Ketika kaki melangkah menuju pintu gerbang masjid, pemandangan yang cukup memprihatinkan tampak di depan saya. Sederet orang usia lanjut – laki-laki dan perempuan -- duduk sambil menengadahkan tangan menyodorkan kotak kecil terbuat dari kardus minta belas kasihan para jama’ah yang datang. Saya perhatikan beberapa orang mengisi kotak tersebut dengan uang ala kadarnya alias seikhlasnya. Tetapi ada pula yang lewat begitu saja, tanpa mempedulikan mereka.
Menjelang suksesi kepemimpinan nasional melalui pemilu 2014, suhu politik sudah mulai memanas. Di tengah-tengah gencarnya upaya Partai Golkar memenangkan Abu Rizal Bakrie sebagai presiden, tiba-tiba terdengar suara tidak sedap dan justru kontra produktif terhadap upaya tersebut. Pasalnya, hanya sehari menjelang Rapimnas V Partai Golkar di Jakarta tgl 22-23 November 2013, pencalonan Abu Rizal Bakrie dipersoalkan karena elektabilitasnya tak kunjung naik, kendati berbagai upaya untuk mendongkraknya telah dilakukan oleh tim sukses. Memang dibandingkan dengan calon-calon yang lain, ARB, sebutan untuk Abu Rizal Bakrie di kalangan tim suksesnya, paling intensif beriklan. Uniknya, yang mempersoalkan itu bukan sembarang orang, tetapi justru oleh salah seorang pendiri partai berlambang pohon beringin, Suhardiman.
Andai saja tidak ada bencana banjir bandang yang memakan banyak korban dan merusak sarana umum, tidak banyak masyarakat di Indonesia, terutama di luar Provinsi Papua, yang mengenal nama Wasior sebagai salah satu nama kecamatan di Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Akibat kerusakan hebat, Wasior bagaikan daerah mati karena semua sarana dan prasarana umum tidak berfungsi. Karena itu, banyak yang mengusulkan ibu kota kecamatan itu direlokasi ke tempat lain.
Hajatan tahunan pemerintah dalam bidang pendidikan, yakni Ujian Nasional (UN) tingkat SD hingga SLTA, baru saja usai. Kendati masih mengundang pro dan kontra, Ujian Nasional tetap berjalan sesuai rencana. Pemerintah punya alasan sendiri mengapa UN tetap dilaksanakan, di antaranya ialah untuk mengukur prestasi siswa secara nasional dan untuk memetakan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, secara akademik UN diharapkan sebagai momentum agar para siswa meningkatkan semangat belajar dan tercipta suasana akademik yang baik di setiap sekolah.
Sebuah bulan yang didambakan kehadirannya oleh setiap muslim, yakni bulan Ramadan 1432 H, telah meninggalkan kita dan insya Allah kikta akan bertemu lagi 11 bulan yang akan datang jika Allah memberi kita umur yang lebih panjang. Bulan Ramadan yang di dalamnya diwajibkan bagi setiap orang beriman untuk berpuasa memang dihadirkan khusus oleh Allah untuk memberi kesempatan kepada manusia agar melakukan penyucian diri dari semua dosa yang telah dilakukan. Karena itu, banyak janji Allah baik yang lewat firman-Nya langsung di dalam al Qur’an maupun yang melalui hadits Nabi atas pahala bagi orang yang menjalankan ibadah puasa semata karena imannya kepada Allah dan memohon pahala atas puasanya itu, yakni dihapuskannya dosa-dosa di masa lalu dan dosanya yang akan datang. Siapa yang tidak bahagia jika dosanya telah diampuni oleh Allah. Atau, adakah berita yang lebih menggembirakan dibanding dengan berita tatkala dosa kita diampuni oleh Allah? Niscaya tidak ada.
Udara kota Bandung pagi itu sangat cerah, tetapi agak dingin. Jam 04.00 pagi saya keluar dari kamar hotel dan berjalan kaki menuju masjid yang tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Pintu gerbang masjid terbuka lebar dan ada dua orang satpam yang menjaganya. Masjid berlantai dua itu cukup besar yang bisa menampung ribuan jemaah. Kondisi masjidnya pun bersih. Tetapi ketika masuk, saya agak heran karena belum ada satu pun orang untuk salat subuh. Saya berpikir mungkin saya datang terlalu awal, karena tidak tahu jam berapa salat subuh dilaksanakan. Sambil menunggu jemaah yang lain, saya menjalankan ibadah salat sunah.
Biasanya saya tidak langsung memberi jawaban. Tetapi saya menjelaskan duduk persoalan masalah metodologi penelitian mulai dari hal-hal yang sangat mendasar. Penjelasan saya awali dengan pertanyaan apa bidang studinya. Sebut saja bidang studinya psikologi. Sebagai disiplin ilmiah, psikologi tentu memiliki wilayah kajian utama, atau dalam filsafat ilmu disebut body of knowledge. Peneliti ilmu psikologi wajib mengerti dengan jelas apa saja wilayah kajian psikologi, sehingga dia tidak akan meneliti bidang di luar psikologi. Selain tahu persis wilayah kajiannya, peneliti harus memiliki minat besar (interest) terhadap bidang kajian tersebut. Jangan sampai terjadi seorang peneliti melakukan penelitian pada bidang yang tidak disukai. Hasilnya pasti tidak akan maksimal. .
Kalau begitu betapa penting dan strategisnya tugas Hermes. Sebab, jika apa yang disampaikan kepada manusia salah atau meleset dari sumber asalnya, yakni Tuhan, akan membawa kesesatan bagi manusia. Karena itu seorang penerjemah tidak boleh meleset sedikitpun dalam mengalihkan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Seorang pakar terjemahan, Mildred L. Larson, pernah mengibaratkan peran seorang penerjemah bagaikan anak panah yang melesat dan menancap tepat di titik tengah sasarannya. Karena itu, terjemahan yang baik ialah jika mampu menampilkan padanan idiomatik dalam bahasa tujuan. Sebaliknya, terjemahan yang tidak baik ialah yang melesat dari sasaran dan apalagi bertentangan dengan sumber asal.