HUMAS UIN MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2024. Acara yang berlangsung pada Kamis pagi ini dihadiri langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, serta Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd. Kamis, 5 Desember 2024.
Dalam sambutannya, Prof. Nur Ali mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian peserta PPG, yang mayoritas berhasil lulus dengan hasil gemilang. "Sebanyak 98,3 persen lulus dengan sukses, sementara dua peserta lainnya—masing-masing dari Kabupaten Malang dan Cianjur—belum berhasil. Setelah dilakukan evaluasi, ditemukan bahwa ketidakseriusan peserta dan kurangnya keterlibatan dalam proses menjadi kendala utama," jelasnya. Prof. Nur Ali menegaskan, tujuan utama program ini bukan sekadar kelulusan, melainkan membentuk guru yang inovatif dan kompeten. "PPG ini dirancang agar guru dapat mengembangkan inovasi selama proses pendidikan," tambahnya.
Sementara itu, dalam arahannya, Prof. Zainuddin menekankan pentingnya rasa syukur atas pencapaian ini sekaligus mengajak para guru untuk terus meningkatkan profesionalisme. "Kelulusan ini adalah langkah awal untuk menjadi guru profesional. Namun, profesionalisme harus terus diasah melalui kegiatan mendidik, meneliti, dan mengabdi," pesannya. Ia juga mengingatkan tantangan besar yang dihadapi guru di era digital. "Guru harus melek teknologi. Tidak boleh ada guru yang gagap IT, karena teknologi kini menjadi bagian integral dari pendidikan. Guru juga bertanggung jawab untuk membimbing murid agar bijak menggunakan media sosial," tuturnya. Lebih lanjut, Prof. Zainuddin menyoroti dampak negatif media sosial seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten yang tidak mendidik. "Para guru harus berhati-hati dalam menyaring informasi sebelum membagikannya, terutama di tengah situasi politik yang semakin sensitif. Bijaklah dalam menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan konflik," tegasnya. Rektor juga mengangkat contoh dari Australia, di mana anak di bawah umur dilarang menggunakan gadget tanpa pengawasan ketat. Ia menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendampingi anak di era digital yang diibaratkannya sebagai "banjir bandang" informasi. "Era global ini membutuhkan guru yang berperan aktif sebagai pembimbing. Pendidikan yang bijak dan inovatif adalah kunci untuk menghadapi derasnya arus informasi di era digital ini," pungkasnya. Acara yudisium ini menjadi momen penting untuk menegaskan kembali komitmen UIN Maliki Malang dalam mencetak guru-guru profesional yang siap menjawab tantangan zaman. Selamat kepada para lulusan PPG Batch 1 Tahun 2024!
HUMAS UIN MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dengan bangga mengukuhkan Prof. Dr. Drs. H. Mokhamad Tirono, M.Si., sebagai Guru Besar di bidang Biofisika. Dalam pidato ilmiahnya yang berjudul "Potensi Stimulasi Listrik dengan Tegangan Pulsa Bipolar untuk Pengobatan Luka Penderita Diabetes Mellitus", Prof. Tirono memaparkan inovasi yang dapat menjadi solusi baru bagi tantangan besar dalam dunia kesehatan. Rabu, 4 Desember 2024. Prof. Tirono mengawali orasinya dengan menjelaskan peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus secara global, dari 463 juta jiwa pada tahun 2019 hingga diperkirakan mencapai 578,4 juta jiwa pada tahun 2030.
“Sebanyak 15-25% penderita diabetes mengalami ulkus kaki diabetik, dan 40-80% dari mereka menderita infeksi berat yang dapat menyebar hingga ke tulang, menyebabkan osteomielitis,” ujar Prof. Tirono. Infeksi ini, lanjutnya, sering kali disebabkan oleh bakteri seperti *Pseudomonas aeruginosa*, *Staphylococcus aureus*, dan *Streptococcus pyogenes*. Prof. Tirono menjelaskan temuan penelitiannya tentang stimulasi listrik dengan tegangan pulsa bipolar, yang terbukti mampu mempercepat penyembuhan luka melalui aktivasi jalur pensinyalan angiogenesis dan stimulasi proliferasi fibroblas. Beberapa poin penting dari penelitiannya yaitu Aktivasi Jalur VEGF: Stimulasi listrik meningkatkan sekresi VEGF dan migrasi sel endotel, yang penting untuk penyembuhan luka. Efek Antibakter: Pulsa listrik 50-80 volt secara signifikan mengurangi pertumbuhan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif, dengan hasil optimal pada tegangan 80 volt selama 15 menit. Percepatan Penyembuhan Luka: Eksperimen pada mencit menunjukkan bahwa luka pada penderita diabetes sembuh lebih cepat dengan stimulasi listrik, terutama jika dikombinasikan dengan antibiotik. “Metode ini tidak hanya efektif secara klinis tetapi juga ekonomis, sehingga memiliki potensi besar untuk dilakukan secara mandiri,” tambahnya. Melalui penelitiannya, Prof. Tirono berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menyediakan metode pengobatan yang lebih terjangkau dan mudah diakses, terutama bagi penderita diabetes di Indonesia. Di akhir pidatonya, Prof. Tirono menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pimpinan universitas, tim akademik, serta keluarga yang selalu mendukung perjalanan kariernya. “Pengukuhan ini adalah langkah awal untuk terus mengabdi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sejalan dengan visi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mencetak generasi Ulul Albab yang unggul secara intelektual dan spiritual,” ujarnya. Pengukuhan Prof. Dr. Mokhamad Tirono, M.Si. sebagai Guru Besar Biofisika menjadi tonggak penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitiannya memberikan harapan baru bagi dunia kesehatan, khususnya dalam pengobatan luka diabetes secara efektif dan terjangkau.
HUMAS UIN MALANG– UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyambut Prof. Dr. Ali Ridho, M.Si, sebagai profesor baru di bidang psikometri. Rabu, 4 Desember 2024.
Pengukuhan ini menjadi bukti nyata dedikasinya dalam mengembangkan ilmu psikometri di Tanah Air. "Ini merupakan momen penting bagi saya untuk terus berkontribusi dalam memajukan bidang psikometri di Indonesia."
Inspirasi untuk menekuni bidang psikometri muncul saat Prof. Ali Ridho menimba ilmu di UGM. Prof. Sumadi Suryabrata, Prof. Saifudin Azwar, dan Prof. Djemari Mardapi menjadi sosok yang menginspirasi saya ujarnya pada kalimat tak langsungnya.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Ali Ridho membahas tentang teori tes klasik hingga engagement multidimensi. "Di dalam pandangan psikologi, terdapat konsepsi validitas yang sangat penting dalam suatu inferensi," jelasnya. Hasil penelitiannya yang membahas tentang penyetaraan baik tingkat individu maupun organisasi, selaras dengan pesan Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 9: "Berbuatlah dengan adil, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil."
Di akhir pidatonya, Prof. Ali Ridho menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. Ucapan terima kasih ditujukan kepada para pimpinan, segenap tim Pengangkatan jabatan, dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan penuh dalam setiap proses karirnya.
HUMAS UIN MALANG – UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyambut Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si, sebagai profesor baru di bidang Psikologi Pendidikan. Pengukuhannya menandai lahirnya seorang inspirator baru di dunia pendidikan dan penelitian. Rabu, 4 Desember 2024.
Dalam pidato ilmiahnya yang bertajuk "Pendidikan Kreatif untuk Kesehatan Mental: Strategi dalam Pengembangan Well-being dan Pengurangan Distress Mahasiswa", Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si, mengungkap keprihatinannya terhadap tantangan besar yang dihadapi mahasiswa saat ini.
"Tekanan akademik, persaingan yang ketat, dan tantangan kehidupan modern seringkali menimbulkan stres dan mengancam kesehatan mental mahasiswa," paparnya.
Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si, menekankan pentingnya pendidikan kreatif dalam meningkatkan well-being mahasiswa dan mengurangi distress. "Kesehatan mental tidak hanya tentang menghilangkan stres, tetapi juga tentang meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup," jelasnya.
Beliau menjelaskan bahwa well-being merupakan konsep yang mencakup aspek keenjoyan hidup mahasiswa. "Kami mengelompokkan kesehatan mental menjadi empat kriteria: well-being tinggi stres rendah (orang sehat), well-being tinggi stres tinggi, well-being rendah stres rendah, dan well-being rendah stres tinggi," jelas Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si.
"Tujuan akhir dari setiap pendidikan adalah membangun generasi Ulul Albab, generasi yang memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual yang seimbang," tegas Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si. "Hal ini sejalan dengan visi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia dan berkompeten di bidangnya." Beliau berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun generasi yang memiliki akhlak mulia, spiritual yang kuat, ilmu yang luas, dan profesionalisme yang matang dengan penuh semangat.
HUMAS UIN MALANG - Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, resmi menyandang gelar profesor setelah melalui prosesi pengukuhan yang khidmat di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ucapan selamat dan harapan untuk terus berkarya dan menginspirasi mengalir deras dari para kolega, dosen, dan rekan kerja. "Saya sangat bersyukur atas pencapaian ini. Semoga saya bisa terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan penelitian," ujar Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, dengan senyum hangat. Rabu, 4 Desember 2024.
Perjalanan akademis Prof. Dr. Mundi Rahayu ternyata telah dimulai sejak usia dini. "Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sudah memiliki ketertarikan pada dunia pendidikan dan penelitian," ungkapnya.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk "Melampaui Representasi: Agensi Perempuan dalam narasi Film Islami.", Prof. Dr. Mundi Rahayu memaparkan hasil penelitiannya tentang representasi perempuan dalam film-film Islami seperti "Ayat-Ayat Cinta", "Ketika Cinta Bertasbih", dan "Mencari Hilal".
"Mengapa saya memilih untuk mengobservasi film?" tanya Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, dengan nada penuh semangat. "Karena film adalah media yang powerful untuk merefleksikan norma sosial dengan perspektif yang berbeda," jawabnya. "Film-film Islami yang saya teliti menampilkan narasi perempuan sebagai individu mandiri, terdidik, dan tegas," lanjutnya. "Mereka juga menunjukkan bagaimana perempuan menegosiasikan identitasnya di antara ajaran agama dan tuntutan modernitas."
Melalui penelitian Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, memberikan perspektif baru dalam memahami representasi perempuan dalam film Islami. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi bagi para pembuat film dan masyarakat luas tentang pentingnya menampilkan perempuan dengan citra yang positif dan realistis.
Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk “Melampaui Representasi: Agensi Perempuan dalam Narasi Film Islami Indonesia”, Prof. Mundi menyampaikan pandangan mendalam mengenai peran film sebagai medium yang memengaruhi budaya dan memberikan ruang bagi perempuan untuk menegosiasikan identitas mereka.
“Budaya adalah hal yang biasa, ada di setiap masyarakat dan dalam setiap pikiran. Itu adalah makna dan praktik kehidupan sehari-hari. Studi budaya memberi kita kekuatan untuk menganalisis dan menantang bagaimana hal-hal ini dibentuk,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Film: Medium yang Melampaui Sekadar Hiburan Prof. Mundi menjelaskan bahwa film adalah bentuk seni visual dan auditori yang tidak hanya menyampaikan narasi, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai, norma sosial, dan dinamika masyarakat. Merujuk pada pandangan Bordwell dan Thompson, ia menyebut film sebagai *“dokumen budaya yang kompleks, mencakup genre, gaya, dan teknik yang menggambarkan keragaman pengalaman manusia.”* Dalam orasinya, Prof. Mundi juga memaparkan berbagai alasan mengapa film menjadi alat yang sangat penting dalam memahami budaya: 1. Pemahaman Budaya – Film merefleksikan nilai, keyakinan, dan pengalaman manusia, menjadi jendela untuk memahami norma sosial dan perspektif yang beragam. 2. Ekspresi Artistik – Teknik narasi dalam film memungkinkan komunikasi ide dan emosi yang kompleks. 3. Dampak Sosial – Film sering mengangkat isu-isu penting seperti identitas, politik, dan diskriminasi. 4. Berpikir Kritis – Film memicu dialog, menantang asumsi ideologis, dan membentuk persepsi.
Film Islami Indonesia: Antara Budaya dan Agama Lebih jauh, Prof. Mundi menyoroti perkembangan film Islami di Indonesia, terutama setelah reformasi. Ia mencatat keberhasilan film seperti *“Ayat-Ayat Cinta”* (2008) sebagai tonggak penting yang mempopulerkan genre ini. “Film Islami Indonesia mencerminkan perjuangan perempuan dalam menavigasi norma sosial dan ajaran agama. Mereka tidak hanya menjadi objek, tetapi agen aktif yang membawa perubahan,” jelasnya. Sebagai contoh, ia mengutip film seperti *“Perempuan Berkalung Sorban”* (2009) yang menggambarkan perjalanan perempuan dalam mencari identitas di tengah tekanan budaya patriarkis. Film-film ini, menurut Prof. Mundi, mengangkat isu penting tentang pendidikan, keadilan sosial, dan kepemimpinan perempuan dalam kerangka religius.
Harapan untuk Masa Depan Pengukuhan Prof. Mundi sebagai Guru Besar tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga inspirasi bagi generasi muda, terutama perempuan, untuk terus menggali potensi diri dan berkontribusi pada dunia keilmuan. “Peran perempuan dalam budaya, khususnya melalui media seperti film, adalah narasi yang terus berkembang. Kita perlu terus mendukung kajian-kajian yang mendorong kesetaraan dan pemberdayaan,” tutupnya. Acara ini diakhiri dengan tepuk tangan meriah dan rasa bangga dari seluruh hadirin. Semangat Prof. Mundi untuk membawa perubahan melalui kajian budaya dan film Islami diharapkan dapat membuka cakrawala baru dalam dunia akademik dan seni di Indonesia.
HUMAS UIN MALANG — UIN Maulana Malik Ibrahim Malang gelar rapat Senat terbuka pengukuhan guru besar. Digelar di aula gedung rektorat, lantai 5. Selasa, 5 November 2024.
Acara ini menandai pengukuhan empat akademisi berprestasi sebagai Guru Besar di UIN Malang. Para Guru Besar yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum, Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si, Prof. Dr. Ali Ridho, M.Si dan Prof. Dr. Mokhamad Tirono, M.Si. Dua di antara mereka berasal dari Fakultas Psikologi, sementara dua lainnya berasal dari Fakultas Saintek dan Fakultas Humaniora. Rapat Senat Terbuka yang dipandu oleh Ketua Senat, Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.A.
Acara ini diawali dengan penayangan video profil masing-masing Guru Besar. Video tersebut memperlihatkan perjalanan akademisi dan dedikasi mereka dalam dunia pendidikan dan penelitian. Usai penayangan video, para Guru Besar menyampaikan orasi ilmiah yang membahas topik-topik menarik di bidang keahlian mereka. Orasi ilmiah ini menjadi bukti nyata dari komitmen mereka dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Puncak acara pengukuhan ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan Pengangkatan Guru Besar oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, momen ini diiringi tepuk tangan meriah dari para hadirin yang hadir. "Dengan bertambahnya jumlah profesor, UIN Malang semakin siap untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional," tegas Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA.
Melalui pengukuhan Guru Besar ini merupakan bukti nyata dari komitmen UIN Malang dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Diharapkan, dengan bertambahnya jumlah Guru Besar, UIN Malang akan semakin maju dan mampu melahirkan lulusan yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional. Hal ini sejalan dengan motto universitas, "Unggul Bereputasi Internasional.
HUMAS UIN MALANG – Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PMB PTKIN) Tahun 2025, resmi dibuka oleh Menteri agama (Menag) Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar, Selasa (3/12) di Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang.
Dalam pembukaan PMB tahun ini, tema “Change the world” dipilih sebagai upaya menembus batas kemampuan diri untuk merubah dunia. Hal ini selaras dengan sambutan yang disampaikan Menag tentang keberanian menaklukkan masa depan.
Menurutnya, sebelum mengubah dunia, perubahan harus dimulai dari diri sendiri. “Jika institusi ini ingin mengubah dunia, mulailah dengan keberanian untuk berpikir inovatif, berinovasi, dan melakukan evaluasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa PMB PTKIN memiliki peran penting sebagai wahana transformasi psikologis, kesadaran, dan kedewasaan generasi muda. “Gunakan momen PMB ini untuk mengukur sejauh mana lembaga pendidikan mampu mendorong transformasi psikologi anak muda,” tambahnya.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyebut PMB PTKIN sebagai langkah strategis untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas. “Persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat, sehingga PMB PTKIN harus dimulai lebih awal agar dapat bersaing,” tegasnya.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang sekaligus Ketua Panitia PMB PTKIN 2025, Nyayu Khodijah, menjelaskan bahwa seleksi nasional akan menggunakan dua jalur utama, yakni Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN). Ia juga menyebutkan bahwa sebanyak 58 PTKIN dan 1 PTN di seluruh Indonesia terlibat dalam proses seleksi ini, dengan total kuota penerimaan 74.337 mahasiswa melalui SPAN-PTKIN dan 91.557 mahasiswa melalui UM-PTKIN. Jalur mandiri di masing-masing perguruan tinggi juga tersedia untuk memberikan kesempatan lebih luas.
“Tema *Change the World* sangat relevan dengan dinamika perubahan dunia yang cepat. Melalui PMB PTKIN, kami mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan,” ujarnya.
Pendaftaran SPAN-PTKIN akan dimulai pada 6 Januari hingga 25 Januari 2025, sedangkan pendaftaran UM-PTKIN akan berlangsung dari 22 April hingga 28 Mei 2025. Informasi lebih lanjut mengenai PMB PTKIN 2025 dapat diakses melalui laman resmi www.ptkin.ac.id.
Acara peluncuran turut dihadiri oleh pejabat Kementerian Agama, di antaranya Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ahmad Zainul Hamdi, Ketua Forum PTKIN, serta siswa dan mahasiswa dari berbagai institusi di Sumatera Selatan. Dengan peluncuran ini, diharapkan PMB PTKIN dapat mencetak generasi religius yang adaptif terhadap perkembangan zaman. (sf)
HUMAS UIN MALANG, (4/12) – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kembali mencatat sejarah dengan mengukuhkan empat Guru Besar baru dalam Rapat Terbuka Senat yang berlangsung di Gedung Rektorat lantai 5. Acara ini dipimpin langsung oleh Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, dan dihadiri oleh jajaran senat, akademisi, serta tamu undangan. Keempat Guru Besar yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Mundi Rahayu, M.Hum sebagai Guru Besar Ilmu Cultural Studies, Prof. Dr. Rahmat Aziz, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Psikologi Pendidikan, Prof. Dr. Ali Ridho, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Psikometri, dan Prof. Dr. Mokhamad Tirono, M.Si sebagai Guru Besar Ilmu Biofisika.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, menyampaikan apresiasi mendalam atas pencapaian ini dan menegaskan bahwa jabatan Guru Besar tidak hanya sekadar simbol prestasi, tetapi juga amanah besar. “Guru Besar adalah jabatan akademik tertinggi yang menuntut tanggung jawab besar. Saya berharap para Guru Besar baru ini terus berkarya dan menjadi duta kebaikan, baik di kancah nasional maupun internasional,” ujar Prof. Zainuddin.
Rektor juga memuji hasil penelitian inovatif dari para Guru Besar. Prof. Mundi Rahayu mengkaji representasi agensi perempuan dalam film Islami, sementara Prof. Rahmat Aziz menawarkan pendekatan kreatif-inovatif untuk kesehatan mental. Prof. Mokhamad Tirono menciptakan metode pengobatan luka diabetes melalui tegangan arus listrik, sedangkan Prof. Ali Ridho mengembangkan teori holistik dalam ilmu psikometri.
Dengan bertambahnya jumlah Guru Besar yang kini mencapai 67 orang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang semakin memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi unggul dan bereputasi internasional. Pengukuhan ini mencerminkan komitmen universitas untuk terus mempercepat akselerasi akademik dan pengembangan ilmu pengetahuan.
HUMAS UIN MALANG, Selasa malam (3/12) – Kemeriahan terasa di Gedung Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim Malang saat acara MASROHIYYAH 2024 digelar oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (PBA) angkatan 2022. Acara yang dihadiri oleh Ketua Program Studi PBA, Dr. H. Bisri Mustofa, M.A., serta puluhan mahasiswa UIN Malang ini berhasil menyuguhkan penampilan yang memukau.
Mengusung drama berjudul "Asy-Syaifu Dzu Haddain" (Pedang Bermata Dua), acara ini menyampaikan pesan mendalam melalui kemampuan akting yang luar biasa dari para mahasiswa. Drama tersebut mengangkat nilai-nilai moral dan dilema kehidupan, dengan dialog sepenuhnya menggunakan bahasa Arab. Penonton terlihat sangat antusias mengikuti alur cerita hingga akhir.
Dalam sambutannya, Dr. H. Bisri Mustofa, M.A. menyampaikan harapan besar terhadap acara ini. "Semoga acara ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua," ujarnya, mengapresiasi kerja keras para mahasiswa yang terlibat dalam penyelenggaraan.
Salah satu penonton, Arif Burhanuddin, mahasiswa Tadris Bahasa Inggris (TBI) angkatan 2022, memberikan kesannya. "Acara ini sangat spektakuler. Performanya sangat bagus, dan kemampuan bahasa Arab para aktor dalam drama ini benar-benar luar biasa," ungkapnya.
Tidak hanya menampilkan drama, MASROHIYYAH 2024 juga diisi dengan berbagai penampilan pendukung yang berhasil menambah kesan mendalam bagi para hadirin. Kemeriahan dan apresiasi dari penonton menjadi bukti keberhasilan acara ini, menunjukkan dedikasi mahasiswa PBA dalam menghidupkan budaya akademik berbasis bahasa Arab.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran yang inspiratif bagi mahasiswa UIN Malang, khususnya dalam memperkuat kecakapan berbahasa Arab. MASROHIYYAH 2024 berhasil menorehkan kesan mendalam di hati para penonton, membuktikan bahwa mahasiswa PBA mampu menghadirkan karya berkualitas yang menginspirasi.