HUMAS UIN MALANG - Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, resmi menyandang gelar profesor setelah melalui prosesi pengukuhan yang khidmat di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ucapan selamat dan harapan untuk terus berkarya dan menginspirasi mengalir deras dari para kolega, dosen, dan rekan kerja. "Saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Semoga saya bisa terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan penelitian," ujar Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, dengan senyum hangat. Rabu, 4 Desember 2024.
Perjalanan akademis Prof. Dr. Mundi Rahayu ternyata telah dimulai sejak usia dini. "Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sudah memiliki ketertarikan pada dunia pendidikan dan penelitian," ungkapnya.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk "Melampaui Representasi: Agensi Perempuan dalam narasi Film Islami.", Prof. Dr. Mundi Rahayu memaparkan hasil penelitiannya tentang representasi perempuan dalam film-film Islami seperti "Ayat-Ayat Cinta", "Ketika Cinta Bertasbih", dan "Mencari Hilal".
"Mengapa saya memilih untuk mengobservasi film?" tanya Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, dengan nada penuh semangat. "Karena film adalah media yang powerful untuk merefleksikan norma sosial dengan perspektif yang berbeda," jawabnya. "Film-film Islami yang saya teliti menampilkan narasi perempuan sebagai individu mandiri, terdidik, dan tegas," lanjutnya. "Mereka juga menunjukkan bagaimana perempuan menegosiasikan identitasnya di antara ajaran agama dan tuntutan modernitas."
Melalui penelitian Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, memberikan perspektif baru dalam memahami representasi perempuan dalam film Islami. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi para pembuat film dan masyarakat luas tentang pentingnya menampilkan perempuan dengan citra yang positif dan realistis.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Melampaui Representasi: Agensi Perempuan dalam Narasi Film Islami Indonesia”, Prof. Mundi menyampaikan pandangan mendalam mengenai peran film sebagai medium yang memengaruhi budaya dan memberikan ruang bagi perempuan untuk menegosiasikan identitas mereka.
“Budaya adalah hal yang biasa, ada di setiap masyarakat dan dalam setiap pikiran. Itu adalah makna dan praktik kehidupan sehari-hari. Studi budaya memberi kita kekuatan untuk menganalisis dan menantang bagaimana hal-hal ini dibentuk,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Film: Medium yang Melampaui Sekadar Hiburan Prof. Mundi menjelaskan bahwa film adalah bentuk seni visual dan auditori yang tidak hanya menyampaikan narasi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, norma sosial, dan dinamika masyarakat. Merujuk pada pandangan Bordwell dan Thompson, ia menyebut film sebagai *“dokumen budaya yang kompleks, mencakup genre, gaya, dan teknik yang menggambarkan keragaman pengalaman manusia.”* Dalam orasinya, Prof. Mundi juga memaparkan berbagai alasan mengapa film menjadi alat yang sangat penting dalam memahami budaya: 1. Pemahaman Budaya – Film merefleksikan nilai, keyakinan, dan pengalaman manusia, menjadi jendela untuk memahami norma sosial dan perspektif yang beragam. 2. Ekspresi Artistik – Teknik narasi dalam film memungkinkan komunikasi ide dan emosi yang kompleks. 3. Dampak Sosial – Film sering mengangkat isu-isu penting seperti identitas, politik, dan diskriminasi. 4. Berpikir Kritis – Film memicu dialog, menantang asumsi ideologis, dan membentuk persepsi.
Film Islami Indonesia: Antara Budaya dan Agama Lebih jauh, Prof. Mundi menyoroti perkembangan film Islami di Indonesia, terutama setelah reformasi. Ia mencatat keberhasilan film seperti *“Ayat-Ayat Cinta”* (2008) sebagai tonggak penting yang mempopulerkan genre ini. “Film Islami Indonesia mencerminkan perjuangan perempuan dalam menavigasi norma sosial dan ajaran agama. Mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi agen aktif yang membawa perubahan,” jelasnya. Sebagai contoh, ia mengutip film seperti *“Perempuan Berkalung Sorban”* (2009) yang menggambarkan perjalanan perempuan dalam mencari identitas di tengah tekanan budaya patriarkis. Film-film ini, menurut Prof. Mundi, mengangkat isu penting tentang pendidikan, keadilan sosial, dan kepemimpinan perempuan dalam kerangka religius.
Harapan untuk Masa Depan Pengukuhan Prof. Mundi sebagai Guru Besar tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda, terutama perempuan, untuk terus menggali potensi diri dan berkontribusi pada dunia keilmuan. “Peran perempuan dalam budaya, khususnya melalui media seperti film, adalah narasi yang terus berkembang. Kita perlu terus mendukung kajian-kajian yang mendorong kesetaraan dan pemberdayaan,” tutupnya. Acara ini diakhiri dengan tepuk tangan meriah dan rasa bangga dari seluruh hadirin. Semangat Prof. Mundi untuk membawa perubahan melalui kajian budaya dan film Islami diharapkan dapat membuka cakrawala baru dalam dunia akademik dan seni di Indonesia.
HUMAS UIN MALANG — UIN Maulana Malik Ibrahim Malang gelar rapat Senat terbuka pengukuhan guru besar. Digelar di aula gedung rektorat, lantai 5. Selasa, 5 November 2024.
Acara ini menandai pengukuhan empat akademisi berprestasi sebagai Guru Besar di UIN Malang. Para Guru Besar yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si, Prof. Dr. Ali Ridho, M.Si dan Prof. Dr. Mokhamad Tirono, M.Si. Dua di antara mereka berasal dari Fakultas Psikologi, sementara dua lainnya berasal dari Fakultas Saintek dan Fakultas Humaniora. Rapat Senat Terbuka yang dipandu oleh Ketua Senat, Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.A.
Acara ini diawali dengan penayangan video profil masing-masing Guru Besar. Video tersebut memperlihatkan perjalanan akademisi dan dedikasi mereka dalam dunia pendidikan dan penelitian. Usai penayangan video, para Guru Besar menyampaikan orasi ilmiah yang membahas topik-topik menarik di bidang keahlian mereka. Orasi ilmiah ini menjadi bukti nyata dari komitmen mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Puncak acara pengukuhan ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan Guru Besar oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, momen ini diiringi tepuk tangan meriah dari para hadirin yang hadir. "Dengan bertambahnya jumlah profesor, UIN Malang semakin siap untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional," tegas Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA.
Melalui pengukuhan Guru Besar ini merupakan bukti nyata dari komitmen UIN Malang dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Diharapkan, dengan bertambahnya jumlah Guru Besar, UIN Malang akan semakin maju dan mampu melahirkan lulusan yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional. Hal ini sejalan dengan motto universitas, "Unggul Bereputasi Internasional.
HUMAS UIN MALANG – Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) Tahun 2025, resmi dibuka oleh Menteri agama (Menag) Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar, Selasa (3/12) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang.
Dalam pembukaan PMB tahun ini, tema “Change the world” dipilih sebagai upaya menembus batas kemampuan diri untuk merubah dunia. Hal ini selaras dengan sambutan yang disampaikan Menag tentang keberanian menaklukkan masa depan.
Menurutnya, sebelum mengubah dunia, perubahan harus dimulai dari diri sendiri. “Jika institusi ini ingin mengubah dunia, mulailah dengan keberanian untuk berpikir inovatif, berinovasi, dan melakukan evaluasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa PMB PTKIN memiliki peran penting sebagai wahana transformasi psikologis, kesadaran, dan kedewasaan generasi muda. “Gunakan momen PMB ini untuk mengukur sejauh mana lembaga pendidikan mampu mendorong transformasi psikologi anak muda,” tambahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyebut PMB PTKIN sebagai langkah strategis untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas. “Persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat, sehingga PMB PTKIN harus dimulai lebih awal agar dapat bersaing,” tegasnya.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang sekaligus Ketua Panitia PMB PTKIN 2025, Nyayu Khodijah, menjelaskan bahwa seleksi nasional akan menggunakan dua jalur utama, yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Ia juga menyebutkan bahwa sebanyak 58 PTKIN dan 1 PTN di seluruh Indonesia terlibat dalam proses seleksi ini, dengan total kuota penerimaan 74.337 mahasiswa melalui SPAN-PTKIN dan 91.557 mahasiswa melalui UM-PTKIN. Jalur mandiri di masing-masing perguruan tinggi juga tersedia untuk memberikan kesempatan lebih luas.
“Tema *Change the World* sangat relevan dengan dinamika perubahan dunia yang cepat. Melalui PMB PTKIN, kami mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Pendaftaran SPAN-PTKIN akan dimulai pada 6 Januari hingga 25 Januari 2025, sedangkan pendaftaran UM-PTKIN akan berlangsung dari 22 April hingga 28 Mei 2025. Informasi lebih lanjut mengenai PMB PTKIN 2025 dapat diakses melalui laman resmi www.ptkin.ac.id.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh pejabat Kementerian Agama, di antaranya Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi, Ketua Forum PTKIN, serta siswa dan mahasiswa dari berbagai institusi di Sumatera Selatan. Dengan peluncuran ini, diharapkan PMB PTKIN dapat mencetak generasi religius yang adaptif terhadap perkembangan zaman. (sf)
HUMAS UIN MALANG, (4/12) – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali mencatat sejarah dengan mengukuhkan empat Guru Besar baru dalam Rapat Terbuka Senat yang berlangsung di Gedung Rektorat lantai 5. Acara ini dipimpin langsung oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, dan dihadiri oleh jajaran senat, akademisi, serta tamu undangan. Keempat Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum sebagai Guru Besar Ilmu Cultural Studies, Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Psikologi Pendidikan, Prof. Dr. Ali Ridho, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Psikometri, dan Prof. Dr. Mokhamad Tirono, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Biofisika.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa jabatan Guru Besar tidak hanya sekadar simbol prestasi, tetapi juga amanah besar. “Guru Besar adalah jabatan akademik tertinggi yang menuntut tanggung jawab besar. Saya berharap para Guru Besar baru ini terus berkarya dan menjadi duta kebaikan, baik di kancah nasional maupun internasional,” ujar Prof. Zainuddin.
Rektor juga memuji hasil penelitian inovatif dari para Guru Besar. Prof. Mundi Rahayu mengkaji representasi agensi perempuan dalam film Islami, sementara Prof. Rahmat Aziz menawarkan pendekatan kreatif-inovatif untuk kesehatan mental. Prof. Mokhamad Tirono menciptakan metode pengobatan luka diabetes melalui tegangan arus listrik, sedangkan Prof. Ali Ridho mengembangkan teori holistik dalam ilmu psikometri.
Dengan bertambahnya jumlah Guru Besar yang kini mencapai 67 orang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi unggul dan bereputasi internasional. Pengukuhan ini mencerminkan komitmen universitas untuk terus mempercepat akselerasi akademik dan pengembangan ilmu pengetahuan.
HUMAS UIN MALANG, Selasa malam (3/12) – Kemeriahan terasa di Gedung Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim Malang saat acara MASROHIYYAH 2024 digelar oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) angkatan 2022. Acara yang dihadiri oleh Ketua Program Studi PBA, Dr. H. Bisri Mustofa, M.A., serta puluhan mahasiswa UIN Malang ini berhasil menyuguhkan penampilan yang memukau.
Mengusung drama berjudul "Asy-Syaifu Dzu Haddain" (Pedang Bermata Dua), acara ini menyampaikan pesan mendalam melalui kemampuan akting yang luar biasa dari para mahasiswa. Drama tersebut mengangkat nilai-nilai moral dan dilema kehidupan, dengan dialog sepenuhnya menggunakan bahasa Arab. Penonton terlihat sangat antusias mengikuti alur cerita hingga akhir.
Dalam sambutannya, Dr. H. Bisri Mustofa, M.A. menyampaikan harapan besar terhadap acara ini. "Semoga acara ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua," ujarnya, mengapresiasi kerja keras para mahasiswa yang terlibat dalam penyelenggaraan.
Salah satu penonton, Arif Burhanuddin, mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI) angkatan 2022, memberikan kesannya. "Acara ini sangat spektakuler. Performanya sangat bagus, dan kemampuan bahasa Arab para aktor dalam drama ini benar-benar luar biasa," ungkapnya.
Tidak hanya menampilkan drama, MASROHIYYAH 2024 juga diisi dengan berbagai penampilan pendukung yang berhasil menambah kesan mendalam bagi para hadirin. Kemeriahan dan apresiasi dari penonton menjadi bukti keberhasilan acara ini, menunjukkan dedikasi mahasiswa PBA dalam menghidupkan budaya akademik berbasis bahasa Arab.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang inspiratif bagi mahasiswa UIN Malang, khususnya dalam memperkuat kecakapan berbahasa Arab. MASROHIYYAH 2024 berhasil menorehkan kesan mendalam di hati para penonton, membuktikan bahwa mahasiswa PBA mampu menghadirkan karya berkualitas yang menginspirasi.
HUMAS UIN MALANG - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Prestasi itu diraih setelah tim yang beranggotakan dr. Prida Ayudianti, Sp.DVE, FINSDV, FAADV; Dr. apt. Burhan Ma’arif Z.A, M. Farm.; apt. Novia Maulina, M. Farm; dan apt. Mayu Rahmayanti, M. Sc., berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu dari lima pemenang L'Oréal Hair & Skin Research Grant 2024.
Kelima tim pemenang ini, termasuk Tim FKIK, akan didanai langsung oleh salah satu perusahaan kecantikan ternama, L'Oréal bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dan Universitas Indonesia (UI). Oleh karena itu, tim FKIK dengan penelitian yang berjudul "Face Mist Nanoemulsi dari Campuran Minyak Kulit Kayu Mesoyi (Cryptocarya massoia) dan Minyak Bunga Cempaka (Magnolia champaca) sebagai Pelindung Kulit bagi Jemaah Haji", siap mewujudkan karya yang berguna bagi kesehatan kulit masyarakat Indonesia.
Karya tulis ini berhubungan langsung dengan problem di masyarakat Indonesia dan menjadi program unggulan fakultas, yakni kedokteran haji dan farmasi halal yang dapat menjawab tantangan kebutuhan masyarakt terutama jamaah haji dalam menghadapi cuaca ekstrem di tanah suci.
Salah satu anggota tim, dr. Prida, menyebut, penelitian ini hadir dengan solusi inovatif untuk melindungi kulit jamaah haji dari paparan sinar UV dan cuaca ekstrem selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
"Kombinasi minyak kulit kayu mesoyi dan bunga cempaka yang digunakan diproses dalam bentuk nanoemulsi, bisa meningkatkan penetrasi bahan aktif sekaligus menjaga kelembapan kulit. Hal ini tidak hanya berlandaskan pada sains modern, tetapi juga mengintegrasikan bahan alami khas Indonesia," katanya penuh optimis.
Menurutnya, kurangnya jumlah dermatolog di Indonesia menjadi tantangan besar dalam memberikan layanan kesehatan kulit yang memadai. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah dermatolog di Indonesia belum ideal, dengan rasio yang jauh dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebagian besar dermatolog juga terkonsentrasi di kota-kota besar, sehingga masyarakat di daerah terpencil sulit mengakses layanan dermatologi.
Dirinya menambahkan, kondisi inilah yang mendorong inovasi di bidang perawatan kulit yang tidak hanya dapat diakses lebih luas, tetapi juga memanfaatkan sumber daya alam lokal. Sesuai kondisi itu, penelitian tim dosen FKIK UIN Malang yang menggunakan bahan alami khas Indonesia menawarkan solusi berbasis ilmu pengetahuan yang relevan secara sosial dan ekonomi.
Junaid Murtaza, President Director of L'Oréal Indonesia, berharap dengan pendanaan penuh dan dukungan penelitian ini, para pemenang diharapkan dapat merealisasikan ide-ide inovatif mereka dan memberikan kontribusi nyata di bidang dermatologi.
L'Oréal Indonesia, lewat Junaid, menegaskan komitmennya dalam mendukung perkembangan dermatologi melalui pendekatan ilmiah. Kolaborasi dengan PERDOSKI dan UI mencerminkan sinergi yang kuat antara industri, akademisi, dan praktisi untuk mendorong solusi inovatif yang relevan bagi kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, tim dosen FKIK kompak berharap agar ajang ini bisa terus diadakan karena mendukung penelitian ilmiah yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus upaya menjaga prestasi dan bukti nyata integrasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai islami dapat menghasilkan solusi inovatif untuk kebutuhan global. Serta menjadikan inspirasi bagi peneliti muda untuk terus berkarya. (sf)
HUMAS UIN MALANG—Sidang Paripurna Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang memasuki hari kedua pada Sabtu, 30 November 2024. Fokus pembahasan kali ini adalah laporan evaluasi dan perumusan draf kebijakan yang dibahas oleh Komisi A. Komisi ini membidangi pendidikan, pengajaran, kemahasiswaan, dan alumni. Hasil evaluasi dan rekomendasi disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd, yang didampingi Prof. Dr. H. Saifullah, M. Hum, serta Kepala Biro AAKK, Dr. H. Barnoto, M.Pd. Sabtu, 30 November 2024.
Dalam paparannya, Prof. Sutiah menyoroti sejumlah poin penting terkait kebijakan akademik dan kemahasiswaan yang membutuhkan perhatian segera. "Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan kemahasiswaan, dan hubungan dengan alumni agar selaras dengan visi dan misi UIN Malang," ujar beliau.
Evaluasi Bidang Pendidikan
Prof. Sutiah menyebutkan perlunya pembaruan dan standarisasi kurikulum agar sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), pendekatan Outcome-Based Education (OBE), dan regulasi Permendikbud-Ristek Nomor 53 Tahun 2023.
Selain itu, perbaikan standar mutu pendidikan diusulkan dengan membentuk tim penyusun yang bertugas memastikan kepatuhan terhadap ketentuan terbaru. Tidak kalah penting, koordinasi pembaruan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) disoroti untuk mendukung kebutuhan kurikulum program studi.
Prof. Sutiah juga menekankan perlunya revisi Pedoman Pendidikan UIN Malang, khususnya terkait penilaian, status predikat kelulusan, pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pembelajaran hybrid, dan kelas kerjasama.
Rekomendasi Bidang Kemahasiswaan
Di bidang kemahasiswaan, kebutuhan anggaran untuk mendukung program lecturer mobility dan student mobility, baik di tingkat lokal maupun internasional, menjadi salah satu prioritas.
Prof. Sutiah juga mengusulkan pembentukan tim penyusun pedoman pembinaan dan layanan mahasiswa. “Peningkatan prestasi internasional mahasiswa memerlukan pembinaan dan pendanaan yang merata di semua fakultas dan program studi,” ungkapnya.
Masukan untuk Bidang Alumni
Di bidang alumni, kegiatan tracer study menjadi perhatian utama. Ditekankan perlunya koordinasi antara Career Development Center (CDC) dengan program studi dan fakultas untuk memastikan pelaksanaannya berjalan optimal.
"Pembentukan tim untuk menyusun pedoman tracer study sesuai ketentuan yang berlaku akan sangat mendukung pengelolaan data alumni dan akreditasi universitas," ujar Prof. Sutiah.
Langkah Lanjutan
Rekomendasi dari Komisi A ini akan menjadi acuan bagi Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menyusun kebijakan strategis. "Kami berharap evaluasi ini dapat mendorong perbaikan berkelanjutan di bidang pendidikan, kemahasiswaan, dan alumni, sehingga UIN Malang semakin kompetitif di tingkat nasional maupun internasional," tutup Prof. Sutiah.
Sidang ini menjadi momentum penting bagi UIN Malang dalam menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kualitas akademik dan pelayanan universitas.
HUMAS UIN MALANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melalui Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Produk Halal (LP3H) Halal Center resmi membuka 20 cabang baru yang tersebar di 20 provinsi di seluruh Indonesia, Malang, 30 November 2024. Langkah strategis ini bertujuan untuk mendukung pengembangan ekosistem halal di Indonesia, sejalan dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Wakil Rektor IV UIN Malang, Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., menjelaskan bahwa pembukaan cabang baru ini diharapkan dapat memperluas layanan sertifikasi halal, edukasi, dan pengembangan produk halal di berbagai wilayah. "Melalui cabang ini, kami dapat memberikan layanan yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, untuk mendapatkan konsultasi, pelatihan, dan pendampingan sertifikasi halal," ujarnya. Hadir pula dalam acara ini Wakil Rektor II Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., dan Ketua LP2M Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd.
Cabang-cabang baru Halal Center UIN Malang tersebar di provinsi strategis seperti Aceh, Sumatra Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Maluku. Provinsi-provinsi ini dipilih berdasarkan potensi ekonomi dan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan halal. Upaya ini juga mendukung kebijakan pemerintah terkait kewajiban sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman.
Peresmian cabang di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang digelar pada 30 November hingga 1 Desember 2024 menjadi momen penting dalam rangkaian acara ini. Selain pelantikan pengurus cabang, acara ini juga mencakup pelatihan, monitoring, evaluasi, dan penguatan kapasitas pendamping Proses Produk Halal (P3H). Narasumber seperti Nurun Nayiroh, M.Si., dan Muhammad Nuruddien, Lc., M.H., membahas kebijakan Jaminan Produk Halal (JPH) serta aspek syariah yang relevan.
Ketua Halal Center UIN Malang, Eny Yulianti, M.Si., bersama Sri Andriani, S.E., M.Si., meresmikan cabang baru tersebut, yang ditutup dengan doa bersama oleh Kyai Muhammad Akroni dari Pesantren Annuriyyah Dempul Demak. Diskusi inspiratif selama acara menghasilkan gagasan inovatif untuk memperkuat ekosistem halal di Indonesia.
Dengan pembukaan 20 cabang baru ini, UIN Malang optimistis dapat meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global sekaligus memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sertifikasi halal. Hal ini sejalan dengan visi UIN Malang untuk menjadi motor penggerak industri halal nasional.
HUMAS UIN MALANG– Ketua Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.Ag, bersama seluruh anggota senat menggelar Sidang Paripurna untuk mengevaluasi dan memberikan pertimbangan terhadap kebijakan strategis universitas. Kegiatan yang berlangsung intensif selama tiga hari ini bertujuan mencari solusi terbaik untuk mendorong pengembangan institusi di masa depan. Jumat, 29 November 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Muhtadi mengungkapkan keyakinannya terhadap masa depan UIN Malang. “Saya percaya UIN Malang akan semakin maju. Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, insyaallah universitas ini akan berkembang lebih besar,” ujarnya. Saat ini, UIN Malang memiliki 23.941 mahasiswa aktif dan didukung oleh 749 dosen, berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi (SISTER). Namun, ia menekankan pentingnya sinkronisasi data, khususnya terkait prestasi nasional dan internasional.
Dalam sidang tersebut, Prof. Muhtadi juga memaparkan pencapaian luar biasa UIN Malang. Tahun ini, universitas meraih 400 prestasi di tingkat nasional dan 360 di tingkat internasional. “Prestasi mahasiswa perlu diapresiasi dengan perhatian khusus, terutama melalui alokasi dana delegasi untuk kompetisi reguler, nasional, dan internasional,” tambahnya.
UIN Malang juga mencatatkan berbagai rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), mulai dari pusat bahasa terbaik hingga publikasi artikel terbanyak. Selain itu, upaya untuk menjadi kampus ramah lingkungan melalui program eco green terus digalakkan. Salah satu pencapaian signifikan lainnya adalah peningkatan jumlah guru besar. Hingga kini, UIN Malang memiliki 68 guru besar, dengan 56 aktif mengajar, dan 48 di antaranya merupakan hasil pembinaan internal universitas. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menjadi yang terbanyak menyumbang guru besar, yakni 17 orang. Prof. Muhtadi menekankan perlunya percepatan karir dosen agar setiap fakultas dapat melahirkan guru besar baru setiap semester. “Ini penting untuk meningkatkan kualitas lulusan UIN Maliki Malang melalui jumlah guru besar yang kita miliki,” katanya.
Sementara itu, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, mengapresiasi kinerja senat dalam pertemuan kali ini. “Apa yang disampaikan Ketua Senat benar adanya. Saya menilai tidak ada senat perguruan tinggi lain yang seprogresif UIN Malang. Banyak perguruan tinggi lain yang melakukan benchmarking ke sini,” ungkapnya. Ia juga optimis bahwa target 100 guru besar dapat tercapai, sejalan dengan kebijakan pemerintah yang sedang dirumuskan, termasuk fokus pada digitalisasi dan peningkatan penelitian dosen. “Dosen tidak hanya mengajar, tapi penelitian harus digalakkan,” tegas Prof. Zainuddin. Dengan sinergi yang solid antara pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, UIN Maliki Malang optimis terus menjadi institusi unggulan yang berkontribusi bagi bangsa, baik di tingkat nasional maupun internasional.