HUMAS-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) tambah torehan prestasinya lagi. Kali ini capaian prestasi diperoleh dari salah seorang mahasiswa Fakultas Syariah UIN Maliki Malang di ajang Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Jawa Timur tahun 2022. Event yang terselenggara di bawah naungan Yayasan Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia tersebut dilaksanakan kemarin Jumat s/d Minggu (24-26/6) sedangkan Grand finalnya berlangsung di Grand City Mall Surabaya.Selasa(28/6)
Mahasiswa tersebut bernama Ariel Alvi Zahry. Ia masih menempuh dua semester di Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES). Ariel begitu sapaan akarabnya ini berhasil mendapatkan gelar The Winner atau menjadi pemenang dalam ajang Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Jawa Timur tahun 2022 kategori Remaja. Menurut mahasiswa asal Madiun ini, dalam upaya untuk memperoleh prestasi tersebut, tidaklah mudah. Karena ada banyak tahapan tes yang harus dilaluinya, yakni mulai dari tahapan tes tulis yang diikuti oleh 300 peserta dari seluruh wilayah kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur hingga pada tahap grand final yang tersisa 24 peserta kategori remaja. Ia harus bersaing dengan para peserta lainnya dengan background atau latar belakang serta pengalamannya yang berbeda-beda.
Sebenarnya Ariel tidak begitu berambisi untuk berharap meraih juara atau menjadi pemenang dari ajang tersebut, namun demikian niat tulusnya memberikan yang terbaik bagi kampus dan kota asalnya justru berbuah manis hingga ia jadi sang juara. “Sungguh tidak disangka, namun syukur Alhamdulillah niat baik saya malah berakhir menjadi juara di ajang ini”,ucapnya penuh bahagia. Selanjutnya, Ariel akan maju ke tingkat nasional sebagai perwakilan dari provinsi Jawa Timur.
Besar harapan Ariel agar nantinya dapat berdedikasi dan berkontribusi dalam bidang pendidikan terutama bagi lingkungan tempat tinggalnya dan di kampus tercintanya, yakni UIN Maliki Malang. Ia menambahkan bahwa keberhasilannya tidak terlepas dari doa orangtua dan dukungan dari kampusnya. “Terima kasih tak terhingga kepada Bapak, Ibu dan keluarga serta pastinya kampus UIN Maliki yang telah mendoakan dan medukung saya selama ini”,pungkasnya.
GPIMK sendiri merupakan singkatan dari Gugus Pengembangan Inovasi Mutu Kinerja. Pak Karo, menginginkan dibentuknya gugus tersebut di setiap unit kerja, khususnya yang berada di bawah naungan bidang AUPK. Tujuan dibentuknya formasi gugus tersebut agar setiap unit di bidang AUPK mampu mengidentifikasi masalahnya masing-masing secara detail dan jelas. Selain itu, dengan adanya formasi itu juga bertujuan untuk mencari solusinya. "Hal yang harus kita lakukan untuk melakukan inovasi mutu kinerja yakni diawali dengan sadar diri melakukan identifikasi masalah yang ada dan selanjutnya segera bertindak mencari solusinya", terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Pak Karo bahwa tujuan utama dari adanya GPIMK selain meningkatkan mutu kinerja tiap unit-unit, maka tidak lain untuk membantu dan mensupport dalam mewujudkan mimpi besar kampus UIN Maliki Malang, seperti apa yang telah menjadi visinya,yakni menuju universitas yang Unggul dan Bereputasi Internasional. "Unggul itu berati bermutu dan punya kualitas terbaik dan bereputasi internasional itu berati memiliki kiprah, citra dan dikenal oleh dunia",paparnya. Sehingga mengakhiri arahannya, Pak Karo mengajak semuanya untuk bersemangat mendukung penuh visi kampus UIN Maliki Malang. "Mari semuanya, ayoo semangat bekerja keras, bekerja lebih baik lagi agar visi besar kampus kita ini bisa terwujud!", pungkasnya.
Hadir saat acara, Kabbag Umum, Kepala OKH, Ketua berserta koordinator perencanaan dan keuangan, para kasubbag, Ketua bagian keamanan(Satpam), para staf dan karyawan terkait hingga perwakilan bagian kebersihan kampus.(ptt)
HUMAS-Sebanyak 32 anggota muda Kops Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengikuti kegiatan Pengambilan Nomor Induk Anggota (NIA) dan Scarf XXX Tahun 2022. Kegiatan yang mengambil tema “Bersama Kembangkan Diri, Temukan Jatidiri, dan Mengabdi Sepenuh Hati” tersebut, dibuka secara resmi oleh Koordinator Bagian Kemahasiswaan, H. Iwan Sugiarto, S.E., M.M., dan dihadiri juga oleh Pembina UKM KSR Ahmad Izzuddin, M.HI.Kamis(23/6)
Ketua KSR PMI UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Neli Agustin Lisdianti, mengatakan bahwa kegiatan pengambilan NIA dan Scarf ini merupakan kegiatan rutin tahunan dan kelanjutan dari kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar). Tujuannya adalah mempersiapkan anggota untuk menjadi pengurus KSR PMI berikutnya.
“NIA Forum ini kelanjutan dari Diklatsar XXX Oktober 2021 yang lalu. Diklatsar membekali anggota dengan aspek kerelawanan, sedangkan kegiatan pengambilan NIA dan scarf ini membekali anggota dengan aspek keorganisasian",terang Neli, sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, masih menurut Neli bahwa pada kegiatan ini peserta akan menerima materi yang meliputi keorganisasian, leadership dan team building, serta analisis diri dan problem solving. Harapannya, setiap anggota KSR PMI cakap dan mumpuni dalam 2 (dua) kompetensi, yakni kerelawanan dan keorganisasian.(*/ptt)
HUMAS-Delegasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan(FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berhasil meraih penghargaan di ajang Annual International Conference on Islamic Education For Students yang diselenggarakan di Auditorium Kampus 3 UIN Salatiga, kemarin Selasa-Rabu(21-22/6). Event yang mengusung tema "Indigenous Culture Based Islamic Education For Moderating Religious Expression in The Public Sphere" merupakan program yang digagas oleh Forum Ketua Dekan FITK Se-Indonesia. Dari 58 total Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), ada 20 PTKI yang mengirimkan delegasinya. Pesertanya tiap tim delegasi terdiri dari tiga mahasiswa dan wakil dekan bidang kemahasiswaan (WD III) jadi total ada empat personil dari setiap PTKI.Kamis(23/6)
Dalam konferensi itu turut menghadirkan pembicara Internasional dari USA diantaranya, Erik Lincoln (Co-founder Peace Generation), Angie Davidsen, M.S.E (Atlanta North School, USA), Anita D. Dudek, M.E.D (Edupreneur and Social Worker, USA) dan Dr. Sururin, M.Ag (Chairman of Fordetak PTKIN in Indonesia)
Sedangkan para delegasi PTKI dari unsur mahasiswa diwajibkan juga membuat paper sesuai tema yang kemudian di presentasikan dihadapan seluruh peserta konferensi dan para reviewer jurnal.
Tiga mahasiswa FITK delegasi UIN Maliki Malang kali ini berhasil meraih penghargaan dengan masing-masing paper yang diusungnya, mereka adalah Riza Ummami (Pendidikan IPS) dengan judul "Development Of Religious Moderate House Design For Foreign Students in Islamic State University Malang" sebagai best presenter. Lalu Syafiyatul Maf'udah (Pendidikan Bahasa Arab) dengan judul "The Analysis of The Value of Religious Moderation In The Material of the Arabic Textbook for Islamic Senior High School" sebagai best abstract dan terakhir Nafa Nabilah (Pendidikan Agama Islam) dengan judul "The Relationship of Aksara Jawa as Local Folklore with Moderate and Progressive Islamic Education (Ethnographic Studies on Implementation of Religious and Cultral Moderation) sebagai Favorite Presentator.
Keberhasilan dari tim delegasi UIN Maliki Malang tersebut tidak lepas dari bimbingan WD III FITK, Dr. Marno, M.Ag dan tiga dosen yang fokus diamanahi sebagai pembimbing khusus, yakni: Faridatun Nikmah, M. Pd, Dr. Alfiana Yuli Efiyanti, M.A, dan Dr. Zakiyah Arifa M.Pd.
Seluruh paper yang ditulis oleh delegasi mahasiswa akan melewati tahap seleksi dan pertimbangan dari tim jurnal yang bertugas. Miftachuddin, M.A selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa hampir 65 paper yang ditulis oleh delegasi akan diseleksi dengan berbagai pertimbangan yang kemudian jika memang layak untuk terbit akan dipublish di OJS (Open Journal System). Ia pun memberikan apresiasi tidak hanya kepada PTKI yang mendelegasikan mahasiswanya tetapi juga kepada mahasiswa yang berani berkompetisi di ajang konferensi tersebut. "Semoga acara semacam ini bisa dilaksanakan setiap tahun dan menjadi kegiatan rutin mahasiswa FITK di seluruh PTKI", harapnya.
HUMAS-Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Bagus Isnu Hariadi, melantik pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) tingkat Universitas masa bhakti tahun 2022, di Auditorium Fakultas Humaniora, kemarin Senin(20/6). Pelantikan yang mengambil tema “Evolving Creativity of Young Generation in Facing Global Transition Towards Indonesia Golden 2045” dihadiri oleh para Wakil Rektor, Ketua SEMA dan DEMA Fakultas, serta para Ketua UKM.Kamis(23/6)
Pelantikan pengurus DEMA ini merupakan acara seremonial perdana Senat Mahasiswa pasca perhelatan Pemilihan Umum Mahasiswa tahun 2022. Pasangan Ketua dan Wakil Ketua DEMA terpilih, Muhammad Abdul Mujib Ridwan dan Muhammad Habibullah, berhasil memenangi PEMILWA yang digelar tanggal 14 Juni 2022 tersebut.
Ketua SEMA dalam amanatnya mengingatkan kembali tugas dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change), bukan hanya di kampus, tetapi juga di masyarakat. Bahkan tercatat dalam sejarah Indonesia, mahasiswa pernah menorehkan tinta emas dalam mengontrol kebijakan pemerintah. “Akhir-akhir ini, kita dikejutkan dengan adanya RKUHP pasal 240, yang secara tidak langsung akan mencederai demokrasi kita,” orasinya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. H. Ahmad Fatah Yasin, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan agar pengurus DEMA berperan aktif membantu tercapainya visi universitas, yakni Unggul Bereputasi Internasional. "Sehingga peran Ormawa sangat dibutuhkan karena Ormawa merupakan tangan kanan Rektor yang bertugas membantu terwujudnya visi tersebut!”, tegasnya.
Sedangkan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Lembaga, Dr. H. Isroqunnajah, M.Ag., yang turut hadir di acara tersebut juga berpesan khusus kepada pengurus SEMA dan DEMA agar terus meningkatkan kompetensinya, khususnya bahasa asing. “Ananda nanti kemungkinan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, lebih-lebih di universitas ternama di luar negeri. Sehingga alumni kampus kita akan tersebar di seluruh penjuru dunia, ini sesuai dengan roadmapnya menjadi universitas bereputasi internasional,” jelas Gus Is, sapaan akrabnya.(*/ptt)
HUMAS-UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) Gelar workshop Pengembangan Bahan Ajar Mandarin Berbasis Islamic Velues. Acara yang diinisiasi oleh Chinese Language and Culture Center(CLCC), Pusat Pengembangan Bahasa(PPB) ini bertempat di ruang pertemuan, Lt. 3, Gedung Rektorat, Dr. (HC) Ir. Soekarno. Rabu(22/6).
Dalam sambutannya, sebelum membuka acara tersebut Ketua PPB UIN Maliki Malang, Prof. Dr. M. Abdul Hamid, MA mengatakan bahwa diadakannya acara tersebut tidak hanya untuk kalangan internal (para pendidik bahasa asing di UIN Maliki) saja namun juga diperuntukkan kepada para tamu undangan khususnya para mitra kerjasama di pusat pengembangan bahasa. "Alhamdulillah dan terimakasih atas kehadirannya para tamu undangan, ada yang dari Bojonegoro, Sunan Giri, ada yang dari Blitar dan Jombang", ucapnya sambil menyapa.
Lanjut, Prof. Hamid menambahkan sekaligus mengingatkan bahwa produk hasil dari adanya pelaksanaan workshop kali ini adalah mampu menyusun suatu bahan ajar yakni semacam modul pembelajaran bahasa Mandarin. "Oleh karena itu nanti pada draf bahan ajar sebelum jadi modul bisa langsung dikonsultasikan juga kepada pemateri inti kita, yakni Ibu Yang Nadia Miranti, M.Pd", pintanya. Namun juga tidak kalah pentingnya, selain materi yang disampaikan oleh beliau maka akan ada materi lainnya yakni tentang Bahasa Mandarin Bagi Pemula yang akan disampaikan oleh Aisyah Ling,S.S dan Mai Menghuan,S.Pd.
Besar harapan dari Prof. Hamid dengan adanya workshop tersebut bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam upaya mendukung pengembangan dan pembelajaran bahasa asing (mandarin) khususnya di lingkungan kampus UIN Maliki Malang dan umumnya untuk di seluruh wilayah nusantara. Tidak lupa, beliau juga menekan akan pentingnya mempertahankan ke-khasan keilmuan di kampus UIN Maliki yakni integrasi dan menjujung nilai-nilai ke-Islaman. "Demikian sehingga pada akhirnya bahasa Mandarin bisa makin membumi di lingkungan akademik UIN Maulana Malik Ibrahim Malang", pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Dalam bekerja kita harus berpedoman pada kontrak kinerja dan melaksanakan rencana aksinya. Tidak boleh terjebak pada hal yang bersifat rutinitas tetapi harus bersifat mengembangkan yang sudah ditetapkan dalam indikator kinerja institusi. Hal itulah yang disampaikan oleh Wakil Rektor bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan(AUPK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M. Si saat memimpin langsung jalannya rapat evaluasi kinerja bidang AUPK Triwulan 2. Diadakannya rapat tersebut merupakan tindak lanjut upaya monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kontrak kinerja yang sudah disetujui oleh rektor ketika Rapat Kerja(RAKER). Bertempat di ruang pertemuan Lt. 3,Gedung Rektorat DR. H. (HC) Ir. Soekarno dan didampingi oleh Kabiro AUPK UIN Maliki Malang, Dr. Ahmad Hidayatullah,M.Pd.I.Selasa(21/6)
Dalam kesempatan kali ini, Pak Karo sapaan akrab Kabiro AUPK UIN Maliki Malang menekankan terkait kinerja di bidang AUPK harus cermat, cepat dan tepat. "Sekarang ini kita mesti bekerja cepat, tidak perlu saling menunggu dan mengandalkan rekan unit lainnya, kalau nanti masih seperti itu pekerjaan tidak akan tuntas", ujarnya. Perubahan pola kinerja memang harus dilakukan agar segala kebutuhan kampus terkait bidang AUPK bisa terpenuhi dan berjalan lancar. "Kita ini masih dalam satu instansi jadi skala atau cakupan kinerja belum begitu luas jadi Saya harap setiap unit khususnya di bidang AUPK bisa saling terkoneksi, bekerjasama dan saling support dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan problem yang ada", terangnya.
Menanggapi beberapa evaluasi yang dibahas, antara lain di bagian umum, perencanaan dan keuangan, dll. Pak Karo menyarankan untuk keperluan yang paling urgent khususnya pada bagian umum agar setelah rapat evaluasi kali ini selesai, segera membentuk tim khusus dan langkah-langkah khusus. "Saya ingin nanti Pak Kabbag Umum segera membentuk tim khusus untuk lakukan juga langkah-langkah khusus agar segala "PR" yang ada di bagian umum bisa terkoordinasi secara optimal! ", harapnya.
Sementara itu, WR II dalam arahannya menambahkan kepada para kepala unit-unit di bidang AUPK agar ketika berupaya menjalankan dan menyelesaikan amanahnya bisa memenuhi terlebih dahulu terkait syarat-syarat yang telah ditentukan dan juga mematuhi aturan yang berlaku. "Tidak ada kata terlambat jika kita selalu berpedoman pada kontrak kinerja", ucap Ning Ilfil begitu sapaan akrab WR II ini. Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh unit di bidang AUPK agar usai dari rapat evaluasi tersebut segera mengambil langkah tindaklanjutnya. Beliau menginginkan adanya perubahan yang lebih baik lagi. "Segera lakukan tindaklanjut dari evaluasi hari ini dan setelah ini harus ada perbaikan!",harapnya. Mengakhiri arahannya, Bu WR II memberikan dukungan dan support kepada para hadirin rapat. "Selamat dan selalu semangat untuk bekerja lebih giat dan lebih baik lagi! ", pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Pelaksanaan Sistem Seleksi Elektronik Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keislaman Negeri (SSE UM-PTKIN) 2022 sebenarnya sudah selesai tepatnya kemarin Kamis(16/6), namun demikian karena adanya suatu hal hingga Panita Lokal (Panlok)UIN Maulana Malik Ibrahim Malang akhirnya mengambil kebijakan untuk mengadakan ujian susulan.Senin(20/6)
Menurut penjelasan dari Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (Kabiro AAKK) UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M.Pd.I selaku sekretaris Panlok bahwa SSE UMPTKIN susulan dilakukan karena adanya beberapa penyebab, antara lain: Pertama, karena force majeure yang tidak bisa dihindari (kejadian alam, orang tua meninggal, dll) yang mana alasan bisa diterima menurut aturan yang berlaku di SSE UM-PTKIN. Kedua, adanya gangguan sistem Panitia nasional pada sesi keempat di hari kedua pelaksanaannya saat itu. Terakhir, yakni adanya kejadian lain yang dapat dijadikan alasan untuk bisa mengikuti SSE Susulan dan di ACC oleh panitia nasional.
Lanjut, Barnoto memaparkan seperti data yang ada bahwa peserta SSE Susulan UIN Maliki Malang berjumlah 27 calon Mahasiswa. Sedangkan untuk pelaksanaannya terbagi menjadi dua ruangan, yakni: satu ruang diisi 25 peserta SSE, dan satu ruang lagi diisi oleh dua peserta SSE. Berbeda dengan saat hari-H pelaksanaan SSE UM-PTKIN karena untuk teknis ujian susulan kali ini hanya ada satu sesi saja dan dimulai pada pukul 7.30 s/d 9.30 WIB. "Kami berharap semoga adanya kesempatan ini dapat melegakan mereka (para peserta ujian susulan) karena semangat mengikuti SSE UM-PTKIN ini dapat diakomodir setelah ada persoalan force majeure", pungkasnya.(ptt)
HUMAS-Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan(FKIK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang kembali mengukir prestasi di tingkat Nasional. Kali ini, capaian prestasi itu diperoleh dalam ajang Lomba Essay Nasional yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Makassar(Unismuh Makassar) pada tanggal 8 s/d 11 Juni kemarin. Tim yang tampil dalam lomba yang mengusung tema “Peran SDGs 2030 Dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045” adalah dua mahasiswa FKIK yakni Damas Raja Alvinnu Fajri dan Aisyah Octaviani Putri, keduanya merupakan mahasiswa prodi Farmasi angkatan tahun 2018.Jumat(17/6)
Dalam event ini, tim delegasi FKIK UIN Maliki Malang meraih Juara sebagai “Best Presentation and Poster” yang sebelumnya telah masuk kategori Finalis 10 Besar Lomba Esai Nasional tersebut. Finalis lainnya berasal dari berbagai Perguruan Tinggi, antara lain: UII, IPB, Universitas Mataram, Universitas Sriwijaya, Universitas Negeri Padang, dll.
Sedangkan bentuk karya yang diperlombakan ada tiga model, yakni model essay, poster dan bahan presentasi. Ketiga model karya itu oleh tim FKIK UIN Maliki Malang diberi judul Metamorfosa Teknologi Kesehatan Sebagai Langkah Konstruktif Indonesia Emas 2045. Dengan inti materinya membahas soal tantangan dan peluang dunia kesehatan secara komprehensif.
Selain lomba essay, acara yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan (WR III) Unismuh Makassar di gedung Muktamar itu juga diselenggarakan seminar Nasional tentang Perempuan. Di tengah kesibukan perlombaan, delegasi dari UIN Maliki Malang sempat dijamu oleh Sekjend ISMKI (Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Indonesia), ISMKMI (Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia), dan Sekjend IMFI (Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia). Pada pertemuan tersebut dibahas bersama terkait deklarasi kolaborasi profesi kesehatan untuk menggerakan IPE dan IPC di Indonesia mulai bulan Juli 2022.
Lanjut, sebelum kembali pulang, tim delegasi FKIK UIN Maliki Malang juga bertemudengan rektor Unismuh Makassar, pada kesempatan itu rektor menyampaikan apresiasi terhadap delegasi UIN Maliki Malang. Ia melihat bahwa FKIK sebagai prodi kesehatan yang mampu mengintegrasikan antara Islam dan Sains serta membentuk SDM kesehatan yang unggul. “Kampus ini ingin membangun FKIK yang maju dan berkembang seperti pada FKIK UIN Maliki Malang”, ucapnya.(ptt)