Daftar Penulis: Iffatunnida


UPAYA KAMPUS UNTUK TINGKATKAN NILAI AKREDITASI LEMBAGA
Rabu, 8 Maret 2023 . in Berita . 465 views
5278_kual.jpg

UIN MALANG-Segala upaya dilakukan jajaran pimpinan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk meningkatkan nilai kampus dalam proses akreditasi lembaga. Salah satunya ialah perbaikan dan peningkatan kualitas publikasi ilmiah di bawah naungan kampus, baik itu di tingkat jurusan maupun fakultas. Ini disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. saat membuka Workshop Peningkatan Grade Jurnal dan Indeksasi Scopus di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat lt. 3, Rabu (8/3). Kegiatan ini merupakan rangkaian program yang difasilitasi universitas untuk memfasilitasi pengelola jurnal dalam usaha membenahi kualitas jurnal ilmiahnya.
Prof. Umi menyatakan, publikasi ilmiah (jurnal) menjadi aset universitas sebagai institusi yang bergerak di bidang pendidikan. Jurnal menjadi wadah para akademisi (dosen dan mahasiswa) untuk mengaplikasikan teori yang merupakan hasil belajar ataupun risetnya. Jurnal juga menjadi wadah diseminasi pemikiran dosen yang juga dituntut sebagai produsen keilmuan. “Maka tidak berlebihan jika saya nyatakan publikasi ilmiah adalah nyawanya universitas,” ia melanjutkan, “Eksistensi jurnal menjadi penentu rangking universitas saat akreditasi di level nasional dan internasional.”
Menurut pantauannya, Prof. Umi yakin bahwa seluruh pengelola jurnal di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sudah solid. Terbukti dengan komunikasi di grup pengelola jurnal yang selalu aktif. Tidak jarang juga antar pengelola jurnal saling membantu mengatasi permasalahan jurnal lain. “Karena kesolidan ini, grade jurnal di level nasional meningkat. Dari yang belum terakreditasi, akhirnya dapat sertifikat akreditasi Sinta. Namun, sayangnya, akreditasi di level internasional masih kurang,” jelas Prof. Umi.

5279_kual1.jpg

Karena itu, ia menegaskan sekali lagi bahwa pimpinan kampus berlogo Ulul Albab akan mendukung pengelola jurnal. Bantuan sarana dan prasarana yang dapat menunjang peningkatan kualitas dapat diajukan agar disediakan pihak kampus. “Ini adalah komitmen kami agar grade jurnal di kampus meningkat pesat,” paparnya.
Kepada para narasumber, Prof. Umi meminta agar memberikan materi yang insightful kepada para pengelola jurnal di UIN Malang. Tak hanya itu, ia meminta agar narasumber juga memotivasi para pengelola untuk lebih rajin menulis dan menelurkan karya ilmiah untuk memperbaiki kualitas sebagai dosen. “Saya harap, tips dan materi yang diberikan pemateri ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan kualitas diri,” harap guru besar Bidang Studi Islam tersebut.
Workshop ini merupakan program wakil rektor bidang akademik sebagai wujud dukungannya terhadap pengelola jurnal ilmiah. Nantinya akan ada workshop lanjutan yang memiliki tujuan yang sama, yakni membantu pengelola jurnal untuk berbenah dan menyiapkan jurnalnya untuk proses peningkatan akreditasi. Narasumber yang dihadirkan pihak panitia ialah Prof. Drs. Dafik, M.Sc., Ph.D. (Universitas Jember) dan Siti Mutrofin, M.Kom. (Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya). (nd)

Fotografer: Abadi Wijaya

Lebih Lanjut »
REKTOR: PROFESOR ADALAH WUJUD KOMITMEN TINGGI SEORANG DOSEN
Selasa, 7 Maret 2023 . in Berita . 538 views
5276_rektor.jpg

UIN MALANG-Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. menjadi salah satu yang paling berbangga hati pada momen pengukuhan Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (7/3). Pengukuhan ini menjadi salah satu yang dinanti pihak kampus mengingat Fakultas Psikologi belum memiliki guru besar di jajaran staf pengajarnya. Profesor pertama di fakultas yang menggunakan warna ungu sebagai simbolnya ini.
Pada sambutannya pasca orasi ilmiah guru besar, Prof. Zain ingin agar seluruh dosen di Kampus Ulul Albab termotivasi dengan lahirnya guru besar baru ini. “Semoga kita semua terpacu untuk tambah semangat dalam bekerja, mengabdi, dan berkarya di UIN Malang,” ujarnya. Ia menambahkan, menjadi seorang profesor atau guru besar adalah wujud komitmen tertinggi seorang dosen. Jabatan fungsional tertinggi di dunia akademik ini akan mengokohkan dan memvalidasi posisi seorang pendidik. Dengan diraihnya gelar profesor, maka menjadi bukti bahwa seluruh Tri Dharma Perguruan Tinggi (Mengajar, Meneliti, dan Mengabdi) telah dipenuhi oleh dosen. “Sudah saatnya guru besar menjadi produsen ilmu pengetahuan dan juga menjaga moralitasnya sebagai pendidik,” imbuh rektor.

5277_senat.jpg

Prof. Zain juga menyinggung konten orasi ilmiah Prof. Rifa yang berjudul "Penguatan Pengasuhan, Iklim Sekolah, dan Kecerdasan Sosial dalam Mendukung Kemandirian Belajar Anak". Hasil studi ini menunjukkan rekomendasi parenting style yang efektif dan aplikatif di zaman global. Mengingat banyak sekali berita atau isu yang bertebaran di media massa maupun sosial yang menyorot tingkah laku anak.
Isu degradasi moral anak yang sering disorot ialah perundungan di lingkungan sekolah dan rumah juga kekerasan seksual yang melibatkan anak di bawah umur. Tentunya hal ini rancu di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Minimnya pengawasan di rumah dan sekolah menjadikan moralitas anak tidak terbentuk ke arah positif. “Ini bukan cuma tanggung jawab orang tua tapi juga para pendidik, termasuk pakar Ilmu Psikologi,” tegas Prof. Zain di akhir sambutannya.
Pengukuhan Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. menjadikannya sebagai guru besar ke-41 yang dilantik dan dipunyai UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Wanita asal Kabupaten Ponorogo tersebut, saat ini, menjabat sebagai Dekan Fakultas Psikologi. Kiprah dan sumbangsihnya di ranah pendidikan, penelitian, dan pengabdian mengantarkan Ibu empat anak itu menjadi profesor setelah mengumpulkan 1.094 angka kredit. (nd)

Fotografer: Abadi Wijaya

Lebih Lanjut »
PROF. RIFA HIDAYAH: MICROSYSTEM UNTUK DUKUNG ANAK JADI PEMBELAJAR MANDIRI
Selasa, 7 Maret 2023 . in Berita . 507 views
5273_orasi.jpg

UIN MALANG-Pemikiran Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. tentang pola pengasuhan anak disampaikan saat ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Selasa (7/3). Orasi akademiknya dalam perhelatan akbar di Aula Gedung Rektorat lt.5 tersebut diberi judul "Penguatan Pengasuhan, Iklim Sekolah, dan Kecerdasan Sosial dalam Mendukung Kemandirian Belajar Anak". Ia menyatakan, tidak cukup satu faktor saja untuk mendidik anak menjadi pembelajar mandiri. Ada hal yang disebut microsystem, artinya beberapa faktor yang berpadu untuk merealisasikan anak untuk belajar mandiri.
Dari internal, papar Prof. Rifa, ada pola pengasuhan dalam keluarga yang disebutnya sebagai lingkungan krusial dalam pendidikan anak. Sebagai guru pertama bagi anak, orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar. Segala tindak dan tutur kata orang tua merupakan bagian dari pengajaran dan pengasuhan anak di lingkungan rumah. Ia menyarankan pola parenting yang tepat diterapkan, yakni pola asuh otoritatif. “Pola asuh ini mengutamakan nilai demokratif dalam keluarga. Pola ini juga memungkinkan orang tua untuk menunjukkan kasih sayang agar tercipta keluarga yang harmonis,” jelas wanita yang berulang tahun setiap tanggal 28 November ini. Pola asuh otoritatif akan berhasil jika diterapkan pada situasi dan kondisi yang tepat.

5274_keluarga.jpg

Faktor penentu kedua, lanjut Prof. Rifa, ialah iklim sekolah yang positif. Sebagai instansi resmi yang diamanahkan untuk mendidik generasi bangsa, sekolah menjadi faktor yang sangat signifikan untuk keberhasilan pendidikan anak. Berbicara tentang iklim sekolah yang positif, tidak melulu berbicara tentang hubungan guru dan siswa. “Relasi positif semua unsur sekolah akan memaksimalkan pendidikan dan menjadikan anak untuk belajar mandiri,” imbuhnya. Unsur sekolah yang dimaksud guru besar pertama di Fakultas Psikologi UIN Malang ini ialah guru, staf, siswa, juga orang tua/wali siswa. Jika seluruh unsur berusaha maksimal membangun relasi yang positif, maka imbasnya tentu pada keberhasilan pendidikan anak.
Faktor terakhir menurut hasil riset yang dilakukan Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. ialah kecerdasan sosial. Faktor ini melihat bagaimana seorang anak berhubungan dengan lingkungannya. Termasuk juga berinteraksi dengan orang-orang di sekitar anak serta memahami lingkungan secara optimal. Menurut observasinya, banyak sekali orang tua yang mengabaikan faktor ini dengan alasan, anak akan belajar bersosial dengan sendirinya. “Padahal, kecerdasan sosial tidak otomatis diturunkan dari genetik. Orang tua memiliki keharusan untuk melatih anak agar tertanam kecerdasan sosial ini,” tutur profesor yang meraih gelar master dan doktornya dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta tersebut.

5275_kolega.jpg


Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. menerima Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 1 November 2022 tentang Kenaikan Jabatan Fungsional Akademik sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi. SK menteri yang diterima sekaligus meresmikannya sebagai profesor ke-41 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Wanita asli Ponorogo ini dikukuhkan menjadi profesor dengan angka kredit sebanyak 1.094. Angka tersebut merupakan akumulasi dari kiprahnya yang tak hanya aktif sebagai tenaga pengajar atau dosen di Fakultas Psikologi, namun juga keaktifannya sebagai peneliti dan sumbangsih pemikirannya di berbagai lembaga atau instansi dalam dan luar UIN Malang. (nd)

Fotografer: Abadi Wijaya

Lebih Lanjut »
FAKULTAS PSIKOLOGI KUKUHKAN DEKANNYA SEBAGAI GURU BESAR PERTAMA
Selasa, 7 Maret 2023 . in Berita . 486 views

 

5271_rifa.jpg

HUMAS-Memasuki bulan ketiga di 2023, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengumumkan dan mengukuhkan satu guru besar dari Fakultas Psikologi, Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. Perhelatan akademis tersebut seperti biasa dilaksanakan di Aula Gedung Rektorat lt. 5, Selasa (7/3). Pengukuhan Prof. Rifa tentunya memperkuat Fakultas Psikologi yang sedang dipimpinnya itu sebagai salah satu jujugan studi yang kredibel dan unggul. Kegiatan pengukuhan digawangi langsung oleh Wakil Dekan Bidang AUPK Fakultas Psikologi Dr. Achmad Khudori Soleh dan diawasi oleh Kabiro AAKK Dr. Barnoto. Seluruh rekan sejawat, undangan kolega, dan juga keluarga besar Prof. Rifa hadir di momen pengukuhan gelar akademik tertinggi itu.
Prof. Rifa meraih guru besarnya di Bidang Ilmu Psikologi. Wanita kelahiran 1976 silam tersebut saat ini tercatat sebagai Dekan Fakultas Psikologi. Pemikirannya telah tertuang dalam beberapa karya tulis di jurnal ilmiah bereputasi internasional yang mengantarnya menjadi salah satu jajaran guru besar di kampus berlogo ulul albab ini. Prof. Rifa juga menerbitkan beberapa buku yang tentunya sarat dengan Ilmu Psikologi, seperti Psikologi Perkembangan Anak. Tak hanya itu, ia bersama rekan dosen di luar UIN Malang juga menerbitkan buku Resolusi Konflik dalam Perspektif Psikologis Konseling Qurani pada 2021 lalu. Bersama dengan pengukuhan ini, UIN Malang berharap agar dosen-dosen senior di Fakultas Psikologi segera mendapatkan persetujuan dari kementerian terkait untuk menjadi guru besar yang tentunya akan menaikkan impact kampus sebagai tempat menimba ilmu yang terpercaya.
Prof. Dr. Rifa Hidayah, M.Si. menerima Surat Keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi tertanggal 1 November 2022 tentang Kenaikan Jabatan Fungsional Akademik sebagai Guru Besar Bidang Psikologi. Wanita asli Ponorogo ini dikukuhkan menjadi profesor dengan akumulasi angka kredit sebanyak 1.094. Angka ini tentunya menunjukkan kiprahnya yang tak hanya aktif sebagai tenaga pengajar, namun juga sebagai peneliti dan sumbangsih pemikirannya di berbagai lembaga. (nd)

Fotografer: Abadi Wijaya

Lebih Lanjut »
MODERASI BERAGAMA MASIH JADI TEMA KKN TAHUN INI
Kamis, 2 Maret 2023 . in Berita . 1320 views

 

5255_swis1.jpg

UIN MALANG-Memasuki hari kedua pertemuan, perwakilan dari sembilan PTKIN ex-IAIN Sunan Ampel masih mematangkan persiapan KKN Kolaborasi Nusantara Persemakmuran IAIN Sunan Ampel di Ruang Meeting Hotel Swiss-Belinn, Malang, Kamis (2/3). Setelah pembukaan di hari sebelumnya, perwakilan yang terdiri dari Kepala LP2M dan Ketua Pusat Studi Pengabdian Masyarakat itu fokus pada penyusunan pedoman dan persiapan pelaksanaan KKN yang dimulai Juli hingga Agustus mendatang. Mengawali sesi pagi, Dr. Syaiful Mustofa menyampaikan bahwa tema KKN Kolaborasi Nusantara tahun 2023 adalah "Membangun Desa Berkelanjutan Berbasis Penguatan Moderasi Beragama dan Potensi Lokal". Hal ini sesuai dengan amanah Kementerian Agama agar moderasi beragama disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia untuk mengurangi radikalisme.

Pada kesempatan tersebut, seluruh perwakilan bekerjasama dalam pengeditan buku pedoman yang ada. Hal ini dianggap urgen agar pelaksanaan KKN yang diikuti mahasiswa dari berbagai kampus tersebut dapat berjalan baik dan lancar sesuai petunjuk. "Tentunya, tujuan pelaksanaan KKN pun akan tercapai sesuai ketetapan," jelas Ketua Pusat Studi Pengabdian Masyarakat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut.

Di tengah diskusi, Dr. Muhammad Muntahibun Nafis dari UIN SATU Tulungagung menyatakan persetujuannya atas tema Moderasi Beragama yang ditetapkan. "Namun, jadikan itu sebagai ruh KKN. Jangan sampai, karena kita hanya fokus di situ, sehingga mengabaikan potensi lain yang bisa dikembangkan saat pelaksanaan KKN Nusantara Persemakmuran ini," jelasnya. Ia melanjutkan, banyak sekali potensi di masyarakat yang sayang sekali jika dilewatkan. Ia menekankan, inilah tugas utama kesembilan Persemakmuran IAIN Sunan Ampel, yakni menemukan, mengembangkan, serta memberdayakan potensi masyarakat.

5256_swis2.jpg

Nafis melanjutkan, Petunjuk Teknis (juknis) pelaksanaan KKN Nusantara Persemakmuran IAIN Sunan Ampel harus disusun dengan maksimal agar dapat berlaku secara umum. "Artinya, juknis ini tidak hanya relevan untuk satu kampus saja, namun juga berlaku untuk kesembilan instansi yang tergabung dalam Persemakmuran IAIN Sunan Ampel," tambahnya.

Tahun ini, giliran UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang menjadi host KKN Nusantara Persemakmuran IAIN Sunan Ampel setelah tahun sebelumnya bertempat di UIN SATU Tulungagung. Kesembilan Ex-IAIN Sunan Ampel yang berpartisipasi dalam KKN Nusantara Persemakmuran ini adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Mataram, UINSI Samarinda, IAIN Ponorogo, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN KHAS Jember, IAIN Kediri, IAIN Madura, dan UIN SATU Tulungagung. (nd)

Lebih Lanjut »
9 KAMPUS EX-IAIN SUNAN AMPEL RUNDINGKAN KKN NUSANTARA PERSEMAKMURAN
Rabu, 1 Maret 2023 . in Berita . 917 views

 

5252_sarseh1.jpg

UIN MALANG-Sembilan perwakilan Ketua LP2M dan Kepala Pusat Studi Pengabdian Masyarakat dari instansi ex-IAIN Sunan Ampel memenuhi undangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pasalnya, tahun ini, kampus berlogo Ulul Albab ini akan menjadi host dari KKN Nusantara Persemakmuran Ex-IAIN Sunan Ampel. Artinya, para mahasiswa dari kesembilan kampus akan datang dan melakukan pengabdian masyarakat di area Malang. Untuk mengawali program tahunan tersebut, seluruh perwakilan mengikuti pembukaan Sarasehan Program Pengabdian KKN Nusantara Persemakmuran Ex-IAIN Sunan Ampel di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3, Rabu (1/3).

Mewakili pimpinan kampus, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Dr. Isroqunnajah, M.Ag. hadir untuk menyambut para tamu dalam kunjungan akademis tersebut. Ia menyampaikan, sesuai dengan amanah Bupati Kabupaten Malang, maka program KKN harus fokus pada penyelesaian problem di masyarakat tujuan. Hal ini karena Kabupaten Malang menjadi objek KKN Nusantara Persemakmuran tahun 2023. Tujuan sarasehan hari ini adalah agar ada program dan pedoman yang jelas sebelum hari-H pelaksanaan KKN Nusantara Persemakmuran yang rencananya dilaksanakan pada Juli dan Agustus mendatang. "Mahasiswa hadir di tengah masyarakat untuk mengedukasi, berbagi apa yang sudah dipelajari, sesuai dengan kebutuhan di tempat tujuan," ujar Gus Is.

5254_sarseh3.jpg

Sebagai tuan rumah, Kepala LP2M UIN Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. menyampaikan pesan langsung dari Drs. Sanusi, Bupati Kabupaten Malang. "Ada dua kegiatan penting yang harus dimasukkan dalam program KKN, yakni Moderasi Beragama serta sosialisasi parenting dan pencegahan stunting," paparnya. Hal ini menyesuaikan dengan isu utama yang terjadi di tengah masyarakat saat ini. Tak hanya mendiskusikan KKN Nusantara, Prof. Agus meminta agar kesembilan PTKIN yang hadir juga membahas pelaksanaan KKN Luar Negeri. "Dari beberapa kunjungan yang saya lakukan, terbukti belum banyak yang melakukan pengabdian hingga mancanegara," imbuhnya.

Menutup sambutannya, Prof. Agus menekankan agar "Maju Bersama" harus menjadi prinsip instansi ex-IAIN Sunan Ampel. Karena, menurutnya, ketika semua kampus berkembang bersama, maka hasilnya akan semakin unggul. "Jika ada program kampus kita yang berhasil, tentu kita wajib berbagi dengan kampus lain agar diikuti dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang lebih luas," pesannya.

5253_sarseh2.jpg

Menurut Ahmad Abtokhi, Sekretaris LP2M UIN Malang, KKN Nusantara Persemakmuran telah dilaksanakan keempat kalinya sejak 2018. Di tahun pertama, pengabdian dilaksanakan di Mataram, Propinsi NTB. Pada 2019, tujuan KKN beralih ke Samarinda. "Sedangkan pada 2020 dan 2021, program ini sempat vakum karena pandemi Covid-19," jelasnya. Baru pada 2022 dilanjutkan kembali setelah aturan PSBB mulai dilonggarkan dan KKN ditempatkan di Kabupaten Tulungagung. Ia berharap, sebagai host tahun 2023, UIN Malang dapat memanfaatkan kegiatan ini secara maksimal. Kesembilan Ex-IAIN Sunan Ampel yang berpartisipasi dalam KKN Nusantara Persemakmuran ini adalah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Mataram, UINSI Samarinda, IAIN Ponorogo, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN KHAS Jember, IAIN Kediri, IAIN Madura, dan UIN SATU Tulungagung. (nd)

Lebih Lanjut »
SKILL ZAMAN NOW AGAR MAHASISWA MILENIAL EKSIS DI DUNIA KERJA
Selasa, 28 Februari 2023 . in Berita . 340 views
5246_bersama.jpg

UIN MALANG-Tak seperti biasanya, para mahasiswa berbagai jurusan tidak duduk manis di kelas untuk mengikuti perkuliahan sesuai jadwal. Mereka justru hadir dalam seminar umum di Aula Gedung Rektorat lt.5 yang diselenggarakan pihak universitas pada minggu kedua semester genap untuk belajar langsung mengenai Kompetensi Mahasiswa dalam Dunia Kerja dari Area Manager PT. Bank Syariah Indonesia, Malang, Anang Hery Anshory, Selasa (28/2). Didampingi rektor dan para wakil rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, pemateri utama menjelaskan tantangan-tantangan dunia kerja di masa mendatang di pandang dari segi pendidikan, kebutuhan berbagai sektor, hingga populasi.
Memasuki zaman milenial dan global, dunia kerja pun makin berubah. “Baik itu di dalam maupun luar negeri, lapangan kerja sangat dinamis,” tutur Anang. Kualifikasi yang diharapkan penyedia kerja juga semakin tinggi. Karenanya, kebutuhan akan pendidikan tidak menjadi semata-mata ukuran diterimanya seseorang dalam suatu pekerjaan. “Ada continous atau life-long learning yang diharapkan dimiliki oleh pencari kerja,” imbuhnya.

5247_ali.jpg


Yang dimaksud pemateri ialah, seseorang harus bisa beradaptasi dengan new technology dan new environment dengan memiliki new skills.Special skill sudah mahasiswa dapatkan di perkuliahan karena itu berkaitan dengan minat studi,” ujar Anang. Hal ini dibarengi dengan kemampuan terhadap pengoperasian komputer dan juga bahasa asing yang mumpuni.
Ia melanjutkan, ada non-technical skills yang juga menjadi penilaian penting para perekrut di perusahaan. Apakah calon pegawai cukup tangkas dalam menyelesaikan pekerjaan? Apakah calon pegawai memiliki pemikiran yang kritis serta inisiatif dalam menyelesaikan setiap masalah? Tentunya, karena bekerja di sebuah perusahaan atau lembaga, calon pegawai harus bisa bekerja dalam tim. “Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif juga kreatif akan membuat seseorang bertahan lebih lama,” jelas Anang.
Untuk itu, ia harap mahasiswa tidak hanya terpaku pada pembelajaran hard skills yang didapat di ruang kuliah. Ia ingin mahasiswa belajar membangun relasi sejak dini dan mengikuti berbagai kegiatan agar mendapatkan soft skills yang nantinya akan berguna di dunia kerja. (nd)

Lebih Lanjut »
AFKNI 2023: TEMU ILMIAH DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN NEGERI SELURUH INDONESIA 
Jumat, 24 Februari 2023 . in Berita . 825 views
5240_afkni1.jpg


UIN MALANG-Menjadi yang termuda di antara seluruh Fakultas Kedokteran kampus negeri seluruh Indonesia, tidak menyurutkan niat FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menjadi host acara akbar AFKNI (Asosiasi Fakultas Kedokteran Negeri Indonesia) 2023. Seluruh dosen fakultas terkait berkumpul dalam sesi ilmiah yang diadakan di Hotel Senyum World, Kota Batu selama tiga hari (24-26/2). Sebelum pembukaan acara, para dekan diajak menyambangi kawasan Kampus 3 di kawasan Desa Precet, Kota Batu.
Prof. Dr. dr. Yuyun Yueniwati P. W., M.Kes., Sp.Rad(K), Dekan FKIK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menyampaikan pihaknya merasa terhormat karena diamanahi sebagai host Forum Dekan AFKNI 2023. Dengan adanya forum pimpinan semacam ini, ia berharap UIN Malang dapat berkembang dan memberikan banyak kontribusi di dunia kedokteran. Ia juga menyampaikan bahwa bersamaan dengan forum dekan ini, lagu Mars AFKNI akan dirilis. "Penciptanya adalah salah satu dosen FKIK UIN Malang, Yossi Indra Kusuma, S.Ked., M.Med., Ed.," jelas Prof. Yuyun.

5241_afkni2.jpg


Hadir mendukung acara, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA. Ia menuturkan, dengan adanya FKIK, cabang keilmuan di Kampus Ulul Albab semakin lengkap. Pihak kampus berharap, lulusan kedokteran nantinya tidak hanya menjadi dokter yang handal, namun juga yang memiliki spiritualitas mendalam. "Dengan begitu, mereka (para dokter) dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah global, yakni pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan," harap Prof. Zain.

5242_afkni3.jpg


Forum Dekan AFKNI 2023 dibuka secara resmi oleh Ketua AFKNI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dari Universitas Indonesia hadir langsung di Kota Batu. Sebanyak 35 dekan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia hadir. "Karena 35 dari 39 hadir di forum ini, maka sudah memenuhi syarat untuk memutuskan sesuatu," jelas Prof. Ari. Tahun ini, tema Forum Dekan AFKNI ialah Antisipasi Fakultas Kedokteran Negeri dalam Mempersiapkan Sumber Daya Manusia di Era Transformasi Kesehatan Bidang SDM Kesehatan. (nd)

Lebih Lanjut »
PSGA: COCOK BELUM TENTU YANG TERBAIK
Jumat, 24 Februari 2023 . in Berita . 489 views
5239_psga1.jpg

UIN MALANG-Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) kembali mengadakan Pengajian Rutinan Ketahanan Keluarga. Kajian daring via Zoom minggu ini diberi tema Membina Keluarga Sakinah Berbasis Maqadhid Syariah, Jumat (24/2). Di awal materinya, Prof. Dr. Tutik Hamidah, M.Ag. menyampaikan tentang jodoh yang dapat menjadikan keluarga sakinah. Ia menegaskan bahwa, Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, melainkan apa yang kita butuhkan. Seperti jodoh. Menurut narasumber itu, “Orang yang cocok menurut kita, belum tentu terbaik untuk hidup kita.” Ia melanjutkan, seseorang akan merasa tenang dan mendapatkan sakinah bukan semata-mata karena mendapatkan jodoh. Melainkan, jika seluruh kebutuhannya terpenuhi. Ada beberapa kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, antara lain kebutuhan pokok seperti harta dan makanan.
Sesuai dengan temanya, Prof. Tutik menyebutkan maqashid syariah yang masuk kategori daruriyyat yang harus dipenuhi agar hidup tentram. Mereka adalah, hifz nafs, hifz ‘aql, hifz mal, hifz nasl. Keempat hal ini harus dipenuhi secara wajar. Jika berlebihan maka tidak akan membawa manfaat dalam hidup manusia. “Maka perlu adanya hifz din untuk menyeimbangkan keempat hal itu,” jelas Guru Besar Bidang Ilmu Ushul Fiqih tersebut.
Terkait hifz 'aql, Prof. Tutik mengaitkan dengan kewajiban mencari ilmu. Dengan belajar sesuai bidang yang diminati, manusia mendapatkan dua hal, yaitu ilmu dan pahala karena mencari ilmu dinilai ibadah di hadapan Allah SWT. “Kita tahu janji Allah bahwa Ia akan mengangkat derajat kita jika kita mau mencari ilmu,” imbuhnya.
Di akhir materi, Prof. Tutik menjelaskan prinsip-prinsip sakinah, mawaddah, wa rahmah berbasis maqashid. Salah satu prinsipnya ialah keseteraan. Dengan prinsip ini, tidak ada salah satu pihak mendominasi dalam rumah tangga. Semua menjalankan kewajiban dan haknya secara seimbang. Prinsip lainnya ialah kepemimpinan suami dengan syarat tertentu. Prof. Tutik menjelaskan, ayat Quran yang populer digunakan sebagai aturan mutlak laki-laki sebagai pemimpin tidak dimaknai dengan benar. “Ada lanjutan ayat itu yang sering diabaikan,” ia melanjutkan, “artinya, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar laki-laki layak dijadikan pemimpin.”
Pusat Studi Gender dan Anak, yang dinakhodai oleh Dr. Istiadah, MA., adalah salah satu Pusat Studi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang fokus dalam kegiatan bertema gender dan anak. Unit ini hadir secara integratif di kampus untuk mewujudkan pendidikan dan pengajaran yang berperspektif gender. (nd)

Lebih Lanjut »

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jalan Gajayana No. 50 Malang 65144
Telp: +62-341 551-354 | Email : info@uin-malang.ac.id

facebook twitter instagram youtube
keyboard_arrow_up