HUMAS-Peringatan Hari Ulang Tahun(HUT)Kemerdekaan Republik Indonesia kembali semarak, meriah namun tetap khidmat itulah yang pada hari ini terjadi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang). Setelah terhitung dua tahun sebelumnya dalam masa pandemi covid-19 yang sampai saat ini juga masih perlu diwaspadai, akhirnya upacara peringatan itu kembali bisa dilaksanakan di lapangan utama, Kampus I UIN Maliki Malang. Kemeriahan dan kebersamaan lebih terasa lagi karena kali ini upacara juga dihadiri oleh seluruh mahasiswa baru/ mahasantri Ma'had Sunan Ampel Al 'Aly(MSAA). Rabu(17/8)
Dalam sambutannya, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA selaku pembina upacara menyampaikan akan pentingnya agenda yang sedang dilaksanakan itu. Menurut Prof. Zain, sapaan akrabnya ini bahwa sebagai generasi penerus perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia maka sudah seharusnya semua berusaha mengisinya dengan berbagai cara. "Apabila kita tidak melanjutkan perjuangan para pahlawan dan tidak mengisi kemerdekaan ini maka itu termasuk dosa besar!, " tegasnya.
Lanjut, Prof. Zain menjelaskan bahwa setiap diri kita sesungguhnya adalah pejuang dan pemimpin maka setiap dari kita bisa berusaha mengisi kemerdekaan ini dengan apapun kemapuan dan keahlian kita di dalam bidangnya masing-masing. "Bagi mereka yang tidak mampu berjuang secara fisik maka cukup bisa dengan menyampaikan ide-ide pengembangan Indonesia ke depan dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan, menjaga dan memperkuat persatuan bangsa Indonesia, " imbuhnya.
Kemudian dalam peringatan HUT RI ke-77 ini, Prof. Zain juga menekankan beberapa hal yang penting yang lebih dan perlu diperhatikan. Pertama, yakni ungkapan untuk selalu bersyukur yang mesti dipanjatkan kepada Allah SWT. Seraya berterima kasih kepada para pahlawan, para syuhadak, para pejuang lainnya yang telah berjasa berkorban demi kemerdekaan bangsa ini. "Semoga semua yang telah beliau lakukan dalam meraih kemerdekaan ini dengan jiwa raganya itu ditrima Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholeh dan jariyah, " doanya searaya diamini oleh seluruh peserta upacara. Kedua, sebagai pewaris sekaligus generasi penerus Negeri ini maka harus mencintai dan menghargai bangsa dengan cara menjaga persatuan kesatuan di masa yang penuh distribusi ini. Terakhir, yakni ketiga adalah dengan meningkatkan kualitas pengetahuan melalui pendidikan. Prof. Zain berharap melalui ikhtiar jihad dan proses pendidikan terutama di kampus UIN Maliki Malang maka terus belajar dan mengajar demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan martabat. "MERDEKA DAN JAYALAH INDONESIA!, " pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Lembaga Penjaminan Mutu(LPM) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) melakukan sosialisasi sekaligus menggelar bimbingan teknis(bimtek) Pedoman Akademik Dosen dan pengisian Beban Kerja Dosen(BKD). Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 46 dosen tetap bukan PNS(DTBPNS) tersertifikasi pendidik itu bertempat di ruang Aula LPM, Lt. 5, Gedung Rektorat DR. (HC). Ir. Soekarno.Selasa(16/8)
Dalam sambutannya, Wakil Rektor (WR II) Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Maliki Malang, Dr. Ilfi Nurdiana,M.Si menyampaikan bahwa acara tersebut ditujukan dalam rangka memfasilitasi para dosen untuk melakukan penyampaian laporan BKD di setiap semester. Hal tersebut seiring adanya kabar baiknya bahwa sertifikasi dosen (serdos) DTBPNS akan diberikan tahun ini melalui Pendapatan Negara Bukan Pajak(PNBP). "Oleh karena itu para DTBPNS hendaknya melaporkan kinerjanya selama satu semester dan rencana kinerjanya untuk semester yang akan datang, " terangnya. Selanjutnya, Ning Ilfi begitu sapaan akrabnya ini memberikan apresiasi kepada para DTBPNS yang telah tersertifikasi karena dengan hal itu berati para dosen tersebut telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. "Saya ingin anda semua untuk terus tingkatkan kinerja, komitmen, kedisiplinan dan perilaku yang baik sebagai dosen di perguruan tinggi Islam, "harapnya.
Sementara itu, bertindak sebagai pemateri, yakni Ahmad Dhiny Hidayatullah. Mengawali materinya, Mas Dhiny sapaan akrabnya mengucapkan selamat kepada para dosen karena sebentar lagi akan mendapatkan hak sertifikasinya. Kemudian secara to the point, ia menjelaskan bahwa ada beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan dan yang paling utama adalah laporan BKD-nya.
Sebagai rambu-rambunya, dosen sekaligus pembina UKM LKP2M ini menghimbau agar laporan tersebut dikerjakan sesuai dengan SK Rektor nomor 935 tahun 2020 tentang Pedoman Penilaian Beban Kerja Dosen. "Di dalamnya ada rubrik-rubrik terkait BKD yang bisa dilaporkan. Tahap selanjutnya usai melaporkan sekaligus dengan eviden atau buktinya, maja akan diassesemen oleh asesor yang ditentukan oleh masing-masing Fakultas. " Mari, ikuti prosesnya dengan riang gembira. Semoga kabar baik ini bisa menjadi pelecut motivasi untuk lebih profesional dalam mengajar dan berinovasi demi kebaikan lembaga kita, yakni UIN Maliki tercinta, "pintanya.(ptt)
Pada kesempatan itu, besar harapan rektor atas dilakukannya proses audit BLU di UIN Maliki Malang nanti bisa berjalan dengan lancara tanpa adanya kendala. Apalagi yang menyangkut keperluan administrasi dan berkas ataupun dokumen yang akan diperiksa oleh tim audit yang diketuai oleh Ade Sugianto. Maka Prof. Zain, sapaan akrab rektor UIN Maliki ini menyarankan kepada pihak atau unit yang berkepentingan agar menyiapkan segala keperluannya.
Sedangkan dari tim audit Itjend Kemanag RI, Ade Sugianto selaku ketuanya menambahkan sedikit penjelasan secara teknis dari tugas dan kehadiran timnya ke UIN Maliki Malang. Disampaikannya bahwa tugas dari timnya memang untuk melakukan audit atas pengelolaan keuangan. Sehingga ditekankan juga oleh Mas Ade, sapaan akrabnya itu bahwa timnya akan berfokus audit pada tahun 2022, yakni bulan Januari sampai Juni dan itu berati ada di semester I tahun ini. “Oleh karena itu, kami minta kerjasamanya agar tugas kita ini sama-sama berjalan dengan baik dan BLU di UIN Maliki Malang ini bisa berjalan sebagaimana mestinya seperti pada aturannya,”harapnya.
Kemudian terkait dengan tujuan auditnya sendiri ada dua. Pertama perihal efektivitas. “Dimana efektifitas ini akan diukur dengan indikator yang sebelumnya telah diperjanjikan oleh rektor,yakni ada 11 point indikator,”jelasnya. Sehingga pada pelaksanaan hasil auditnya tidak akan memahas tentang berhasil atau tidaknya tetapi lebih mengarah pada berapa jumlah persen yang telah diperoleh dalam capaian target indikatornya. “Jadi kami juga tidak akan membuat indikator sendiri lagi!,”imbuhnya. Kedua,terkait komplain terhadap Undang-Undang. Hal ini nanti berfokus pada pengelolaan pendapatan dan pengelolaan belanja. Oleh karena itu, diharapkan lagi nanti akan disiapkan segala dokumen yang akan diperiksa lebihlanjut oleh tim dari Ijjend Kemenag RI. “Pada intinya dari kegiatan audit ini, kami berharap kerjasamanya hingga agenda ini membawa manfaat dan berkah. Baik dari kami sebagai tim itjend Kemenag RI yang bertugas mengaudit dan kampus UIN Maliki ini sebagai lembaga pendidikan tinggi pengelola BLU yang siap diaudit,”pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Usai terpenuhinya segala keperluan para mahasantri terkait dengan Ma'had, maka seluruhnya bisa masuk ke ma'hadnya masing-masing sesuai yang telah ditentukan. Terhitung proses masuknya para mahasantri atau mahasiswa baru UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tahun 2022 ini selama empat hari, yakni kemarin Rabu s/d Sabtu(10-13/8). Setelah para mahasantri menempati mahadnya maka diwajibkan mengikuti serangkaian agenda penting sampai nanti menjelang masuknya perkuliahan tahun ajaran 2022/2023. Kali ini, agenda pertamanya para mahasantri yakni hadir di Aula Utama, Lt. 2, Gedung Sport Center(SC) untuk mengikuti acara Ta'aruf Ma'hadi. Minggu(14/8)
Hadirnya ribuan mahasantri pada kegiatan ta'aruf tersebut hampir memenuhi seluruh ruang Aula utama dari Gedung yang diberi nama Jend. H. Soeharto. Tema yang diusung dalam kegiatan ta'aruf ini "Mewujudkan Mahasantri Ulul Albab yang Unggul, Berakhlakul Karimah dan Bereputasi Internasional". Dalam sambutannya, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin, MA menyampaikan akan pentingnya program-program di Ma’had apalagi di zaman sekarang ini. Menurut rektor asal Bojonegoro ini bahwa saat ini merupakan era dimana siapapun kita bisa melihat apa pun, kapan pun dan dimana pun karena canggihnya dan kemajuan teknologi. Oleh karena itu peran mahad oleh UIN Maliki Malang dan oleh seluruh UIN di Indonesia bahkan oleh Kemenag dijadikan program andalan. Dengan alasan yang riil dan mendasar yakni hanya melalui Ma'had dan pondok pesantren (ponpes) yang mampu membentuk karakter bagi para mahasiswa atau pelajar. "Jadi dengan kuliah saja itu belum mampu untuk membentuk karakter!, " tegasnya.
Lanjut, ditambahkan lagi oleh Dr. Syuhadak,MA Ustadz senior yang merupakan Koordinator taklim Al Afkar ini bahwa mahasantri di UIN Maliki Malang menempati ma’had yang memiliki dua nama yakni Ma’had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA). “Ini adalah nama perdana yang diberikan sejak dibangunnya ma’had di kampus ini, "jelasnya. Kemudian menurut peraturan dari Kementerian Agama (Kemenag) pusat bahwa semua mahad yang berada di lingkungan perguruan tinggi Islam disebut dengan nama Ma’had Al Jami’ah.
Sedangkan pelopor tardahulu sebagai penggagas Ma'had Sunan Ampel Al-Aly di UIN Maliki adalah rektor pertama, yakni: Prof. Dr. Imam Suprayogo. Dengan berbagai kebijakan dan perhatian yang dalam hingga mengharuskan sistem pesantren masuk ke perguruan tinggi(PT) karena menyadari PT dikatakan telah gagal dalam membentuk karakter pelajar atau mahasiswa.
Oleh karena itu Kyai Syuhadak, sapaan akrabnya ini mengajak para mahasiswa baru yang merupakan mahasantri untuk mengikuti seluruh program mahad sunan Ampel Al ‘Aly dengan baik. “Inshaa Allah semua program yang ada di ma’had ini sudah terjamin karena tidak hanya melalui atau bahkan pertimbangan logika atau akal saja tetapi juga dengan pertimbangan spiritual. Maka apabila adik-adik mengikutinya dengan baik, niat yang tulus, akan mendapatkan kesuksesan dan keberkahan hidup di dunia dan akhirat, "pintanya.(ptt)
HUMAS-Upaya pengendalian gratifikasi dilakukan oleh berbagai sektor instansi pemerintahan tak terkecuali di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pengendalian gratifikasi tidak semata-mata dilakukan secara simbolis melainkan penuh motivasi dan spirit anti korupsi sebagai ikhtiar mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Semangat itulah yang mendasari terselenggaranya kegiatan sosialisasi pengendalian gratifikasi pasca dilaunchingnya secara resmi Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang oleh rektor. Agenda tersebut dihadiri oleh para pimpinan di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bertempat di Ruang Senat Lt. 4 Gedung Dr. (Hc) Ir. Soekarno.Jumat (12/8)
Pada kesempatan itu, sebelum dimulainya sosialisasi, ketua UPG UIN Maliki Malang, Dr. Khoirul Hidayah, MH memberikan pengantar singkat terkait profil dari Unit baru itu. Perlu diketahui mengenai terbentuknya UPG merupakan amanat dari SK Rektor sekaligus amanat SE MenPanRB Nomor 4 Tahun 2019. Menurut Ibu Irul sapaan akrabnya bahwa makna simbol dari logo UPG yakni unit itu sebagai instrument membangun budaya kerja ikhlas berintegritas, senantiasa bersalaman dengan hati, karena dengan sentuhan hati sebagai sarana untuk selalu bekerja dengan ikhlas. "Pekerjaan yang dilakukan dengan hati akan mewujudkan keikhlasan dan integritas tinggi,"terangnya.
Lanjut, pada agenda sosialisasinya tidak tanggung-tanggung menghadirkan pemateri yang merupakan Penyidik Utama KPK (2005-2021) yang saat ini menjabat sebagai Satgassus Tipikor Mabes Polri, yakni Dr. H. Harun Al Rasyid, M.H. Dalam materi yang disampaikannya begitu detail mengupas terkait segala hal soal gratifikasi. Mulai dari pengertian gratifikasi, macam-macamnya, kriteria, hingga contoh konkrit dari pengalamannya terdahulu semasa menjabat di KPK. Pada intinya dari semua materi yang disampaikan oleh Harun bahwa beliau mendukung penuh dibentuknya UPG di UIN Maliki Malang. Menurutnya UPG menjadi unit yang membantu dengan instrumen yang ada, secara bersama-sama mencegah sekaligus mengendalikan gratifikasi di lingkungan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. "Pada akhirnya budaya menjunjung tinggi komitmen dan integritas mengakar sebagaimana telah diajarkan baginda Nabi Muhammad SAW ketika menjadi pemimpin negeri,"pungkasnya.(sla/ptt)
HUMAS-Dalam rangka mewujudkan Zona Integritas(Zi) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani(WBBM) di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) maka secara resmi rektor melaunching unit baru yakni Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG). Prosesi launching yang dilanjutkan dengan agenda sosialisasi pengendalian gratifikasi tersebut bertempat di ruang sidang senat, Lt. 4, Gedung Rektorat DR. (HC). Ir. Soekarno. Jumat(12/8)
Secara singkat Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA menyampaikan harapan besar dengan dibentuknya UPG bahwa salah satunya agar di kampus yang berlogo Ulul Albab ini bisa membangun budaya integritas dengan meningkatkan komitmen bersama dalam menjaga dan menghindarkan diri serta lembaga(kampus UIN Maliki Malang) dari berbagai unsur terkait gratifikasi. Apalagi permasalahan yang bertentangan dengan hukum dan agama maka lembaga pendidikan tinggi sebesar UIN Maliki Malang dan lembaga tinggi keagamaan lainnya seharusnya menjadi teladan bagi instansi tinggi pada umumnya. "Kalaupun jika memang ada misalnya ASN dari lingkungan kementerian Agama terkena kasus tentang gratifikasi dan sejenisnya mungkin itu dikarenakan kurang pahamnya dengan prosedur dan juga kurang teliti dalam menjalankan aturan berlaku yang telah ditetapkan, " paparnya.
Sementara itu, Dr. Khoirul Hidayah,MH yang diberikan amanah dari rektor sebagai ketua dari UPG UIN Maliki Malang ini bersama tim menyampaikan rasa syukurnya atas diresmikannya unit tersebut. "Ungkapan syukur Alhamdulillah kami ucapkan karena memang sekarang ini unit kami sudah memiliki pedoman, konsep dan instrumen serta prosedur hingga aturannya maka hari ini resmi dilaunching oleh rektor, " ucapnya.
Lanjut, Bu Irul sapaan akrabnya, pada kesempatan itu menyampaikan beberapa hal terkait dengan profil UPG yang dipimpinnya. Beliau juga sepintas menjelaskan tentang makna dari simbol gambar yang menjadi logo dari UPG UIN Maliki Malang. Kemudian di akhiri sambutannya, beliau sangat berharap dibentuknya UPG bisa mensupport dan membantu program prioritas dari rektor salah satunya yakni membangun zona integritas di kampus UIN Maliki Malang. "Adanya Unit ini sebagai instrumen dalam menciptakan kinerja yang sehat, menumbuhkan komitmen tinggi untuk membangun budaya integritas di seluruh komponen kampus, "pungkasnya.
HUMAS-Kepala Biro Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan (Karo AUPK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd hadir mewakili pimpinan universitas dalam acara penghargaan Prima Satker Utama (PRISMA) Satuan Kerja Terbaik atas Kinerja Pelaksanaan Anggaran Periode Triwulan II Tahun 2022. Agenda bertempat di Aula, Lt. 2 KPPN Kota Malang Jl. Merdeka Selatan No.1-2, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang.Kamis(12/8)
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang atas kinerja baik satuan kerja dalam pengelolaan di bidang anggaran. Kali ini UIN Maliki Malang meraih penghargaan sebagai satuan kerja terbaik atas Kinerja Pelaksanaan Anggaran Periode Triwulan II Tahun 2022 kategori Terbaik Satker Badan Layanan Umum(BLU).
HUMAS-Qaniah Febyosa peserta Cipta Lagu Islami dari kontingen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sukses mencantumkan nama almamater di atas podium. Kali ini di ajang PESONA I yang digelar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dirinya mampu merebut juara dua atau sebagai runner up.Rabu(11/8)Pencapaian tersebut dapat diraih setelah melalui penilaian yang sangat ketat dari dewan juri. Sesuai dengan keterangan panitia dan dewan juri, semua peserta sangat luar biasa dan mempunyai bakat yang hebat. Oleh karena itu, masing-masing PTKN mempunyai potensi mahasiswa yang dapat dikembangkan.Pada saat sesi final di lomba cipta Lagu Islam tersebut, penampilan dari ananda Feby begitu sapaannya secara langsung didampingi serta diberikan support oleh wakil rektor (WR IV) bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Maliki Malang, Dr. Isroqunnajah,M.Ag. Pada kesempatan itu, Gus Is sapaan akrabnya itu hadir secara langsung untuk memberikan motivasi dan sangat mengapresiasi atas perjuangan yang dilakukan oleh semua atlit UIN Maliki Malang dalam berlomba. “Sebagai Bapak, tentunya sangat bangga dengan ananda semuanya, tetap semangat dan berikan penampilan terbaik ananda, soal hasilnya kita serahkan kepada-Nya!,” tegasnya. Sebagai informasi, bahwa kegiatan PESONA I di UIN SGD Bandung akan berlangsung pada 8 s/d13 Agustus 2022.(alt/ptt)
HUMAS-Hari kedua dari kegiatan pelatihan teknis manajemen Perguruan tinggi di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tetap berlangsung dengan lancar. Kegiatan yang dipelopori sekaligus didampingi langsung oleh unit Organisasi, Kepegawaian dan Hukum (OKH) kali ini diisi materi yang dipresentasikan secara bilingual diiringi unsur motivasi hingga menyentuh sisi emosional para peserta. Acara di hari kedua yang bertempat di ruang sidang LPM ini mendatangkan seorang pemateri yang selain ahli dan profesional, beliau cukup energik serta friendly, yakni H. M. Adib Abdushomad, M. Ed, Ph D(Kasubdit Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam). Dihadiri langsung oleh Wakil Rektor (WR II) Bidang Administrasi, Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) UIN Maliki Malang, Dr. Ilfi Nurdiana, M.Si, ketua OKH, kepala UKPBJ, Kepala PTIPD, para Ketua UPT dan para kepala unit terkait lainnya.Rabu(10/8)
Menurut Ning Ilfi sapaan akrab WR II UIN Maliki Malang, bahwa adanya pelatihan manajemen perguruan tinggi ini sangat penting dalam meningkatkan wawasan dan kompetensi para kepala bagian(kabag) dan para kepala sub bagian(kasubbag atau kordinator). Salah satunya, masih kata WR II bahwa terkait materi yang diberikan pada hari kedua pelatihan ini adalah transformasi kelembagaan. Beliau menekankan agar transformasi lembaga(kampus) UIN Maliki Malang ini disupport penuh oleh semua lapisan, mulai dari low manajemen sampai high manajemen. "Kampus Kita ini ingin unggul bereputasi internasional, maka harus diikuti dengan adanya peningkatan wawasan dan juga kompetensi dari semua lapisan pihak manajemen!," tegasnya.
Sehingga, tambah WR II ini apabila pada level high manajemen memiliki gagasan dan program yang luar biasa maka para tendik, para kabag, para kasubag harus mengikuti dan menterjemahkan secara cepat dan tepat. "Ibaratnya kita ini sedang bermain orkestra maka semua pemain harus bunyi bersama, tidak boleh ada yang lelet dan ketinggalan. Semua harus gayung bersambut dari high-midle-low manajemen. Kalau ada yang tidak berbunyi maka orkestranya tidak bisa tampil, " jelasnya.
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh WR II maka secara ringkas Ketua OKH, Umik Hanik menjelaskan bahwa pedoman dasar adanya pelatihan tersebut dalam rangka pertama, menjalankan amanat PP 17 tahun 2020 perubahan dr PP 11 tahun 2017 tentang manajemen PNS. Kedua, upaya untuk mendukung terealisasinya visi rektor UIN Maliki Malang menjadi perguruan tinggi Islam yang unggul bereputasi internasional dengan menambah skill para pegawai tentang pengelolaan perguruan tinggi yang baik. Terakhir, ketiga yakni meningkatkan kompetensi pegawai.(ptt)