Daftar Penulis: Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. Si
Selasa, 3 Maret 2015 . in Rektor . 2016 views
Begitu mendarat di bandar udara internasional Kualanamu Medan, kami langsung dijemput oleh santri KH. Ali Akbar. Saya datang bersama seorang kolega dekat, yang dulu pernah mengajar di pondok itu di awal-awal perkembangannya yang selain menjadi dosen juga sebagai kyai, sengaja tidak menginap di hotel selama di Medan, tetapi di pondok pesantren tersebut sekaligus ingin mengenal KH. Ali Akbar lebih dekat dan melihat kehidupan pondok pesantrennya. Saya juga ingin memenuhi janji saya untuk berkunjung ke pondok tersebut beberapa waktu lalu. Kawan saya yang ahli tafsir, pandai berbahasa Arab dan Inggris itu tampak sangat dekat dengan KH. Ali Akbar, dan sudah dianggap sebagai keluarga. Kami tiba di rumah KH. Ali Akbar sekitar pukul 15.00 WIB. Begitu datang, kami disambut kyai yang sangat bersahaja dan sejuk itu dengan ramah dan hangat. Usai berbincang-bincang sejenak, kami langsung diminta untuk makan siang yang memang sudah disiapkan.
Lebih Lanjut »
Rabu, 25 Februari 2015 . in Rektor . 215012 views
Terdapat banyak definisi yang dibuat oleh para ahli tentang bahasa, tergantung penekanannya. Tetapi dari yang banyak itu dapat dirumuskan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang arbitrer yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Ronald Wardhaugh mendefinisikan bahasa sebagai “a system of arbitrary vocal symbols used for human communication”. Defenisi tersebut menekankan bahwa pada intinya bahasa adalah ucapan, bukan tulisan, yang menggabungkan antara bunyi dan makna. Tidak ada kaitan antara lambang, bunyi dan makna. Itu yang dimaksud dengan arbitrer, sebagai salah satu sifat bahasa.
Lebih Lanjut »
Selasa, 24 Februari 2015 . in Rektor . 3665 views
Kesalahan berikutnya tentang peran teori. Peran teori sangat tergantung pada paradigma penelitian yang digunakan. Pada paradigma positivistik, teori untuk diuji. Karena itu, penelitian berparadigma positivistik, yang lazimnya menggunakan metode kuantitatif, diawali dengan hipotesis. Hipotesis pada hakikatnya merupakan teori yang bersifat sementara. Hipotesis itu akan diuji. Hasilnya bisa terbukti, atau bisa tidak. Peneliti tidak perlu memaksa diri agar hipotesisnya terbukti dengan cara memanipulasi data. Seorang peneliti harus jujur dengan data yang ada dan hasil apapun yang ditemukan. Jangan sekali-sekali melakukan manipulasi data. Biarkan data bicara (let data speak by themselves). Tugas peneliti menjadikan data berbicara apa adanya. Pada bagian akhir, peneliti akan menyatakan bahwa teori atau hipotesis yang diuji terbukti atau tidak terbukti. Karena itu, penelitian kuantitatif berangkat dari teori.
Lebih Lanjut »
Senin, 23 Februari 2015 . in Rektor . 1902 views
“Gak hanya itu”, tambahnya. “Apa itu?”, tanya mas Himawan. “Sekarang kapal-kapal pencuri ikan di perairan Indonesia ditenggelamkan. Kapok”. “Ternyata Jokowi itu pemberani ya mas. Dia gak peduli Duta Besar negara-negara yang warganya dihukum mati ditarik pulang”, kata adik mas Himawan yang lain lagi. “ya, walau sipil, Jokowi itu pemberani. Saya bangga”, jawab mas Himawan, tukang potong rambut paling senior di salon itu. “Jokowi itu berani karena dia bersih, jadi gak punya beban. “Lihat saja dia juga mendatangi Prabowo. Itu artinya, dia gak didikte ibunya (baca: Megawati), seperti dugaan orang selama ini”, tambah Himawan serius. “Orang-orang itu gak tahu banyak tentang Jokowi, tetapi ngomongnya pada ngawur”, lanjutnya.
Lebih Lanjut »
Selasa, 17 Februari 2015 . in Rektor . 17822 views
Setelah membimbing dan menguji disertasi di sejumlah perguruan tinggi selama ini, saya memperoleh kesan dan pengalaman menarik berupa kesalahan-kesalahan umum dan terpola dalam penulisan disertasi. Disebut umum dan terpola karena kesalahan itu terjadi secara sistemik dan tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa di satu tempat. Anehnya, sebagian di antara penulisnya tidak tahu bahwa mereka telah membuat kesalahan. Yang lebih fatal lagi penulisnya tidak tahu atau tidak sadar bahwa mereka sedang menyusun karya ilmiah berupa disertasi. Pengalaman empirik itu saya tulis dalam naskah ini dengan harapan menjadi bahan renungan atau bahan diskusi bagi para penulis atau calon penulis disertasi.
Lebih Lanjut »
Senin, 16 Februari 2015 . in Rektor . 3435 views
Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, gambaran seperti disebutkan di atas itu kini bergeser. Malah tidak sedikit yang mencemooh kita sebagai bangsa yang suka menghujat satu dengan yang lain, mencari-cari kesalahan orang lain, saling fitnah dan pendendam. Penilaian yang terakhir itu tidak salah, sebab kenyataannya sejak bergulirnya era reformasi menyusul kejatuhan Orde Baru 1998, hujatan, cemoohan, fitnah, saling balas dendam seakan melekat pada bangsa ini, terutama di kalangan elite politiknya. Saya mencoba menangkis tuduhan itu dengan memberikan beberapa argumentasi. Tetapi kawan dari manca negara itu menguatkan pandangannya dengan memberikan bukti-bukti empirik. Lihat saja, misalnya, bagaimana Jokowi saat ini digebuki dari berbagai sisi, lebih-lebih terkait kasus perseteruan KPK-Polri yang hingga tulisan ini dibuat belum ada tanda-tanda akan selesai. Jokowi dibuat serba salah. Mau melakukan ini salah, melakukan itu salah, dan apalagi tidak melakukan apa-apa pasti salah besar. Serba sulit memang. Singkat kata, kawan asing saya itu saja ikut risau dengan keadaan bangsa kita belakangan ini.
Lebih Lanjut »
Selasa, 10 Februari 2015 . in Rektor . 1722 views
Sayang setelah menjadi calon tunggal Kapolri yang diusulkan Presiden, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga memiliki rekening gendut hasil korupsi. Dari rekening gendut tersebut diduga Budi Gunawan memperoleh aliran dana yang tidak jelas asal usulnya. Tetapi, walaupun sudah berstatus tersangka, Budi Gunawan tetap menjalani fit and proper test oleh DPR. Hasilnya, dia lolos dan selanjutnya tinggal menunggu pelantikan oleh Presiden untuk menjadi Kapolri. Dari sini pro dan kontra jadi tidaknya Budi Gunawan dilantik mulai terjadi.
Lebih Lanjut »
Senin, 2 Februari 2015 . in Rektor . 4343 views
Terkait dengan penggunaan bahasa asing, selama menjadi presiden lebih dari 100 hari, saya belum pernah melihat dan mendengar Jokowi menggunakan istilah asing, misalnya dalam bahasa Inggris. Tetapi saya pernah melihat sekilas lewat layar televisi Jokowi berbahasa Inggris ketika menemui Perdana Menteri Australia usai pelantikannya sebagai presiden. Karena itu, Jokowi jarang menggunakan bahasa Inggris bukan karena tidak bisa, tetapi karena ingin berkomunikasi dengan bahasa rakyat. Malah, beberapa istilah dalam bahasa Jawa mewarnai komunikasinya. Maklum Jokowi adalah orang Solo asli, sehingga wajar jika terminologi Jawa sering muncul.
Lebih Lanjut »
Senin, 26 Januari 2015 . in Rektor . 1962 views
Jum’at, 23 Januari 2015, sekitar pukul 09. 00 WIB saya sedang berada di ruang tunggu bandara Soekarno-Hatta, sedang transit untuk melanjutkan penerbangan ke Medan menghadiri pertemuan Forum Rekror Indonesia, di Universitas Sumatra Utara (USU) Medan. Saat duduk sambil menunggu pengumuman dari petugas tentang jam pemberangkatan, tiba-tiba saya mendengar berita dari salah satu stasiun TV swasta yang tidak jauh dari tempat duduk saya bahwa Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto ditangkap Polisi. Mendengar berita tersebut, saya antara percaya dan tidak, masa Wakil Ketua KPK ditangkap Polisi. Karena penasaran, saya mendekat ke pesawat TV yang melakukan siaran tersebut dan ternyata benar bahwa Bambang Widjojanto ditangkap dan sedang diinterograsi di Mabes Polri Jakarta. Tak bisa dipungkiri, jagad politik Indonesia pun gaduh. Betapa tidak, yang ditangkap adalah Wakil Ketua KPK, yang nota bene adalah pejabat negara.
Lebih Lanjut »