UIN MALANG-Pusat Pengabdian kepada Masyarakat-LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang meresmikan dimulainya kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Program unggulan tahunan ini, seperti biasanya, dilaksanakan saat liburan semester mahasiswa. Para mahasiswa peserta tiga kategori KKM mengikuti seremonial Pelepasan KKM Reguler, Mandiri Integrasi, dan Internasional di Lapangan Utama UIN Malang Kampus 1, Kamis (19/12). Mengevaluasi dari beberapa kegiatan serupa sebelumnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) mengingatkan kembali pentingnya menjaga diri yang menyangkut keselamatan dari saat keberangkatan hingga kembali dari lokasi KKM. Ia mewanti-wanti agar mahasiswa tidak lalai, terutama saat berkendara. “Yang kena dampaknya bukan cuma mahasiswa, tapi juga pihak kampus,” tuturnya.
Selain itu, pihak kampus tidak mengizinkan peserta KKM melaksanakan aktivitas yang tidak termasuk program kerjanya. “Sering terjadi hal-hal begini, maka kami tegaskan kembali agar kembali pada program yang sudah dibuat,” tegasnya. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa tidak gegabah saat berinteraksi dengan masyarakat. “Ikuti kegiatan mereka. Jika ada yang kurang sesuai, jangan langsung dikonfrontasi,” nasehat Prof. Agus. LP2M berharap, segala rangkaian kegiatan KKM berjalan dengan lancar. “Jika pelaksanaannya berjalan dengan baik, maka kerjasama kampus dengan pihak lain, contohnya Pemerintah Kabupaten Malang akan tetap terjalin dengan erat,” jelasnya Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Syaiful Mustofa, M.Pd. menambahkan, bahwa mahasiswa juga harus menjaga sikap selama bersosialisasi di tengah masyarakat. Tak hanya itu, “Selalu koordinasi dengan perangkat desa setempat. DPL juga harus diberi update informasi untuk segala kegiatan atau permasalahan yang dihadapi di sana.”
Syaiful juga meminta agar mahasiswa kembali membaca pedoman dengan seksama. Pihaknya tidak ingin ada hal yang keluar dari pedoman yang sudah ditetapkan. Hal ini juga termasuk program kerja yang harus sesuai tema, yakni Moderasi Beragama, Parenting, serta Pencegahan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim. Periode ini, jumlah peserta KKM ialah 2.570 mahasiswa dari berbagai prodi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Lokasi KKM berbeda sesuai dengan kategorinya. KKM Reguler bertempat di beberapa kecamatan di Kabupaten Malang. KKM Mandiri Integrasi bertempat di seluruh Indonesia, dan KKM Internasional berlokasi di Malaysia dan Thailand. (nd)
HUMAS UIN MALANG, (16/12) – Seminar Tahunan Haji dan Umrah (ANSHAR) ke-4 sukses digelar oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, bekerja sama dengan Insan Medika Training Center. Dengan tema “Optimalisasi Pelayanan Kesehatan dalam Mencapai Istithaah Kesehatan Calon Jemaah Haji”, acara ini mengundang ratusan peserta dari seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring. Bertempat di Kampus 2 UIN Malang, ANSHAR 2024 tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga platform kolaborasi lintas profesi di bidang kesehatan.
Acara yang diketuai oleh Dr. dr. Lailia Nur Rahma, M.Biomed., menghadirkan sejumlah pembicara ternama, seperti Lilik Marhaendro Susilo, AK, MM (Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI), Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.K.F.R., MARS, AIFO-K (Ketua Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia), serta akademisi FKIK UIN Malang, yaitu Dr. Christyaji Indramojo, Sp.EM dan Dr. Riskiyah, MMRS. Diskusi juga diperkaya dengan kehadiran Dr. Sasmojo dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), yang membahas tantangan dan solusi terkait layanan kesehatan jemaah haji.
Salah satu sorotan utama ANSHAR 2024 adalah penerapan konsep Interprofessional Education (IPE), yang bertujuan melatih berbagai profesi kesehatan agar dapat bekerja sama secara efektif. Dalam konteks kesehatan haji, kolaborasi antara dokter, perawat, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya menjadi elemen kunci dalam memberikan pelayanan holistik.
Lilik Marhaendro Susilo mengapresiasi acara ini, “ANSHAR menjadi wadah penting bagi masyarakat dan tenaga kesehatan untuk memahami pentingnya persiapan fisik dan mental calon jemaah haji. Saya berharap ke depan, KBIH juga dapat dilibatkan untuk menciptakan persepsi yang selaras dalam mempersiapkan keberangkatan jemaah,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie menekankan pentingnya sinergi lintas profesi. “Topik tahun ini sangat relevan dengan kebutuhan kedokteran haji. Saya berharap acara ini terus mendukung implementasi IPE serta menjembatani kesenjangan antara KBIH dan pelayanan kesehatan jemaah,” katanya.
Selain diskusi ilmiah, ANSHAR 2024 menawarkan pengalaman yang lebih lengkap melalui expo haji dan umrah, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, hingga berbagai perlombaan bertema religi. Lomba tahfidz Al-Qur'an dan lomba mewarnai anak-anak menambah warna dalam acara ini, sementara penampilan nasyid menciptakan suasana yang lebih islami dan hangat.
Ketua pelaksana, Dr. dr. Lailia Nur Rahma, mengungkapkan bahwa persiapan matang dan kerja sama erat antara FKIK UIN Malang dengan berbagai pihak memastikan kelancaran acara. “Kami berharap acara ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik dan mental sebagai syarat utama dalam ibadah haji, khususnya bagi jemaah lanjut usia,” jelasnya.
Yossi Indra Kusuma, S.Ked., M.Med., Ed., selaku Steering Committee, menambahkan bahwa ANSHAR 2024 telah melibatkan hampir 600 peserta. “Tahun depan, kami berencana meningkatkan kualitas acara dengan menghadirkan narasumber internasional dan menjadikan ANSHAR sebagai ajang ilmiah bertaraf global,” ungkapnya.
ANSHAR 2024 berhasil mengintegrasikan kesehatan, spiritualitas, dan hiburan islami dalam satu acara. Tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, seminar ini juga mempertemukan berbagai elemen penting di bidang kesehatan untuk mewujudkan pelayanan haji yang lebih baik.
Dengan tema yang relevan, pembicara ahli, dan kegiatan menarik, ANSHAR 2024 telah membuktikan bahwa sinergi lintas profesi dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam ibadah haji dan umrah.
Kontributor: Raina Habibatul Haq & Lufita Diani Larasati
HUMAS UIN MALANG-Prestasi gemilang diraih oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dalam pemeringkatan *UI GreenMetric World University Rankings 2024*. Tahun ini, UIN Malang berhasil meningkatkan posisinya secara signifikan dari peringkat ke-93 menjadi peringkat ke-59 untuk kategori Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Selain itu, UIN Malang juga menempati peringkat ke-7 di antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Capaian ini menunjukkan komitmen serius UIN Malang dalam menerapkan prinsip keberlanjutan di berbagai aspek kampus, mulai dari manajemen energi, pengelolaan limbah, hingga inovasi di bidang pendidikan lingkungan. “Peningkatan ini adalah hasil kerja keras seluruh civitas akademika dalam mewujudkan kampus yang ramah lingkungan, inovatif, dan berdaya saing global,” ujar Dr. Aulia Fikriarini, M.T., Ketua UI GreenMetric UIN Malang. Sebagai bagian dari strategi peningkatan keberlanjutan, UIN Malang telah melakukan berbagai inisiatif, seperti memperluas area hijau kampus, menerapkan kebijakan *paperless*, memanfaatkan energi terbarukan, dan meningkatkan kesadaran lingkungan melalui program edukasi bagi mahasiswa dan masyarakat. Kepala Bagian Umum, Ita Hidayatus Solihah, menambahkan bahwa UIN Malang terus mendorong inovasi hijau sebagai bagian integral dari kebijakan universitas. Dengan peningkatan ini, UIN Malang semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang peduli terhadap keberlanjutan. Prestasi ini juga menjadi dorongan bagi universitas untuk terus berkontribusi dalam mendukung agenda global terkait perubahan iklim dan keberlanjutan. Di masa mendatang, UIN Malang berkomitmen untuk terus meningkatkan peringkatnya dengan memperluas kolaborasi internasional dan mengimplementasikan lebih banyak kebijakan ramah lingkungan. "Keberhasilan ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal menuju visi kami sebagai kampus percontohan dalam keberlanjutan dan inovasi," tutup Dr. Aulia.
HUMAS UIN MALANG-Ketua UI GreenMetric UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Aulia Fikriarini, M.T., bersama Kepala Bagian Umum Ita Hidayatus Solihah, turut hadir dalam acara UI GreenMetric World University Rankings 2024. Gelaran ini merupakan edisi ke-15 dari pemeringkatan universitas berbasis keberlanjutan yang mencakup 1.477 institusi dari 95 negara. Acara ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil survei daring terkait kondisi terkini dan kebijakan keberlanjutan di berbagai universitas di dunia. Survei ini menyoroti aspek-aspek penting seperti perubahan iklim global, energi bersih, konservasi air, daur ulang limbah, transportasi ramah lingkungan, hingga pendidikan dan penelitian keberlanjutan. Dalam sambutannya, UI GreenMetric mengusung tema baru, "Instituting UI GreenMetric World University Rankings: The Way Forward", yang menekankan pentingnya komitmen bersama untuk membangun kampus berkelanjutan. "Dengan semakin banyaknya partisipasi universitas, kita berharap dapat menciptakan kesadaran global terhadap pentingnya keberlanjutan serta mendorong perubahan perilaku yang lebih peduli terhadap lingkungan, khusunya di lingkungan kampus," ungkap panitia penyelenggara. Kehadiran perwakilan UIN Maliki Malang menjadi bukti nyata komitmen universitas dalam mendukung gerakan kampus hijau. Hal ini selaras dengan visi UIN Maliki sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peduli terhadap pelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik. Melalui keterlibatannya dalam pemeringkatan ini, UIN Maliki Malang diharapkan mampu memberikan kontribusi lebih besar terhadap implementasi kebijakan hijau di tingkat nasional maupun internasional.
HUMAS UIN MALANG-Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA, hadir langsung dalam forum bergengsi Knowledge Innovation Technology Alliance (KITA) High Level Dialogue yang mengangkat tema “Co-envision Higher Education, Science, and Technology in Alignment with Indonesia’s National Development Priority Agenda.” Kegiatan yang berlangsung di UiD Kawasan Ekonomi Khusus Kura Kura Bali ini digelar sebagai bagian dari kolaborasi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), United in Diversity Foundation, SDSN Southeast Asia, dan Tsinghua Southeast Asia Center. Forum tingkat tinggi ini berfokus pada prioritas pembangunan nasional pemerintahan Prabowo-Gibran (2024-2029), dengan tujuan menyelaraskan sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi demi mendukung transformasi strategis Indonesia. Prof. Zainuddin mengapresiasi penuh kegiatan yang dihadiri oleh para pemimpin dan pemangku kepentingan utama sektor pendidikan tinggi di Asia Tenggara tersebut. "Acara ini sangat luar biasa. Banyak gagasan strategis yang tercetus, memberikan masukan produktif untuk pemerintahan baru Prabowo-Gibran," ujar Prof. Zainuddin. Forum ini juga dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri Kemendiktisaintek, rektor, wakil rektor, serta perwakilan perusahaan dan organisasi internasional yang hadir secara daring maupun luring. Agenda diskusi mencakup penjajakan jalur kolaboratif, promosi pertukaran ide yang konstruktif, konsolidasi praktik terbaik, hingga perumusan rekomendasi kebijakan bagi transformasi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.
“Karena menghadirkan para pakar dari dalam dan luar negeri, forum ini sangat strategis. Menteri dan Wakil Menteri Kemendiktisaintek turut menyampaikan visi-misi mereka. Saya yakin, gagasan cemerlang yang muncul di sini akan menjadi modal penting untuk membangun ekologi baru dalam pendidikan tinggi,” jelasnya. Sebagai perguruan tinggi Islam yang terus berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan, UIN Maliki Malang siap mendukung penuh upaya transformasi ini. Prof. Zainuddin menegaskan bahwa langkah strategis seperti ini akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. UIN Maliki Malang akan terus berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah strategis dalam menyelaraskan sektor pendidikan tinggi, sains, dan teknologi. Kegiatan seperti ini sangat penting bagi masa depan pendidikan Indonesia," tutupnya. Melalui forum KITA High Level Dialogue, harapan besar disematkan pada terciptanya kolaborasi lintas sektor yang mampu menghadirkan solusi inovatif dan relevan. Ekologi baru dalam pendidikan tinggi, sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Zainuddin, menjadi langkah konkret menuju penguatan posisi Indonesia dalam percaturan pendidikan global.
Majelis Rektor PTN Indonesia Topik yang akan dibahas adalah “Kontribusi Perguruan Tinggi Memperkuat Integritas dan Peradaban Bangsa.” Prof. Dr. Ir. Eduart Wolok, ST, MT, Ketua MRPTNI, menyatakan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memajukan bangsa melalui pendidikan tinggi yang berbasis pada integritas. “Perguruan tinggi adalah ujung tombak dalam membangun karakter bangsa. Di tengah tantangan global, kita harus terus memperkuat integritas dan moralitas generasi muda agar dapat berkontribusi lebih banyak bagi peradaban bangsa," bebernya. "Diskusi ini adalah salah satu upaya kami untuk menyatukan visi para pemimpin perguruan tinggi dalam memperkuat nilai-nilai luhur bangsa,” tambah Prof. Ir. Eduart Wolok. Dalam Festival Kebangsaan tersebut, juga diselenggarakan silaturahmi dan diskusi Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Lecture Building Universitas Udayana, yang dihadiri para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia dengan pembicara utama Agus Joko Pramono, Pimpinan KPK terpilih periode 2024-2029 dari unsur akademisi/auditor dengan topik yang dibahas Kontribusi Perguruan Tinggi Memperkuat Integritas dan Peradaban Bangsa. Ketua MRPTNI Eduart Wolok menjelaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam memajukan bangsa melalui pendidikan tinggi yang berbasis pada integritas. “Perguruan tinggi adalah ujung tombak dalam membangun karakter bangsa. Di tengah tantangan global, kita harus terus memperkuat integritas dan moralitas generasi muda agar dapat berkontribusi lebih banyak bagi peradaban bangsa. Diskusi ini adalah salah satu upaya kami untuk menyatukan visi para pemimpin perguruan tinggi dalam memperkuat nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.
Menteri Agama Nasaruddin Umar: Religious Diplomacy untuk Dialog Lintas Batas di Bali Interfaith Movement 2024
Menteri Agama Nasaruddin Umar menjadi sorotan dalam Bali Interfaith Movement (BIM) 2024 yang digelar di United in Diversity (UID) Bali Campus. Forum lintas agama ini menjadi ruang diskusi penting untuk memperkuat implementasi Deklarasi Istiqlal 2024 melalui berbagai inisiatif strategis. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Menteri Agama Periode 2014–2019 Lukman Hakim Saifuddin, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, serta Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid, bersama tokoh-tokoh lintas agama lainnya. Dalam pidatonya, Nasaruddin Umar mengusung konsep Religious Diplomacy, sebuah pendekatan diplomasi berbasis agama yang menawarkan solusi bagi tantangan global dan hubungan lintas negara. “Kami telah memulai langkah diplomasi berbasis agama atau Religious Diplomacy. Di Masjid Istiqlal, kami secara rutin mengundang para duta besar. Saat ini, ada sekitar 40 duta besar yang sering menghadiri acara kami,” ungkapnya.
Pendekatan ini, lanjut Nasaruddin, mampu melampaui batas formal diplomasi tradisional. “Bahasa agama memiliki kekuatan untuk menyatukan pandangan. Dalam agama, manusia dipandang sebagai satu kesatuan, tanpa perbedaan warna atau identitas lainnya. Inilah yang membuatnya relevan untuk dialog lintas batas,” ujarnya. Selain membahas diplomasi, Menteri Agama juga menyoroti bagaimana nilai-nilai spiritual dapat menjadi dasar solusi isu-isu besar, seperti pelestarian lingkungan dan keadilan sosial. “Kita perlu kembali ke akar nilai spiritual untuk membangun solusi bersama. Nilai-nilai ini adalah landasan yang menyatukan kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik,” jelasnya. Nasaruddin menekankan pentingnya kerja nyata yang dilakukan dengan hati. Ia mengajak seluruh peserta untuk memulai perubahan dari langkah kecil. “Mari kita mulai dari apa yang bisa kita lakukan sekarang. Dengan semangat bersama, kita dapat menghadapi tantangan dan menciptakan perubahan,” serunya. BIM 2024 juga menjadi momen refleksi atas Deklarasi Istiqlal 2024, yang menjadi peta jalan dalam memperkuat harmoni antaragama di Indonesia. Dengan partisipasi tokoh-tokoh lintas agama, forum ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektoral untuk mewujudkan visi Indonesia yang lebih inklusif dan damai. Bali Interfaith Movement 2024 tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga inspirasi untuk menciptakan perubahan nyata. Dengan Religious Diplomacy sebagai landasan, forum ini diharapkan mampu menjembatani perbedaan, memperkuat persatuan, dan membawa Indonesia menjadi contoh keberagaman harmonis di dunia.
HUMAS UIN MALANG, (13/12) – Kemeriahan The East 2024 menyuguhkan drama berjudul Tangled, berhasil menyedot perhatian ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Malang. Acara yang diselenggarakan oleh mahasiswa TBI semester 5 ini melibatkan dosen-dosen Tadris Bahasa Inggris (TBI) sebagai pembimbing dan pendukung utama.
Dengan alur cerita yang menyentuh, Tangled memberikan pesan moral yang kuat: Keluar dari zona nyaman adalah kunci untuk menemukan potensi diri yang sesungguhnya. Penonton terinspirasi oleh perjalanan Rapunzel, yang berani meninggalkan menaranya dan menemukan dunia baru penuh pengalaman luar biasa.
Acara ini dibuka dengan sambutan hangat dari Mr. Harir Mubarok, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah Exploring Drama. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan: “Mata kuliah Exploring Drama ini tidak hanya memenuhi kurikulum prodi kita, tetapi juga mengajarkan bagaimana drama dapat diintegrasikan dengan pendidikan. Kelak, sebagai guru, kita bisa menggunakan drama ini sebagai strategi dan media untuk mengajarkan bahasa Inggris.”
Kehadiran drama ini menunjukkan bahwa seni dapat menjadi media pembelajaran yang efektif sekaligus menghibur. Penampilan para mahasiswa mampu memukau penonton dengan akting yang memikat, dialog berbahasa Inggris yang fasih, dan pesan moral yang relevan.
Tidak hanya memanjakan mata, The East 2024 juga menjadi ajang pembelajaran yang berkesan bagi seluruh hadirin. Antusiasme penonton membuktikan bahwa acara ini tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang tinggi.
“Ini adalah pengalaman luar biasa! Saya benar-benar merasa terinspirasi oleh pesan dari Tangled,” ujar salah satu mahasiswa dari kampus lain yang hadir sebagai penonton.
Dengan suksesnya acara ini, The East 2024 diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus membawa inovasi, inspirasi, dan manfaat bagi pendidikan dan seni.
HUMAS UIN MALANG – Pelepasan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Mandiri - Integrasi FKIK 2024 berlangsung meriah di gedung ITC Kampus 3 pada tanggal 16 Desember 2024.
Kegiatan ini dihadiri oleh 186 mahasiswa angkatan pertama yang akan melayani calon jamaah haji dengan tema "Pembinaan Masa Tunggu Calon Jamaah Haji untuk Istiha'ah Kesehatan." Dekan FKIK yang diwakili oleh Ahmad Nasihuddin, MA., dalam sambutannya mengatakan, “Selain belajar kesehatan, mahasiswa juga perlu memahami aspek keagamaan dalam kegiatan jamaah haji.”
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, seluruh Kepala Puskesmas di wilayah Kota Batu, dan KBIH di Kota Batu. Kehadiran dosen pembimbing lapangan KKM menambah semangat mahasiswa dalam menjalankan tugas mereka. Program HIPE yang dipimpin oleh Dr.dr. Ermin Rachmawati, M.Biomed, berharap program KKM Mandiri - Integrasi pertama ini dapat bermanfaat bagi calon jamaah haji untuk mencapai kondisi istitha'ah dan semakin memperkuat kolaborasi antara FKIK, Kementerian Agama Kota Batu, dan Dinas Kesehatan Kota Batu.
Machsun Zain, S.Ag., M.Si., dari Kementerian Agama Kota Batu, menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama FKIK UIN Malang. “Kami ucapkan terima kasih kepada FKIK UIN Malang atas MoU yang telah dilakukan. Pengecekan kesehatan bagi jamaah haji sangat penting sebelum mereka berangkat ke Arab Saudi,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kesehatan jamaah harus dipastikan satu tahun sebelum keberangkatan untuk menjaga istitha'ah kesehatan. Selain itu, mahasiswa akan melakukan kunjungan ke lima wilayah PKM di Kota Batu, yaitu Beji, Batu, Sisir, Junrejo, dan Bumiaji, untuk memberikan layanan kesehatan kepada calon jamaah haji.
Ketua LP2M UIN Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., menjelaskan bahwa program KKM kali ini melibatkan dua kegiatan utama: kemasyarakatan dan keagamaan. “Kegiatan ini mencakup program-program yang telah diprogramkan oleh FKIK, seperti khotmil Quran dan kegiatan sosial lainnya,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya pengabdian kepada masyarakat sebagai miniatur kehidupan di masa depan.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, mahasiswa FKIK siap menjalankan tugas mulia ini demi kesehatan dan kesejahteraan calon jamaah haji di Kota Batu.
HUMAS UIN MALANG - Menteri Agama (Menag) RI, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, Minggu (15/12), memaparkan enam gagasan utama untuk memberantas korupsi di Indonesia. Pasalnya, aturan-aturan sebelumnya dinilai belum mampu menurunkan kasus korupsi di Indonesia.
Menurutnya, penguatan regulasi dan kolaborasi antar lembaga ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran Kementerian Agama. Prof. Nasaruddin juga mendorong pendidikan anti-korupsi di pesantren dan institusi pendidikan Islam, serta peningkatan peran masyarakat dalam pengawasan kebijakan publik.
Dua hal yang disoroti Menag, menghasilkan enam gagasan utama. Diantarannya, pertama, agama dari mitos jadi etos. Menurutnya, semakin dekat umat dengan ajaran agamanya, pasti semakin aman negeri ini. Akan tetapi, semakin berjarak umat dengan ajaran agamanya, pasti risikonya banyak sekali.
Prof. Nasaruddin mengatakan, "Tantangan kita, bagaimana mengartikulasikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Agama, dari mitos diangkat menjadi sebuah logos yang bisa diukur, lalu menjadi sebuah etos. Jadi dari logos menjadi etos yang basic-nya adalah mitos," katanya.
Ia sependapat dengan Sosiolog Agama, Max Weber, mengatakan tidak mungkin kita bisa mengubah suatu perilaku tanpa mengubah sistem etos, etika masyarakat. Maka tidak mungkin kita bisa mengubah etika, tanpa melakukan peninjauan terhadap teologi masyarakat.
Poin kedua, menjadikan korupsi musuh bersama yang harus diperangi. Kita perlu satu bahasa. Bagaimana menjadikan korupsi sebagai suatu kejahatan publik, kejahatan massif dan menjadi satu hal yang perlu kita musuhi bersama
"Saya bukan malaikat. Tokoh agama juga bukan malaikat. Tapi mari kita memberikan tempat kepada tokoh agama. Siapa tahu bahasa agama ini mampu meredam dan mengeliminir korupsi," tuturnya.
Ketiga, kementerian agama pelopor bagi instansi lain. Menag menyebut upaya-upaya penghematan anggaran yang dapat dilakukan sekarang. "Kami tentu harus memulai (pemberantasan korupsi) dari institusi kami di Kementerian Agama. Salah satunya dengan melakukan penghematan anggaran. Rapat-rapat, seminar-seminar yang semula dilaksanakan secara luring, kini cukup secara daring saja. Sebulan saya menjabat, 50 persen anggaran perjalanan dapat dihemat," sebutnya.
Mengutip perkataan Presiden Prabowo, jika penghematan dan efisiensi anggaran dilakukan di Indonesia, maka upaya itu akan mencegah segala macam bentuk korupsi. Jika segala bentuk korupsi bisa dicegah, maka bisa menghemat 40% anggaran. Karena itu, saya mengobsesikan bagaimana Kemenag bisa menjadi contoh bagi lembaga lainnya.
Keempat, jangan ambil yang bukan haknya. "Jangan sampai mengambil apa yang bukan hak kita. Karena itu tidak berkah. Segala sesuatu yang tidak berkah, tidak ada manfaatnya," ajaknya.
Ia melanjutkan dengan perumpamaan sebuah kejadian. "Mungkin kita punya istana, mobil mewah, tapi kita duduk di kursi roda. Kenapa? Stroke. Kenapa Stroke? Stress. Kenapa stress? Dikejar-kejar. Kenapa dikejar-kejar? Terlalu banyak barang haram yang melekat dalam dirinya sendiri," imbuh Menag.
Kelima, lahirkan generasi berprinsip dan jujur. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa sesungguhnya generasi yang paling bagus untuk dipromosikan adalah al-qawiyyu, orang yang kuat (kokoh) dan al Amin adalah orang yang jujur, terpercaya. "Jadi kalau kita kokoh dalam prinsip lalu jujur, itu generasi yang diharapkan, diidealkan dalam Al-Quran. Saya kira dalam agama lain juga punya bahasa yang hampir sama," papar Menag.
Keenam, pentingnya teladanan bagi orang di sekitar. "Keteladanan ini juga mahal. Bagaimana melaksanakan apa yang kita katakan. Jangan kita hanya pintar bicara tetapi tidak ada buktinya yang kita lakukan. Kita memang bukan malaikat, tapi jangan menjadi iblis," pesannya.
Dengan tawaran ide dari Menag ini, diharapkan masyarakat maupun pejabat dapat bekerjasama untuk memperkuat integritas dan kepercayaan publik terhadap Kementerian Agama. (sf)
HUMAS UIN MALANG - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang menggelar visitasi akreditasi untuk Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang berlangsung dari 15 hingga 18 Desember 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Lt. 3 gedung FKIK Kampus 3 dan dihadiri oleh tiga tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes), yaitu Dr. Sutriyo, M.Si., Apt, Prof. Dr. apt. Laela Hayu Nuraini, M.Si., dan apt. Maria Philomena Erika Rengga, S.Farm., M.Farm-Klin.
Rektor UIN Malang menyampaikan dalam samburannya bahwa universitas ini memiliki tujuh fakultas dan satu program pascasarjana, dengan total 58 program studi dan 19.160 mahasiswa yang berasal dari seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. "Kami menerima mahasiswa lintas budaya, agama, ras, dan suku bangsa," ungkapnya. Rektor juga menyoroti keberhasilan Universitas dalam mendapatkan predikat unggul sebanyak dua kali berkat pengakuan internasional.
Fakultas Kedokteran telah meluluskan lima angkatan mahasiswa, sedangkan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker telah meluluskan dua angkatan dengan range 100 persen. Rektor berharap agar model pembelajaran yang diterapkan di FKIK, yaitu integrated model learning untuk terus ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di program studi tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Sutriyo M.Si., Apt., menjelaskan bahwa penilaian akreditasi akan dilakukan dengan pendekatan yang objektif. "Kami akan menggunakan penilaian LAM-PTKes dengan tidak membandingkan dengan prodi profesi apoteker lainnya," tegasnya. Ia menambahkan bahwa visitasi ini bertujuan untuk memberikan laporan yang akurat kepada PTKes sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dr. Sutriyo juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam pelaksanaan visitasi ini agar dapat berjalan lancar dan sesuai harapan. "Kami meminta kerjasama dengan bapak dan ibu lainnya sehingga dapat melakukan visitasi dengan lancar," ujarnya. Dengan adanya akreditasi ini, diharapkan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker di FKIK UIN Malang dapat terus berkembang dan berkontribusi positif bagi dunia pendidikan kesehatan di Indonesia.