Hidup ini unik dan menarik. Ketika kita dapat menjalankan kegiatan sesuai yang kita rencanakan, kita tentu senang. Sebaliknya, jika yang terjadi tidak sesuai dengan skenario semula atau apalagi gagal, kita kecewa. Dan, itu sangat manusiawi. Sebagai manusia biasa, saya pun tidak luput dari pengalaman seperti itu. Beberapa kali kegiatan yang sudah saya rancang dengan baik ternyata tidak selalu berjalan mulus. Jika kegiatan tersebut terkait dengan orang atau pihak lain, maka kekecewaan pada pihak lain tidak bisa dihindari. Penyebabnya bermacam-macam. Misalnya, 1). karena ada kegiatan yang datang-datang tiba-tiba dan sifatnya lebih penting, 2). karena faktor teknis, misalnya terjadi kemacetan lalu lintas sehingga terlambat menghadiri acara, 3). karena ada hal-hal yang bersifat struktural, misalnya dipanggil atasan, 4). karena faktor alam, dan masih banyak yang lain.
Sejak mencalonkan diri mendampingi Joko Widodo sebagai wakil gubernur DKI dan setelah KPU secara resmi menyatakan kemenangannya atas calon incumbent (petahana) Fauzi Bowo, kehadiran Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di panggung politik nasional sangat fenomenal. Gaya kepemimpinannya yang keras, bernyali besar, dan ucapan-ucapannya yang kasar, blak-blakan, dan kurang metaforik sehingga banyak pihak merasa terganggu menjadi ciri khasnya. Di awal-awal kepemimpinannya, publik sempat terhentak dengan model komunikasi Ahok.
(Sepenggal Cerita dari KBRI New Delhi)
The year 2015 has left us and will never return back forever. For those who were successful in their business or career, 2015 was the year full of golden memories, and on the other hand for those who failed it was considered as a dark year. However, whatever is the memory in it, 2015 has gone and there is no need to discuss it further, except for those who will take the lesson learnt from it. When 2015 has left, a new year, that is 2016 has come. For Asean nations, 2016 is noted as the beginning year of Asean Economic Community, where the free market system among ten Asean countries is started. Through this system, people in all Asean countries will freely come and go to work or do business. Whether we like it or not, we cannot deny the fact that MEA will run because it is already approved as a commitment of all 10 Asean country leaders.
Hari itu, Senin, 7/12/2015, sekitar pukul 19. 30 WIB usai pulang dari masjid untuk menunaikan sholat isya’, saya membuka Hand Phone (HP) yang saya tinggal di meja ruang tamu. Di HP saya ada tanda beberapa kali panggilan (miss call) dari beberapa teman kantor. Saya menduga pasti ada kabar penting, sehingga segera menghubungi balik semua kawan yang kontak saya itu. Anehnya tak ada satupun yang mengangkat telpon. Saya semakin penasaran ada apa gerangan. Sesaat kemudian ada nada dering kiriman berita melalui pesan singkat (SMS) dan WA. Betapa terkejutnya karena di berita itu tertulis “inna lillahi wa inna ilaihi rojiuun. Telah berpulang ke rahmatullah sahabat, guru dan senior kita Prof. Dr. H. Muhaimin, MA, di RSI Malang”. Secara spontan, saya agak marah dan menulis respons balik “Kalau ngajak guyon jangan begitu lah. Kok seperti gak ada yang lain saja”, begitu bunyi kalimat balasan yang saya tulis.