HUMAS-Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. merupakan suatu momen yang sangat penting bagi umat Islam yang ada di seluruh dunia. Tak terkecuali juga bagi keluarga besar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Oleh karena itu, sebagai tanda cinta kepada baginda Rasulullah SAW. selain diisi dengan cara pengajian, istighosah, dzikir hingga sampai pada majelis dengan berbagai macam sholawatan maka ada lagi hal paling penting dari itu semua, yakni berusaha meneladani atau menirukan karakter dari Nabi Muhammad SAW. antara lain: Siddiq,Amanah, Tabligh dan Fathonah. Hal inilah yang disampaikan oleh Wakil Rektor (WR I) Bidang Akademik, Prof. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag saat memberikan arahan di agenda apel pagi yang bertempat di teras depan Gedung Rektorat, DR. (HC) Ir. Soekarno.Senin(17/10)
Pada kesempatan itu, bertindak sebagai pembina apel pagi Prof. Umi sapaan akrab WR I UIN Maliki Malang dalam arahannya mengajak seluruh sivitas akademika untuk bisa meneladani sikap atau karakter diri Rasulullah SAW. Dijelaskannya yang pertama adalah Siddiq. Siddiq berati berpegang teguh pada hati nurani yakni jujur dalam kebenaran. "Selalu melakukan, menyampaikan dan menularkan kebenaran itu kepada diri kita, orang lain, dan orang di sekitar tempat kerja kita, "jelasnya. Lalu ditambahkan oleh WR I ini apabila dalam situasi ragu-ragu maka dengan segera meminta fatwa kepada hari nurani kita sendiri. "Oleh karena itu apabila hati nurani kita mengatakan hal itu benar maka itu berarti kebenaran sehingga apabila kita melakukan kesalahan yang kecil sekalipun maka hati pun merasa resah, "imbuhnya.
Kedua, amanah. Dalam hal ini amanah itu adalah kepercayaan, dedikasi, dan komitmen terhadap apa yang telah dipercayakan kepada kita. Amanah itu menurut Prof. Umi merupakan tugas pokok atau tupoksi sebagai ASN yang dimana dan kapanpun mesti kita jaga.
Ketiga, Tabligh yang artinya menyampaikan. Dijelaskan oleh WR I ini bahwa tabligh itu transparansi dan juga bagian dari ketrampilan berkomunikasi. "Karena Rasulullah SAW merupakan sosok yang tutur katanya, komunikasinya paling bisa dimengerti oleh siapa pun, " terangnya. Sehingga diharapkan para warga kampus bisa mengaplikasikan sifat tabligh itu dengan cara berkomunikasi dengan baik, memilih kata-kata yang baik, mulai dari diksi hingga kalimat yang tidak merendahkan orang lain. "Maka menghargai orang lain itu adalah salah dari wujud dari sifat tabligh, " ucapnya.
Keempat, Fathonah yang artinya cerdas. Jika sifat itu dikaitkan dengan ranah kinerja maka menurut Prof.Umi berati berhubungan dengan usaha menemukan masalah. "Jadi bagaimana sikap kita menghadapi masalah, mengatur strategi, dan bagaimana kita bisa menjadi problem solver yang smart, "tegasnya.
Oleh karena itu, Prof. Umi menegaskan kembali akan pentingnya meneladani empat karakter/sifat Nabi Muhammad SAW itu untuk diri pribadi, dan diimplementasikan di tempat kerja dalam rangka meningkatkan kinerja di lembaga atau instansi pendidikan yakni kampus UIN Maliki Malang.(ptt)
Menurut, dr. Christyaji Indradmojo,Sp.,EM selaku Koordinator Bidang Kesehatan UIN Maliki Malang bahwa sebenarnya proses pelaksanaan agenda tersebut sudah berlangsung seminggu yang lalu. “Jadi proses pelaksanaan kegiatan ini ada beberapa tahapan, yakni dimulai dari tahap persiapan, lalu hari ini tahap pelaksanaan khitanannya dan berlanjut besok adalah tahap evaluasi atau pemeriksaan hasil khitan. Oleh karena itu, kita dibantu oleh mahasiswa dari Kedokteran, semester 3,5,7 dan dokter muda dengan porsi atau bagiannya masing-masing, “paparnya.
Lanjut dr. Chris begitu sapaan akrabnya ini menegaskan bahwa meskipun dalam pelaksanaannya dibantu oleh para mahsiswa kedokteran dan dokter muda namun terkait tindakan medis tetap ke dokter ahlinya karena lebih memiliki kompetensi dan wewenang. Sedangkan perihal yang memang membutuhkan banyak peran dari rekan mahasiswa, misalnya untuk home visit, evaluasi status kesehatan dan juga mempersiapkan alat-alatnya. “Kami memang benar-benar mengutamakan aspek keamanan pasien (safety pasien) sehingga semua keperluan disiapkan secara terukur dan terstruktur. Oleh karena itu, pada hari ini tadi dari hasil cek up kesehatan, akhirnya memutuskan kepada dua orang pendaftar yang tidak bisa ikut khitan karena adanya kendala unsur kesehatannya, “terangnya. Sehingga pada tahun ini jumlah peserta khitanan masal di klinik UIN UMMI berjumlah 9 orang. “Alhamdulilah, proses pelaksanaan di hari H nya ini berjalan dengan lancar dan ini semua tak lepas dari peran masing-masing panitia pelaksana bersama masyarakat sebagai pesertanya, “pungkasnya.(Azr/ptt)
HUMAS-Momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1444 H di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) masih berlanjut. Buktinya, setelah kemarin diselenggarakan kedua kalinya di luar kampus bersama masyarakat umum, kali ini kampus hijau berlogo Ulul Albab ini bersama Majelis Sholawat Darul Mustofa kembali mengundang seluruh sivitas akademika terutama para mahasiswa berkumpul di lapangan utama UIN Maliki Malang. Hal tersebut, tidak lain untuk bersilaturahmi, berdzikir, istighosah dan bersholawatan bersama. Tujuan inti acara itu adalah dalam rangka peningkatan kualitas spiritual sivitas akademika.Sabtu(15/10)
Mengawali sambutannya, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA mengcapkan terimakasih dan rasa syukurnya atas terselenggaranya majlis tersebut. "Alhamdulillah kita semua bisa berkumpul di sini dalam situasi malam yang terang benderang meskipun tadi pagi sempat diguyur oleh hujan. Semoga acara ini sangat bermanfaat dan banyak membawa berkah," ucapnya seraya diamiini oleh para hadirin. Lanjut, Prof. Zain begitu sapaannya ini menyampaikan bahwa adanya majlis itu adalah untuk berdzikir/ berdoa bersama dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW., HUT UIN Maliki Malang ke-61, Hari Santri Nasional dan juga Hari Pahlawan.
Hal yang paling membanggakan sekaligus berkesan dalam momen kali ini adalah selain dihadiri oleh para santri Pondok Pesantren Darul Mustofa yang dipimpin oleh KH. Romo Ahmad Soeroso, adalah hadirnya cicit Syekh Abdul Qodir Al Jailani yang ke-28 dari Libanon yakni Syekh Ibrahim bin Syeikh Amin Al-Jailani.
Kemudian, pada kesempatan itu juga rektor mengajak para hadirin untuk tidak lupa berdzkir dan berdoa yang ditujukan kepada para korban tragedi di Stadion Kanjuruhan. "Semoga para korban yang meninggal dunia itu ditrima oleh Allah SWT., para korban yang luka dan masih dirawat segera diberi kesembuhan dan semoga tragedi tersebut tidak akan terulang lagi. Sehingga Malang menjadi tempat yang aman, harmonis dan nyaman, " terangnya. Lanjut, acara pun diisi dengan berdzikir, berdoa dan bersholawatan bersama. (ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) gelar Seminar Nasional tentang politik dan hukum. Acara yang diinisiasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa(DEMA) UIN Maliki Malang ini mengambil tema Rekonstruksi Demokrasi Serta Pro Kontra Kampanye Pemilu Tahun 2024 di Lingkungan Sivitas Akademika. Bertempat di Auditorium Lt. 5,Gedung Rektorat, Dr. (HC). Ir. Soekarno.Jumat(14/10)
Acara yang berlangsung secara offline itu tidak hanya dihadiri oleh sivitas akademika UIN Maliki Malang saja namun juga para tamu undangan Mahasiswa dari berbagai Perguruan tinggi baik yang negeri maupun swasta di Malang Raya, khususnya bagi mereka yang sedang menempuh studi di bidang politik dan hukum. Sehingga tidak tanggung-tangung panitia penyelenggara pun menghadirkan dua tokoh yang cukup familiar, berkompeten dan ahli di bidang politik dan hukum sebagai narasumbernya, yakni Muhammad Arbayanto, SH.,M.H(Komisioner Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur) dan Prof. Saifullah, SH., M. Hum(Pakar Hukum Tata Negara sekaligus Guru besar UIN Maliki Malang).
Dalam sambutannya, mewakili pimpinan universitas yang dalam hal ini dihadiri oleh Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) Dr. Barnoto, M. Pd.I menyampaikan selamat dan terima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. Bahkan Pak Kabiro, begitu sapaan akrabnya ini juga memberikan kesan sekaligus mengapresiasinya. "Begitu pentingnya acara semacam ini karena memiliki banyak manfaat jadi tidak hanya berkumpul diskusi tanpa adanya outputnya yang jelas. Apalagi nanti berkaitan dengan adanya kampanye yang masuk di kampus pada pemilu tahun 2024 padahal itu tidak ada sebelumnya di pemilu tahun 2019 yang lalu, "ucapnya.
Sehingga, masih menurut Barnoto bahwa sungguh menarik acara tersebut karena pada akhirnya bisa menambah wawasan dan kompetensi para mahasiswa, khususnya bagi semuanya yang hadir.
Kemudian, menanggapi soal tema yang diambil pada seminar tersebut, menurut Barnoto begitu relevan di saat sekarang ini apalagi untuk nanti menyambut pemilu tahun 2024. Dan pastinya nanti kemungkinan akan banyak pertanyaan sekaligus jawaban, tanggapan dan bahkan bisa jadi muncul ide dan pemahaman baru. Oleh karena itu, Pak Kabiro ini berpesan agar nanti pada pembahasan terkait demokrasi yang ada di Indonesia tetap berpedoman pada azas Pancasila dan agama serta tidak keluar dari ruang lingkup aturan dan undang-undang yang berlaku. "Apabila ada tanggapan perihal rekonstruksi demokrasi seperti tema seminar kali ini maka sampaikanlah ide, gagasan dan pemikiran anda semua (para mahasiswa) secara konsistensi penuh kesantunan dan pastinya tidak keluar dari koridor aturan yang berlaku di Indonesia, "jelasnya.(ptt)
HUMAS-"Saat ini, kami harapkan kepada anda, Bapak Ibu yang sedang tubel/Ibel untuk segera menyelesaikan studinya tepat waktu. Hal ini sangat penting karena berkaitan dengan karier diri sebagai dosen/pengajar, peningkatan kualitas SDM dan kebutuhan internasionalisasi lembaga. Maka dari itu tirulah kesuksesan seorang tokoh akedemisi yang lancar dalam karier studinya dan juga lancar dalam kenaikkan pangkatnya". Inilah yang disampaikan oleh rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan arahan kepada para dosen baik PNS dan Non-PNS yang sedang tugas belajar (tubel)atau izin belajar(Ibel) Agenda yang diisi juga dengan Penyampaian Progres Report Tubel/Ibel itu berlangsung secara hybrid melalui aplikasi Zoom. Karena peserta undangan ada yang berada di luar kota bahkan ada yang di luar negeri. Lokasi acara berpusat di Ruang sidang Lt. 3, Gedung Rektorat, DR. (HC). Ir. Soekarno.Kamis(13/10)
Disampaikan di awal pengantar sambutan pimpinan oleh Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja sama(Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M.Pd.I, bahwa sesuai data total jumlah dari dosen yang tubel atau ibel saat ini ada 137 orang. Kemudian lanjut keterangan dari Wakil Rektor (WR I) bidang Akademik, Prof. Umi Sumbulah, M.Ag yang menegaskan bahwa semua dosen yang sedang tubel atau ibel itu baik dari yang secara mandiri, beasiswa dsb, akan mendapatkan perlakuan yang sama dari lembaga/universitas. Sehingga Prof. Umi begitu sapaannya ini menegaskan bahwa tubel atau ibel itu memang tanggung jawab/amanat pribadi namun impact-nya tidak hanya ke seseorang melainkan juga kepada instansi atau lembaga. Maka sungguh besar pengaruhnya terhadap perkembangan lembaga ke depannya.
Sementara itu, pada inti arahannya Prof. Zain sapaan rektor UIN Maliki Malang benar-benar berharap tubel atau ibel itu bisa diselesaikan tepat waktu. Karena menurutnya dan para pimpinan universitas saat ini, hal itulah yang paling penting.
Menanggapi hal itu, Ketua Senat Universitas, Prof. Muhtadi Ridwan menyampaikan bahwa dalam kondisi seperti ini para anggota senat dan seluruh pimpinan di kampus memiliki komitmen untuk membantu segala problem yang dihadapi para dosen yang sedang tubel/ibel terutama perihal solusi yang bersifat persoalan teknis. Abah Muhtadi sapaan akrabnya ini optimis bahwa kedepan nanti di sekitar pertengahan tahun 2023 sudah tercapai kurang lebih 50% dari jumlah dosen dengan tubel/ibel bisa selesai. "Kami begitu optimis akan hal ini, karena apabila bisa terwujud maka akan sangat berkontribusi terhadap pemenuhan standart lembaga kita menuju ke tingkat internasional,"pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. tahun 1444 H. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang ) tidak hanya memperingatinya di lingkungan kampus. Apalagi masih dalam serangkaian semarak HUT UIN Maliki Malang ke-61 tahun maka melalui Unit El-Zawa, Kampus berlogo Ulul Albab ini pun juga menggelar peringatan Maulid Nabi di luar kampus bersama masyarakat umumnya dan khususnya untuk para yatim dan kaum dhuafa. Acara yang bertempat di Balai RW 03 Kelurahan Karangbesuki, Kec. Sukun Kota Malang ini mengusung tema "Spirit Maulid Dalam Menebar Empati Untuk Para Yatim dan Dhuafa".Rabu(12/10)
Acara yang sederhana namun sangat menyentuh rasa silaturahmi itu disambut dan diiringi dengan lantunan merdu sholawat Nabi yang dibawakan oleh para anggota takmir Masjid At-Tarbiyah UIN Maliki Malang. Pada sambutannya, Ketua El-Zawa UIN Maliki Malang Dr. Hj. Sulalah, M.Ag mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas terselenggaranya acara tersebut. Lanjut, beliau memaparkan secara singkat profil t tentang unit El-Zawa yang sekarang ini dipimpinnya. Kemudian, setelah itu disampaikannya tujuan utama dari acara tersebut tidak lain yakni memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan semarak HUT UIN Maliki Malang ke-61 serta tujuan utama lainnya yakni menjalankan program Jatim Peduli yang bertepatan juga dengan ulang tahun El-Zawa yang ke-16. "Lha agenda kali ini adalah salah satu program dari El-Zawa dalam kategori Jatim Peduli yang diwujudkan dengan berbagi bersama para yatim dan dhuafa,"jelasnya.
Lanjut, Bu Sulalah menambahkan bahwa jumlah undangan penerima santunan di kelurahan Karangbesuki ini kurang lebih 40 undangan. Namun tidak semua bisa hadir karena berbagai hal, misalnya ada anak-anak yatim yang lagi masuk sekolah, bapak ibu kaum dhuafa yang lagi bekerja, dll. Sedangkan santunan kali ini diwujudkan dengan uang tunai, sembako dan juga ada ATK serta seragam sekolah.
Kemudian, menanggapi adanya agenda dari El-Zawa tersebut maka sebagai perwakilan Kelurahan Karangbesuki, yakni Ketua RW 03 menyampaikan rasa terimakasih telah diadakannya acara tersebut. Karena hal itu merupakan bagian dari perhatian lembaga Perguruan tinggi kepada masyarakat, utamanya pada mereka yang kurang mampu dan serba kekurangan. "Alhamdulillah dan terima kasih kepada El-Zawa UIN Maliki Malang, dengan kegiatan seperti ini sedikit banyaknya mampu membantu kebutuhan ekonomi sebagian warga Kelurahan kami, "ucapnya.
Pada inti acara yaitu mouidhoh hasanah dengan narasumbernya adalah rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. Pada kesempatan itu, Prof. Zain sapaan akrabnya ini mengajak para hadirin semua dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. dengan mengambil semua hikmahnya. Menurut rektor asal bojonegoro ini, Rasulullah SAW. merupakan seorang tokoh dunia yang paling mulia dari berbagai tokoh yang ada. Oleh karena itu, sebagai umatnya maka harus bisa dan berupaya untuk meneladani apa pun yang ada pada diri rasulullah SAW. Berbagai cara untuk memperingati Maulid nabi ini bisa dilakukan dengan mempelajari riwayat kehidupan Nabi Muhammad SAW. "Apabila kita mempelajarinya maka sesungguhnya akan banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita dapatkan dari sejarah kehidupan Rasulullah,"terangnya.
Selain itu,Prof. Zain juga menyampaikan bahwa memperingati Maulid Nabi itu merupakan salah satu tanda cinta kepada Rasulullah SAW. dan sebagai buktinya maka sebagai umat Islam harus melaksanakan apa yang diperintahkan dan jua menjauhi apapun itu yang dilarang oleh Nabi Muhammad. Hingga pada akhirnya, siapa pun umat Islam yang meneladani dan patuh terhadap Rasulullah maka akan dicintai oleh Allah SWT. Dan barang siapa yang dicintai oleh Allah maka hidupnya akan bahagia baik selama di dunia dan nanti sampai di akhirat. "Jadi sebenarnya ukuran kebahagiaan hidup itu bukanlah soal kejayaan atau banyaknya kekayaan, limpahan materi duniawi namun kebahagiaan itu ada di dalam hati,"jelasnya. Kemudian di pengujung tausiyahnya, beliau mengajak semua yang hadir untuk bersholawat nabi bersama-sama bahkan tanpa terasa, saking hikmadnya memandu langsung lantunan sholawat nabi, orang nomor wahid di UIN Maliki Malang ini meneteskan air mata sampai suasana di saat itu hening sejenak.
Usai membaca sholawat nabi bersama-sama maka acara dilakukan penyerahan santunan secara simbolis oleh rektor kepada beberapa perwakilan dari undangan yang hadir. Disaksikan langsung oleh tokoh masyarakat setempat, Ketua RW dan para keluarga besar unit El-Zawa UIN Maliki Malang. Acara pun berakhir ditutup dengan doa dan foto bersama.(ptt)
HUMAS-Kabar baik bagai angin segar kemarin telah menghampiri para Dosen Tetap Bukan Pegawai Negeri Sipil(DTB-PNS) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Pasalnya, dosen yang jumlahnya ratusan itu akhirnya ada yang telah mendapatkan haknya dari adanya sertifikasi dosen(Serdos). Hal tersebut tidak lepas dari adanya peran dan kebijakan Wakil Rektor (WR II) bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Dr. Ilfi Nurdiana, M. Si berserta unit di bawahnya. Oleh karena itu, sebagai awal tindaklanjutnya maka diberikan pembinaan dan pengarahan oleh rektor kepada para DTB-PNS. Agenda tersebut bertempat di Ruang Aula Lt. 5, Gedung Rektorat DR. (HC) Ir. Sokarno.Senin(10/10)
Pada kesempatan itu, Prof. Zain sapaan akrab rektor UIN Maliki Malang ini mengungkapkan rasa syukur dan ucapan selamat kepada para dosen DTB-PNS yang telah berjuang keras, ikhlas penuh pengabdian hingga akhirnya mendapatkan apa yang telah menjadi haknya. Menggaris bawahi hal itu, seperti informasi yang telah disampaikan sebelumnya oleh Kabiro AUPK, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd bahwa DTB-PNS akan mendapatkan perlakuan yang sama persis seperti dosen PNS. Maka dari itu juga ada peluang terkait jenjang karier bagi DTB-PNS untuk menempati jabatan tertinggi akademik. Namun demikian, menanggapi hal tersebut Prof. Zain menghimbau kepada para DTB-PNS untuk bisa menjalani prosesnya secara bertahap, perlahan-lahan dan mesti sabar.
Selanjutnya, orang nomor wahid di UIN Maliki Malang ini menekankan kepada para dosen DTB-PNS selain harus selalu mengutamakan TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI maka harus memperhatikan enam hal, yakni sebagai berikut. Pertama, nasionality yakni dosen harus memiliki jiwa nasionalisme, jiwa yang mencintai negerinya. Dalam hal ini membantu dan menjaga keutuhan NKRI. Kedua, integrity yaitu dosen harus memiliki integritas sebagai pegawai di bawah naungan Kemenag RI harus loyal, berkomitmen dan tanggung jawab.
Ketiga, globality berati dosen harus memiliki wawasan yang global yakni pengetahuan yang luas dan menyeluruh baik tentang hal di tingkat lokal, nasional dan perkembangan area internasional. Keempat, networking maka dosen harus memiliki jejaring yang banyak. Jejaring disini bisa dimaknai dengan adanya kerjasama, rekanan, partner dengan pihak lain untuk bisa berintegrasi, kolaborasi dan bersinergi demi kemajuan bersama. Kelima, Hospitality yaitu dosen harus bisa melayani dengan baik, ikhlas dan sepenuh hati terutama saat memberikan bimbingan dan pendampingan belajar para mahasiswanya. Keenam, dosen harus menguasai media edukasi, alat komunikasi dan IT. "Hal ini juga sangat penting mengingat saat ini adalah era milenial, yang modern, canggih dan serba digitalisasi, " tegasnya.(ptt)
HUMAS-Dharma Wanita Persatuan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (DWP UIN Maliki Malang) hadir dalam acara Pengajian Nasional. Agenda yang berlangsung secara virtual dengan metode hybrid ini dilaksanakan dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H. berpusat di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta. Senin(10/10)
Bertemakan "TERKESIMA" yang merupakan akronim dari Terobosan Kebijakan Moderasi Beragama. Agenda yang dipelopori oleh DWP Kemenag RI kali ini mendatangkan Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, DR. H. Imam Safe'i, M. Pd. sebagai narasumbernya.
Dijelaskan oleh Imam Safe'i segala hal terkait moderasi beragama. Diawali dengan penekanannya bahwa agenda semacam ini adalah penting, mengingat moderasi beragama telah masuk dalam RPJMN 2020-2024. "Saat ini, Pokja Moderasi Beragama Kemenag sedang menyiapkan Peraturan Presiden dan Peta Jalan Moderasi Beragama!, " jelasnya.
Hal itu senada dengan sambutan yang sebelumnya telah disampaikan oleh Penasehat DWP Kemenag RI, Hj. Eny Retno Yaqut, bahwa diadakannya pengajian ini adalah untuk mendukung dan menguatkan program Moderasi Beragama sebagai mandat dan tugas langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Kemenag. Sehingga diharapkan setelah pengajian ini, semua pengurus dan anggota DWP Kemenag bisa menjadi agen penguatan Moderasi Beragama di masyarakat.
Lanjut, Imam Safe’i meyakini bahwa moderasi beragama ini sangat penting demi utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Dalam usaha menjaga NKRI agar tetap utuh diperlukan adanya kecintaan terhadap agama yang dianutnya sebagai wujud ketaatan beragama karena mencintai negara adalah bentuk kesadaran berbangsa dan Pancasila sebagai landasan utamanya. Oleh karena itu, Kemenag RI pun semakin mendukung akan pentingnya moderasi beragama untuk terus digaungkan. Hal ini bertujuan untuk membangun kehidupan umat yang moderat dan beradab. Adapun indikator moderasi beragama yang benar yakni adanya komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.
Kemudian sesaat sebelum masuk pada inti materi, Imam Safe'i sempat berbagi tips kepada seluruh hadirin pengajian tentang kiat hidup bahagia. Menurutnya, tips hidup bahagia itu sederhana yakni jika anda ingin bahagia setiap hari maka berusahalah untuk bisa "tidur nyenyak" di malam hari. Jika ada ingin bahagia setiap minggu maka lakukan aktifitas "Weekend" atau refreshing bersama keluarga. Jika anda ingin bahagia setiap bulan maka adakanlah "bulan madu". Lalu jika anda ingin bahagia setiap tahun maka rayakanlah ulang tahun anda bersama keluarga.
Acara pengajian nasional ini diikuti baik secara luring maupun daring (kurang lebih 900an akun zoom aktif). Pesertanya tidak lain yakni seluruh keluarga besar DWP Kemenag se-Indonesia, antara lain: DWP Unsur Pelaksana, DWP Kanwil Kemenag Provinsi, DWP PTKN, DWP Kankemenag Kabupaten, DWP UPT Asrama Haji, dan DWP Balai Diklat Keagamaan dan Balai Litbang Agama se-Indonesia.(ptt)
HUMAS-"UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki visi besar yakni menjadi universitas yang unggul bereputasi internasional. Seperti yang telah sering kita gaungkan bersama bahwa visi itu sangat singkat dan ringkas namun maknanya sangat dalam, luar biasa dan luas. Selain itu, juga sebagai smart campus maka sebagai warga kampus ini dalam melaksanakan tujuan pokok dan fungsi (tupoksi)nya masing-masing harus mampu menerapkan tiga pola kerja, yakni pola pikir, pola sikap dan pola tindakan. Hal itulah yang disampaikan oleh rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan arahan sebagai pembina apel pagi. Bertempat di teras depan Gedung Rektorat, DR. (HC) Ir. Soekarno.Senin(10/10)
Prof. Zain, begitu sapaan akrabnya ini menekankan pentingnya semua pimpinan, dosen hingga staf atau karyawan di UIN Maliki Malang menerapkan tiga pola kerja untuk mendukung terwujudnya visi besar kampus yang berlogo Ulul Albab.
Pertama, pola pikir yakni diharapkan mampu berpikir jernih, positif dan selalu mengutamakan wawasan atau pengetahuan global demi kemajuan dan perkembangan lembaga.
Kedua pola sikap, yakni mampu bersikap dengan baik dan benar. Loyal, berintegritas, komitmen dan tanggung jawab. "Apalagi kita semua ini berada di lembaga Perguruan tinggi jadi harus bisa bersikap edukasi seperti halnya kaum akademisi!, "tegasnya.
Ketiga, pola tindakan yakni mampu bertindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. "Bertindak adil misalnya dalam segala pelayanan baik kepada masyarakat umum dan lebih-lebih kepada para mahasiswa sebagai costumer utama di kampus, "terangnya.
Mengakhiri amanatnya, Profesor asal Bojonegoro ini berharap semua sivitas akademik mampu menerapkan tiga pola kerja tersebut dan pada tujuannya tidak lain yakni bisa mendukung segera terwujudnya visi besar kampus UIN Maliki Malang yakni Unggul Bereputasi Internasional.(ptt)