Dalam sambutannya saat membuka acara tersebut, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terselenggaranya acara konferensi tersebut. Menurutnya, acara konferensi berlevel internasional seperti itu merupakan bagian dari salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak hanya itu, karena bagi profesor asal Bojonegoro ini, melalui agenda itu juga bisa membantu meningkatkan pengetahuan dan membangun kerjasama baik nasional dan internasional. Sesuai dengan visi universitas yaitu terwujudnya pendidikan tinggi yang integratif dalam memadukan ilmu pengetahuan dan Islam yang bereputasi internasional.
Lanjut, masih dari Prof. Zain sapaan akrabnya ini bahwa saat ini merupakan masa transisi dari masa pandemi ke masa normal baru, dimana pandemi ini mengajarkan banyak hal tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik, kesahatan jasmani dan kesehatan mental. Pada dasarnya pengertian Flourish good mental health adalah suatu kondisi ketika pikiran manusia dalam keadaan tenang dan tenteram menjalani kehidupan yang indah dan holistik. “Jika seseorang memiliki mental yang sehat, maka ia akan mampu menjalin hubungan yang positif dengan orang lain, “ungkapnya. Ditambahkannya lagi bahwa Kesehatan mental mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Lebih dari 450 juta orang menderita gangguan jiwa. Menurut WHO, pada tahun 2020, depresi akan menjadi beban penyakit terbesar kedua di dunia (Murray & Lopez, 1996). Beban global kesehatan mental akan jauh melebihi kapasitas medis negara maju dan berkembang.
Oleh karena itu, Rektor mengajak kepada semuanya untuk mampu tingkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam berbagai aspek melalui kesempatan berharga ini yakni dalam konferensi yang akan disampaikan oleh para pembicaranya baik dari dalam dan luar negeri. Tidak tanggung-tanggung para pembicaranya adalah orang yang berkompeten dan ahli dalam bidangnya, diantaranya: Dr. Nurlaila Effendy, M.Psi(Widya Mandala Catholic University), Dr.Waheeda Khan(Sr. Advisor & Professor, Faculty of Behavioral Sciences Shree Guru Gobind Singh Tricentenary University), Prof. Aaron Jarden(Associate Professor, Centre for Positive Psychology, University of Melbourne, Australia), Prof. Gavin Brent Sullivan(Prof. of Soc. Psyc., Int. Psychoanalytic Uni Berlin & CTPSR Coventry University, United Kingdom), Prof. Dr. Zainuddin Bin Hassan(Education & Social Sciences Faculty of Education Universiti Teknologi Malaysia Skudai) dan terakhir Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti(Professor in Cross cultural health & clinical psychology, Universitas Gadjah Mada).
Sebagai informasi, bahwa Conference Psychology and Flourishing Humanity 2022 ini berlangsung selama dua hari, yakni hari Kamis-Jumat(22-23/9).(ptt)
HUMAS-Terhitung sudah keempat kalinya Annual International Conference on Language, Literature, and Media(AICOLLIM) diselenggarakan oleh salah satu fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang), yakni Fakultas Humaniora. Ajang bergengsi bagi para kaum akademisi, pecinta dan pemerhati bidang Bahasa, sastra dan media itu kembali digelar salah satunya dalam rangka ikut serta mengisi rangkaian kegiatan peringatan HUT kampus berlogo Ulul Albab ke-61. Acara yang berlangsung secara hybrid itu bertempat di Home Theater Lt. 3, Gedung K.H. Oesman Mansoer, Fakultas Humaniora.Rabu(21/9)
Rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA dalam sambutannya menyampaikan selamat dan mengapresiasi atas terselenggaranya acara AICOLLIM tersebut. Prof. Zain begitu sapaan akrabnya ini merasa senang dan berbangga hati bisa mengahadiri acara yang kali ini mengusung tema “Humanities in Diverse Contexts: Bridging Perspectives across Cultures”. Menurutnya, sudah saatnya ranah Humaniora saat ini mampu membahas kajian pengetahuna dalam berbagai perspektif untuk menangkap sifat dinamis dan kompleks dari bidang-bidang seperti yang ditunjukkan dalam tema dan sub-tema konferensi saat ini, misalnya: isu Ekolinguistik, Ekokritik, Bahasa dan teknologi, Bahasa dan Sastra, industri kreatif, Sastra Digital, Sastra dan Politik di dunia Arab, dsb. Lanjut, masih dari Profesor asal Bojonegoro ini memberikan pendapatnya bahwa semua isu-isu yang ada di sekitar apabila selalu update dibahas maka akan bisa memperkaya pemikiran dalam mendefinisikan dan membangun kembali makna baru di bidang Bahasa, sastra dan media di masa modern dan pasca-modern saat ini.
Ditambahkan lagi, oleh rektor bahwa acara semacam ini merupakan salah satu program penting dari Fakultas Humaniora dan juga kampus UIN Maliki Malang. Oleh karenanya, hal itu bisa membantu dan men-support visi besar kampus ini yakni bereputasi dan mendapat pengakuan di kancah internasional. Kemudian hadirnya para pembicara baik dari dalam maupun luar negeri, antara lain: Mesir, Belgia, Amerika Serikat dan Malaysia merupakan tanda bahwa kampus UIN Maliki Malang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang selalu update terhadap isu-isu global yang paling menarik saat ini. Mengakhiri sambutannya, Prof. Zain mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang terlibat dan berpartisipasi atas terselenggaranya acara itu dan berharap semuanya mendapatkan banyak manfaatnya.(ptt)
HUMAS-Pada tahun ini kampus kita tercinta UIN Maulana Malik Ibrahim Malang telah berusia 61 tahun. Di usia yang sudah cukup matang ini, sudah semestinya kampus Kita bisa menjadi percontohan atau teladan bagi lembaga pendidikan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN)lainnya dalam berbagai aspek. Hal inilah yang disampaikan oleh rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA saat memberikan sambutan sebelum secara resmi membuka acara kick off Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) kampus Islam berlogo Ulul Albab, sekaligus menyambut Hari Santri Nasional(HSN) dan juga Hari Pahlawan. Bertempat di Lapangan Utama, depan Gedung Sport Center(SC) UIN Maliki Malang.Selasa(20/9)
Prof. Zain, begitu sapaan akrab Rektor UIN Maliki Malang ini berharap agar momentum HUT kali ini bisa lebih membangkitkan semangat dalam meningkatkan tidak hanya kuantitas tetapi lebih pada kualitas sebagai pendidikan tinggi di bawah naungan Kemenag RI yang unggul dan bereputasi internasional. Kemudian juga ditambahkan lagi oleh orang nomer Wahid di UIN Maliki Malang ini, bahwa Kick Off merupakan sebuah penanda dari dimulainya serangkaian kegiatan dalam memperingati HUT ke-61 UIN Maliki Malang. Ada berbagai rangkaian kegiatan, baik itu yang bersifat akademik, olahraga, seminar, workshop, konferens internasional hingga ada pentas seni, kegiatan amal sosial dan khotmil Qur'an.
Oleh karena itu, besar harapan rektor agar seluruh warga kampus ikut menyambut dengan gembira dan lebih bersemangat untuk memajukan lembaga dalam rangka peringatan HUT ke-61 ini.(ptt)
HUMAS-Mahasiswa Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim(UIN Maliki Malang) kembali raih prestasi. Kali ini, mahasiswa kampus berlogo Ulul Albab menjadi Juara 1 dan Juara Best Video dalam ajang kompetisi Business Plan Competition tingkat mahasiswa yang diadakan Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang dengan tema "Developing a Creative Business base on Industry 4.0". Mahasiswa berprestasi itu merupakan satu tim yang terdiri tiga orang, yakni: Maziyatul Khoiroh (200602110065), Deby Putri Aditiya (200602110053), dan M. Hafizul Haqiqi (200602110102). Mereka semua rekan seangkatan berasal dari Program Studi(Prodi) Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi(Saintek) UIN Maliki Malang.Selasa(20/9)
Dilatarbekangi dengan munculnya berbagai olahan makanan modern di era milenial ini maka lahirlah ide inovatif, kreatif dan solutif dari tim mahasiswa UIN Maliki Malang. Hingga akhirnya saat tampil di lomba Businessplan Competition tersebut, tim mengambil judul "DISERLAN (Dimsum Serat Siwalan) Inovasi Dimsum dengan Pemanfaatan Potensi Lokal Sebagai Oleh-Oleh Khas Tuban Berbasis Sosiopreneur".
Alasan tim mahasiswa UIN Maliki Malang mengangkat judul Dimsum Serat Siwalan karena siwalan merupakan tanaman tropis yang tumbuh baik di wilayah Jawa Timur khususnya kabupaten Tuban. Jumlahnya melimpah sehingga masyarakat yang ada di sana banyak yang berprofesi sebagai petani dan penjual buah siwalan (legen dan ental). Namun, para petani dan penjual siwalan seringkali membuang hasil sampingnya (serat siwalan) karena dianggap tidak memiliki manfaat sehingga dibakar agar tidak menumpuk dan menyebabkan bau busuk. Dalam seminggu satu penjual es siwalan bisa mengupas 500-1000 batok siwalan. Dari permasalahan tersebut, mereka ingin membuat sebuah inovasi untuk mengangkat nilai ekonomis dari serat buah siwalan, yakni dijadikan sebagai dimsum. Pemilihan dimsum sebagai produk olahan berbahan siwalan karena dimsum merupakan makanan modern yang banyak dijual di Indonesia dan menjadi makanan yang disukai oleh semua kalangan. Umumnya dimsum terbuat dari daging ayam seharga 2000-3000 tiap pcs-nya.
Besar harapan dari para mahasiswa ini adalah semoga produk DISERLAN itu bisa mengatasi permasalahan yang ada, yakni menciptakan makanan yang sehat, unik, praktis, dan terjangkau. Pertama dikatakan makanan sehat, yakni berbahan dasar serat siwalan yang memiliki kandungan zat antosianin, monoterpene, dan sesquiterpen yang baik untuk tubuh. Kedua,unik karena belum pernah ada dimsum yang berbahan baku dari serat siwalan. Ketiga disebut praktis itu maksudnya bisa dimakan dimana dan kapan sajaatau Ready to eat and ready to use. Terakhir makanan itu terjangkaukarena harganya jauh lebih murah dibandingkan dimsum pada umumnya.
Ditambah satu hal lagi, bahwa para mahasiswa tersebut juga menerapkan aspek sosiopreneur yakni inovasi DISERLAN mampu meningkatkan nilai ekonomis kulit siwalan, pemberdayaan potensi lokal di kabupaten Tuban berupa buah siwalan serta pemberdayaan ibu-ibu sebagai tenaga produksi.(ptt)
HUMAS-Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) kembali menggelar Kursus Kader Pembinaan Mental Nasional (Suskabintalnas). Seperti pada masa-masa sebelum pandemi covid-19 maka agenda penting angkatan kesepuluh kali ini kembali dilaksanakan secara offline. Berlokasi di Pusat Diklat(PUSDIK) Arhanud TNI AD, Batu. Upacara pembukaannya resmi dilakukan pada hari ini, Senin(19/9) dan diikuti oleh berbagai delegasi diantaranya UIN Satu Tulung Agung, Univ. Hindu Indonesia, Unisba, UIN Jakarta, UIN Suka, Unida Gontor, Unair, Univ. Patimura, UII dan UIN Maliki Malang sendiri. Senin(19/9)
Pada acara tersebut,bertindak sebagai Pembina upacara yakni Kepala Biro Administrasi Akademik kemahasiswaan dan Kerjasama(Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto,M.Pd.I sekaligus mewakili pimpinan universitas. Dalam sambutannya, sebelum membuka secara resmi acara itu disampaiakan akan pentingnya diadakannya kegiatan tersebut. Tujuan dari kegiatan tersebut tidak lain adalah untuk membangun jiwa kepemimpinan yang bermental nasional dan berwawasan kebangsaan dari setiap pesertanya dan juga mempersiapkan diri para kader Pembina Mental Resimen Mahasiswa yang berkarakter kuat, disiplin dan memiliki nilai juang untuk menjadi kader di satuan, skomen hingga pada lingkup yang lebih luas.
Jenis kegiatannya ada dua macam, yakni indoor dan juga outdoor/ lapangan, Selain itu untuk menunjang kelancaran dan kesuksesan kegiatan tersebut maka para pesertanya diberikan berbagai fasilitas, yakni: Brevet PDL dan PDH, Kaos pendidikan, Jaket dan Topi Suskabintalnas, soft materi, barak dan konsumsi, cinderamata dan foto jajar, serta pesiar hingga ada juga sertifikatnya.
Ouput dari kegiatan Suskabintalnas itu secara umumnya adalah terbentuknya jiwa kepemimpinan dan juga kemampuan memimpin(Leadership skill) lalu terbangunnya karakter diri yang bermental kebangsaan. Sedangkan output khususnya adalah mencetak seseorang menjadi pembina dan pelatih yang bermental kuat melalui penanaman mental mulai dari mental spiritual, mental jasmani-rohani dan mental ideologi Pancasila serta ditambah wawasan kebangsaan. Sehingga alumninya bisa menjadi seorang pelatih menwa yang berkarakter dan handal dalam mendidik para anggotanya di satuan masing-masing.(ptt)
HUMAS-Silih berganti tamu yang berkunjung dan bersilaturahmi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang). Sehari usai menerima kunjungan tamu dari UIN Imam Bonjol Padang, kali ini kampus Islam berlogo Ulul Albab kembali mendapat kunjungan tamu dari Kota Atlas, yakni UIN Walisongo. Namun sayangnya, Wakil Rektor(WR I) kedua lembaga sedang berada di luar kota sehingga datangnya rombongan tamu UIN Walisongo yang dipimpin oleh Drs. M. Mudhofi, M. Ag disambut oleh Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama(Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M.Pd.I yang didampingi oleh Koordinator bidang(Koorbid) kemahasiswaan, Kepala bagian akademik, Koorbid kerjasama dan Ketua unit admisi. Pertemuan awalnya berlangsung di ruang meeting WR I, Lt. 1, Gedung Rektorat.Jumat (16/9)
Sesuai dengan apa yang tertulis pada surat permohonan kepada rektor UIN Maliki Malang dengan nomor: 3825/Un.10.0/R1/DI.01.03/09/2022 maka disampaikan lagi oleh pimpinan tamu rombongan UIN Walisongo yang saat ini menjabat Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Dakwah dan Komunikasi, M. Mudhofi bahwa tujuan kunjungannya yakni dalam rangka benchmarking tim akademik, terkait yang pertama tentang Sistem Admisi Penerimaan Mahasiswa Baru(PMB). Kedua, manajemen Pengenalan Budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) dan ketiga tentang sistem pengelolaan Kartu Indonesia Pintar-Kuliah(KIP-K).
Menanggapi hal tersebut, Barnoto bersama tim bidang akademik UIN Maliki Malang menyambut dengan ramah dan menyatakan bersedia untuk siap membantu secara maksimal. "Kami ucapkan selamat datang di kampus ini dan inshaa Allah kami siap membantu memberikan pelayanan terhadap apa yang Anda perlukan dari kami di sini, " terangnya. Lanjut, Kabiro AAKK ini pun mempersilahkan kepada rombongan tamu UIN Walisongo untuk bertemu langsung dengan unit-unit di bidang akademik yang terkait dan selanjutnya melakukan diskusi, FGD, dsb dengan koorbidnya masing-masing. "Semoga agendanya hari ini lancar semua dan kami di sini bisa memberikan yang terbaik untuk anda, "pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) kedatangan tamu jauh dari lintas pulau Nusantara yakni UIN Imam Bonjol Padang. Rombomgan tamu yang terdiri lebih dari 10 orang tersebut langsung dipimpin oleh wakil rektor (WR III) bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Imam Bonjol, Welhendri Azwar, Ph.D. Datangnya tamu tersebut bukanlah tanpa tujuan namun demikian lebih dari bersilaturahmi karena kedua lembaga PTKIN ini akan mengadakan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU. Prosesi acara penting tersebut bertempat di ruang rektor Lt.1, Gedung Rektorat DR.(HC).Ir. Soekarno.Kamis(15/9)
Mewakili tim tamu rombongan dari UIN Imam Bonjol Padang, Welhendri Azwar dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan sekaligus menyampaikan salam juga permohonan maaf dari rektor UIN Imam Bonjol yang pada saat itu tidak bisa hadir. Selanjutnya, Welhendri mengutarakan terkait niat dan tujuan dari kehadirannya bersama tim ke UIN Maliki Malang. Disampaikan bahwa tujuannya selain bersilaturahmi, yakni tujuan utamanya menjalin kerjasama melalui penandatangan berkas atau nota kesepahaman(MoU). Kerjasama yang akan terjalin itu meliputi pengembangan bidang akademik, yakni peningkatan dalam hal pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta di bidang pengembangan sumber daya manusia(SDM).
Lebih detail dan fokusnya lagi, disampaikan oleh WR III UIN Imam Bonjol ini bahwa kedatangannya bersama rombongan itu terdiri dari tiga tim, yakni: tim bidang kerjasama, bidang remunerasi dan terakhir tim ma’had. “Jadi begini Prof.,Kami datang kesini sekalian ingin belajar dari UIN Maliki Malang terkait pengelolaan BLU terutama perihal remunerasi dan juga kami ingin berdiskusi, share serta menimba wawasan tentang manajemen ma’had. Karena kita semua tahu bahwa perihal Ma’had di UIN Maliki Malang ini telah mejadi teladan atau percontohan bagi PTKIN lainnya, “paparnya.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, dalam sambutannya rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA didampingi oleh wakil rektor (WR III) Dr. Ahmad Fatah Yasin,M.Ag menyambut dengan ramah dan tangan terbuka. Disampaikannya bahwa UIN Maliki Malang selalu siap dan bersedia menambah partner atau rekan kerjasamanya terutama dengan sesama lembaga pendidikan tinggi di bawah naungan Kemenag RI. Selanjutnya, dalam hal pengelolaan remunerasi dan ma’had maka Prof. Zain begitu sapaan akrabnya ini mempersilahkan kepada tim tamu untuk nantinya bisa segera menemui unit-unit yang terkait. “Inshaa Allah dari Kami akan selalu siap menerima kunjungan maka silahkan setelah usai penandatangan ini, tim dari Anda bisa didampingi untuk menemui unit-unit yang terkait sekaligus anda semua bisa kami antar berkeliling melihat keadaan ma’had di kampus ini, “terangnya. Mengakhiri sambutannya, orang nomor wahid di kampus berlogo Ulul Albab ini berharap semoga kerjasama yang terjalin ini membawa banyak manfaat, berkah dan bisa saling maju bersama PTKIN se-Indonesia.(ptt)
HUMAS-Rektor Universitas Islam Negeri maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang), Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru(maba) dari luar negeri atau mahasiswa asing yang diterima melalui program beasiswa eksternal tahun 2022. Meskipun untuk sementara ini belum bisa bertemu secara langsung, hal tersebut Prof. Zain sapaan akrabnya ini sampaikan di acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan(PBAK) khusus mahasiswa asing. Melalui online, yakni aplikasi Zoom meeting, acara tetap berjalan lancar dan terasa khitmad sehingga para mahasiswa asing tersebut bisa hadir semua dari daerahnya masing-masing.Kamis(15/9)Mengawali sambutannya, rektor asal Bojonegoro ini sedikit mengenalkan sekilas profil dari kampus berlogo Ulul Albab yang berada di jantung Kota Malang. Dijelaskannya bahwa sejak didirikan hingga saat ini, UIN Maliki Malang telah menjalankan misi besar, yaitu mewujudkan pendidikan tinggi yang integratif antara sains dan Islam yang unggul bertaraf internasional. Integrasi dalam hal ini berarti bahwa setiap kajian dalam berbagai bidangnya didasarkan pada prinsip-prinsip, ajaran dan nilai-nilai Islam yang diambil dari sumber aslinya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Dan saat ini kampus UIN Maliki Malang telah memiliki tujuh fakultas dan program pascasarjana.Selanjutnya, orang nomor wahid di UIN Maliki Malang ini juga memberikan informasi terkait adanya Ma’had Sunan Ampel Al ‘Aly atau disebut juga dengan Ma’had Al Jami’ah. “Kami mewajibkan bagi para maba baik yang dari dalam maupun dari luar negeri untuk tinggal di asrama yang Kita sebut dengan ma’had selama dua semester!,“tegasnya. Sehingga nanti para mahasiswa asing penerima beasiswa eksternal itu juga harus tinggal di ma’had selama satu tahun. Tujuannya adalah untuk mempelajari Al-Qur'an dan As-Sunnah, memahami ilmu-ilmu keislaman dan bahasa Arab, serta memperdalam bahasa Indonesia, nilai-nilai Islam, moral dan tradisi. Selain wajib tinggal di Ma’had maka maba juga diwajibkan belajar bahasa Arab selama setahun penuh di Pusat Bahasa. Kemudian khusus bagi maba penerima beasiswa eksternal diwajibkan juga untuk mengikuti Program Persiapan Bahasa Indonesia atau BIPA, yaitu program bahasa Indonesia untuk non-Indonesia(maba dari luar negeri).Mengakhiri sambutannya, rektor sekali lagi menegaskan bahwa UIN Maliki Malang tidak akan pernah berhenti berkreasi, berinovasi mengabdikan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan agama serta ingin mencetak generasi Muslim yang unggul untuk masa depan yang cerah dan indah. “Sekali lagi, selamat, selamat dan sukses serta selamat datang para mahasiswa baru penerima beasiswa eksternal tahun ini. Kami harap anda semua bisa segera datang ke Indonesia dan kemudian menuju ke kampus ini untuk mengikuti studi secara langsung atau tatap muka, “pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Dalam rangka menambah semarak dan kemeriahan di akhir Pekan Kunjungan Perpustakaan(PKP) 2022 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Tim UPT Perpustakaan bekerjasama dengan para rekan/partnernya kembali selenggarakan agenda bedah buku. Berbeda dengan buku-buku sebelumnya karena buku yang satu ini lebih kental hubungannya dengan warna baru dari Manajemen Pendidikan Islam (MPI) terutama bagi mahasiswa Program Studi(Prodi) MPI, pengajar/dosen MPI, para praktisi pendidikan, dan para pemerhati MPI. Sehingga agenda dengan taglineINtalk & Bedah Buku MPI MINDHUNNUR ini terasa lebih menarik dan menggugah para kaum akademika apalagi pada acara tersebut dihadirkan langsung penulis bukunya dan pembedahnya yakni rektor UIN Maliki Malang. Acara berlangsung secara offline dan online dengan berpusat di ruang baca Perpustakaan, Gedung K. H. Abdurrahman Wahid.Rabu(14/9)
Pada kesempatan itu, sebagai penulis dari buku Manajemen Pendidikan Islam (MPI) MINDHUNNUR, Prof. Dr. H. Mujamil Qomar, M.Ag. mempaparkan beberapa kisi-kisi inti dari buku yang telah ditulisnya. Mulai dari hakikat dari judul bukunya tersebut yang ternyata menurut dosen yang telah menjadi Guru Besar di UIN SATU Tulungagung ini bahwa judul buku itu merupakan akronim dari kalimat "min al-dhulumat ila al-nur". Konsep min al-dhulumat ila al-nur itu sendiri pada umumnya seringkali digunakan pembawa acara pengajian ketika mengawali sambutan. Biasanya digunakan untuk mengapresiasi keberhasilan Nabi Muhammad SAW. dalam merombak masyarakat Jahiliyah menjadi masyarakat Islam. Konsep itu pada akhirnya dikenal sebagai konsep dakwah, maka ayat al-Qur’an yang di dalamnya terdapat konsep tersebut dianggap ayat dakwah. Sehingga tidak salah apabila buku tersebut begitu penting untuk dibaca dan dijadikan sebagai literatur pengayaan khazanah ilmu pengetahuan Islam.
Sementara itu, sebagai pembedah buku yakni rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA mengucapkan selamat dan sukses telah dilaunchingnya buku karya Prof. Mujamil tersebut. Lanjut, mengawali reviewnya, Profesor asal Bojonegoro ini mengapresiasi karya yang berjudul Mindhunnur itu. Menurutnya, buku tersebut penting dan memiliki kontribusi dalam pengayaan materi Manajemen Pendidikan Islam(MPI), baik dari sisi akademik maupun kelembagaan. Penulsinya memang kompeten, otoritatif dan juga produktif. Sebagaimana pengakuan penulis sendiri, bahwa buku itu ditulis sebagai tawaran MPI yang disebut dengan “Manajemen Pendidikan Islam Mindhunnur.” Kekurangan buku itupun disebut oleh penulisnya terkait “belum tuntas membahas berbagai persoalan yang terkait dengan manajemen pendidikan Islam itu sendiri”, misalnya belum membahas manajemen keuangan, menajemen kelembagaan, tata kelola organisasi dan seterusnya.
Selanjutnya terkait dengan judul buku itu, Prof. Zain memberikan saran agar lebih baiknya diubah dengan istilah lainnya yang memiliki makna sama dengan istilah judul buku tersebut. “Saya menyarankan sebaiknya istilah “Mindhunnur” bisa diubah dengan istilah lain yang lebih mudah dicerna, misalnya, “Manajemen Pendidikan Islam yang Mencerahkan”, atau “Manajemen Pendidikan Islam Transformatif”, yang sepadan juga artinya dengan Min al-Dzulumat ila al-Nur. Last but not least, buku ini penting dan manfaat untuk dibaca dan dicermati, “pungkasnya.(ptt)