sitasi Ilmiah
5. Peningkatan e-book bahan ajar atau referensi
6. Pengakuan akademisi dunia
7. Peningkatan Grade Jurnal Ilmiah
8. Implementasi aplikasi terpadu Smart Campus
9. Sertifikasi Green Campus
10. Pendirian Rumah Sehat Pendidikan (RSP)
11. Pendirian Program Studi Teknik
12. Sertifikasi Internasional Bahasa Arab
13. Sertifikasi Kompetensi Dosen dan Tendik tingkat internasional
14. Pendirian International Halal Center
15. Jumlah prestasi internasional mahasiswa
16. Pemutakhiran Statuta dan Ortaker
Oleh karena itu, Profesor asal Bojonegoro ini pun berharap kerjasama semua elemen kampus baik dari atasan hingga level bawah untuk bersinergi, kerja keras dan penuh semangat dengan peran tugasnya masing-masing untuk melakukan yang terbaik agar visi besar kampus benar-benar nantinya segera terwujud. "Semoga kita semua diberikan rahmat dan Ridho Allah SWT hingga diberikan kemampuan serta kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi kampus kita, UIN tercinta ini, " harapnya.(ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94. Acara yang dihadiri oleh seluruh pimpinan mulai dari jajaran rektorat, para kabiro dan para dekanat serta ketua unit-unit itu berlangsung secara offline bertempat di teras depan Gedung Rektorat, DR. (HC). Ir. Soekarno.Jumat(28/10)
Pada agenda kali ini, bertindak sebagai Pembina upacara adalah rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA. Dalam kesempatan itu, Prof. Zain begitu sapaan akrabnya ini menyampaikan pidato dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia(Menpora RI), Dr. Zainudin Amali, M.Si. Inti dari amanat dari Menpora yang kali ini mengambil tema “Bersatu Bangun Bangsa”. Tema itu memberikan pesan mendalam bahwa bersatu padu adalah harga mati yang harus dikuatkan untuk membangun ketangguhan, dengan ketangguhan dan persatuan menjadi kekuatan untuk melakukan pembangunan peradaban yang unggul sebagai eksistensi bangsa Indonesia. Tema tersebut menjadi pengejawantahan nilai agung Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian dan yang akan datang.
Hal itulah yang menjadi tekad para generai bangsa untuk meneruskan perjuangan kemerdekaan mewujudkan cita-cita pada saat ini dan sepanjang masa. Semangat untuk selalu bersungguh-sungguh membangun Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur secara dinamis sesuai konteks lingkungan strategis yang selalu berubah. Pemuda hari ini adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang. Apa yang dilakukan oleh pemuda di masa sekarang juga menjadi penentu kemajuan bangsa IndoneRia di masa yang akan datang. Mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan di atas segala-galanya. Memandang keberagaman sebagai anugerah yang berharga untuk dirangkai menjadi kekuatan yang luar biasa menggapai kejayaan Indonesia. Pemuda bukan hanya menjadi pelaku penting membangun ketangguhan bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045, tetapi juga menjadi tulang punggung untuk kejayaan bangsa sepanjang masa.
Lanjut, ditekankan lagi bahwa pembentukan ketangguhan bangsa melalui pembentukan karakter mulia dan pengembangan kompetensi dalam berbagai ranah keahlian dan dipadukan dengan senantiasa mengasah kreativitas dan inovasi adalah pekerjaan utama yang tidak boleh diabaikan oleh para pemuda Indonesia. “Hanya bangsa yang tangguh yang mampu menjaga eksistensi bangsa dan memenangkan persaingan dalam kancah global yang semakin keras, "tulisnya.
Sehingga dalam pidatonya, Menpora menyampaikan bahwa peringatan ini adalah kesempatan yang baik, bermula dari Titik Nol Ibu Kota Nusantara, sehingga beliau mengajak seluruh elemen bangsa menghimpun kekuatan dan semangat untuk bergerak, mendorong pemuda Indonesia untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada demi membangun kejayaan sepanjang masa.
Mengakhiri penyampaian pidato dari Menpora, maka rektor juga mengajak seluruh peserta upacara untuk menjadikan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang Ke-94 ini sebagai momentum berharga untuk meningkatkan semangat bersama membangun bangsa. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita semua untuk mampu membangun persatuan bangsa dan menggapai cita-cita kejayaan Indonesia, “pungkasnya.(ptt)