Pada agenda itu, dalam sambutannya Ust. Tulus begitu sapaan akrabnya ini menyampaikan bahwa organisasi pengajar bahasa Arab ini pertama kali dilahirkan di Jawa Timur, oleh karena itu beliau berharap paling tidak IMLA Jatim menjadi Uswah atau teladan bagi daerah-daerah lainnya.
Selanjutnya pada inti acaranya, yakni dilakukan pelantikan Pengurus IMLA daerah Jatim yang terdiri dari perwakilan Kaprodi, Dosen dari Universitas dan para guru/pengajar dari berbagai sekolah baik negeri maupun swasta yang berada di wilayah Jawa Timur. Sedangkan untuk jabatan Ketua dari IMLA Jatim periode 2023 s/d 2027 diamanahkan kepada Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, MA. Salah satu guru besar yang familiar di UIN Maliki Malang dan saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Pusat Pengembangan Bahasa di UIN Maliki Malang. Usai prosesi pelantikan, besar harapan yang disampaikan oleh Prof. Hamid begitu sapaan akrabnya ini agar para pengurus menjadi tim yang solid dan penuh komitmen dalam menjalankan semua program yang telah disepakati bersama.
Lanjut, agenda pun diisi dengan Rapat Kerja oleh Pengurus. Para pengurus setiap divisi, mulai dari divisi Kelembagaan, Pengembangan Keilmuan, Pengembangan SDM, Penerbitan & Publikasi, Humas dan Kerjasama, dll begitu antusias menyampaikan berbagai program kerja mereka masing-masing dengan harapan supaya syiar Bahasa Arab khususnya di daerah Jatim semakin berkembang dengan baik.(*)
HUMAS-Ketua Panitia Nasional PMB PTKIN, Prof.Dr. Imam Taufiq M.Ag mendorong optimalisasi peran para pranata humas, untuk terus mengenalkan PTKIN dengan mediasi karya kreatif dan inovatif terutama melalui berbagai pembuatan konten digital yang sesuai dengan minat para generasi Z.
Hal tersebut, disampaikan Prof. Imam Taufiq sapaan akrabnya itu saat melakukan koordinasi dengan para pranata humas di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di Samarinda.Kamis(2)2).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan dan optimalisasi peran kehumasan untuk meningkatkan jumlah dan perluasan pendaftar Seleksi Prestasi Akademik Nasional – Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN di tahun 2023.
Beberapa pesan disampaikan oleh Prof. imam Taufiq dalam rangka meningkatkan brand awareness pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi keagamaan Islam pada Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).
Terkait dengan pengenalan PTKIN ke publik, lanjutnya, perlu untuk ditingkatkan, PTKIN yang terdiri dari UIN, IAIN, dan STAIN menurutnya masih perlu untuk terus dikenalkan ke ranah publik, termasuk prestasi-prestasi mahasiswa dan lembaganya serta core value masing-masing PTKIN.(*)
HUMAS - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jhepret Club Fotografi telah tuntas melaksanakan salah satu agenda pentingnya, yakni pengambilan Nomor Anggota (NA) yang diikuti oleh 13 ALD DIFOTO XXIII. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari Kamis-Jumat (2-3/2) dan berlokasi di Villa Bukit Tlekung, Kota Batu.Sabtu(4/2)
Serangkaian acaranya meliputi pelatihan lighting, games, api unggun, dan puncaknya yaitu jalan-jalan malam. Saat itu, kegiatan sempat tertunda oleh hujan yang tidak begitu deras, namun peserta tetap antusias mengikuti dan pengurus untuk tetap melangsungkan kegiatan tersebut. Esoknya pagi dilanjut dengan prosesi pembaiatan ALD yang berlangsung dengan penuh khidmat sampai pada agenda berikutnya pun berjalan lancar dan sukses.
Perlu diketahui bahwa pengambilan nomor anggota itu merupakan tahap dimana ALD telah menyelesaikan tugas wajib satu periode pendidikan di UKM. Pengambilan nomor anggota kali ini dihadiri oleh seluruh ALD, para pengurus, hingga senior UKM Jhepret Club yang turut mengikuti acaranya hingga usai.(ah/*)
HUMAS-Saat ini Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) diminta menjadi garda terdepan dalam seluruh komunikasi publik dalam agenda Seleksi Prestasi Akademik Nasional–Ujian Masuk (SPAN-UM) PTKIN. Disamping itu, PTKIN juga diminta untuk memastikan prosedur pendaftaran SPAN UM PTKIN dibuat dengan jelas. Akses aplikasi bagi para pendaftar juga dikemas menarik dan mudah diakses. Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo di hadapan para Humas PTKIN dalam Sosialisasi SPAN-UM PTKIN di Samarinda.Kamis(2/2)
Hadir dalam giat saat itu, Ketua Forum Pimpinan PTKN Prof Mahmud, Sekretaris Dr Syarif, Bendahara Forum Prof Zainal Muskim, Bendahara PMB Prof Nyayu Khodijah, Rektor UIN SI Samarinda Prof Mukhamad Ilyasin dan Kepala Biro HDI Akhmad Fauzin.
Pada kesempatan itu, poin pertama yang disampaikan oleh Wibowo sapaan akrabnya itu terkait upaya mensosialisaikan prosedur pendaftaran agar dilakukan dengan jelas dan baik, melalui berbagai konten. "Kampus tidak hanya membuat rilis semata, tapi juga membuat konten kreatif, meme menarik, dan desain yang apik, "terangnya.
Poin kedua, memastikan stakeholders untuk mendapat pengalaman akan kemudahan akses informasi dan aplikasi. Dalam hal ini pihak kampus diminta agar menyiapkan infrastruktur dengan aplikasi yang baik sehingga calon mahasiswa tidak kesulitan mengakses informasi SPAN-UM PTKIN.
Poin ketiga, melakukan kampanye berbasis testimoni dari mahasiswa ataupun para alumni. Pendekatan itu, menurut stafsus Menag akan lebih menarik minat calon mahasiswa. Ditambahkan juga untuk para pimpinan PTKIN mesti harus memposisikan dirinya sebagai Humas dengan mempublikasikan testimoni tentang keunggulan kampus masing-masing.
Terakhir, poin keempat yang tidak kalah penting adalah sinergi dengan media mainstrem dan media massa. Kampus perlu memanfaatkan semua platform media sosial yang ada dalam proses sosialisasi, termasuk dengan melibatkan pada influencer dan tokoh penting.
Sebagai informasi bahwa pendaftaran SPAN-UM PTKIN telah dirilis oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 20 Januari 2023. Bersama itu, dibuka fase pendaftaran SPAN PTKIN bagi sekolah/madrasah/pesantren hingga 13 Februari 2023 mendatang. Fase pendaftaran siswa akan dibuka mulai 16 Februari sampai 4 Maret 2023. Hasil SPAN PTKIN akan diumumkan pada 3 April 2023. Seluruh proses pendaftaran dan pengumuman dilakukan secara online melalui laman https://span.ptkin.ac.id dan tidak dikenakan biaya.(ptt/*)
HUMAS-Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan yang akan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Generasi penerus ini nantinya yang akan membawa banyak perubahan baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Internasional. Untuk mewujudkan generasi yang berkualitas, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) membuka pintu selebar-lebarnya kepada mahasiswa untuk melangkah jauh ke ranah Internasional. Dalam hal ini, UIN Maliki Malang melakukan kerjasama dengan salah satu yayasan di Thailand yang menaungi banyak sekolah utamanya sekolah Islam. Yayasan Al-Hidayah Waqaf Foundation For Education and Social Development atau dikenal dengan Yayasan Al-Hidayah Foundation berada di 390 M. 7, Thacang, Bangklam, Songkhla. Rabu(1/2)
Kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani jalinan kerjasama yang saling menguntungkan dan banyak manfaatnya bagi keduanya. Dari UIN Maliki Malang ada Prof. Dr. M. Zainuddin, MA selaku rektor dan Prof. Dr. Agus Maimun, M. Pd selaku ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat sebagai perwakilan MoU (Momerandum Of Understanding). Sedangkan dari Yayasan Al-Hidayah Foundation ada Ustadz Adul Meatam sebagai Ketua Yayasan dan Ustadz Aserri Baobenmad sebagai wakil ketua yayasan.
Wujud dari kerjasama dengan tujuan mulia ini misalnya: pertukaran mahasiswa, akademisi, dan staf-staf administrasi, kemudian penelitian bersama, pertukaran publikasi, laporan akademik dan informasi. Selain itu, berbagi dalam kegiatan maupun program dalam kepentingan bersama. Dengan kerjasama ini, Ketua LP2M berharap agar mahasiswa mampu menggali ilmu yang lebih luas dan semoga kerjasama ini membawa manfaat serta barokah bagi kita semua.
"Kerjasama ini merupakan suatu yang bisa membantu meningkatkan hubungan dan juga membantu dalam meningkatkan pendidikan yang ada di Thailand sendiri. Karena banyak faktor yang mempengaruhi pendidikan di Thailand seperti mindset orangtua dan pergaulan. Harapannya dengan kerjasama ini membantu meningkatkan minat belajar dan kualitas pendidikan untuk keduanya. "Ungkap Ustadz Adul Meatam.(**)
HUMAS-Lagi! Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang(UIN Maliki Malang) mendapatkan kunjungan kerja dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Kali ini, kampus Islam berlogo Ulul Albab di Kota Malang dikunjungi oleh Sekretariat Komisi 8 DPR RI. Beranggotakan sekitar tujuh orang dan salah satunya adalah Kabag dari Kemenag Kota Batu, tim rombongan yang dipimpin oleh Dr. Agus Susanto,MA disambut langsung Ketua Senat UIN Maliki Malang, Prof. Muhtadi Ridwan,M.Ag, didampingi Kabiro AAKK, Koordinator Humas bagian kerjasama dan pihak terkait lainnya. Agenda berpusat di Ruang Senat Lt. 4, Gedung Rektorat DR. (HC). RI. Soekarno.Selasa(31/1)
Tujuan kunjungan kerja tersebut yang pertama sebagai ajang bersilaturahmi dan yang tidak kalah penting tujuan lainnya yakni untuk menjaga jalinan kerjasama dan komunikasi antar kedua lembaga sekaligus mengetahui berbagai perkembangan lembaga yang menjadi mitra dari Komisi 8 itu. Seperti halnya yang disampaikan oleh Agus Susanto sebagai pengantar pembahasan inti dari kunjungan kerja di wilayah Malang Raya itu bahwa tim sekretariat ingin terjun langsung mengetahui perkembangan para mitra kerjasama terutama kali ini berkaitan dengan kampus UIN Maliki Malang yang termasuk bagian dari PTKIN tertua dan memiliki nominasi terbaik.
Pembahasan inti agenda tersebut diawali oleh Prof.Muhtadi yang pada kesempatan itu berbicara tentang sejarah berdirinya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang hingga perkembangannya sampai saat ini. Dijelaskannya oleh Abah Muhtadi sapaan akrabnya itu secara detail mulai fase awal, berbagai evolusi dan juga distingsinya. Sedangkan menyinggung adanya kerjasama Saudi Found For Development (SFD), di dalam salah satu poin MoU-nya menyebutkan untuk kampus ini diminta menargetkan jumlah mahasiswanya mencapai 25 ribu pada akhir tahun 2024 nanti. Lanjut, terkait distingsinya disampaikan bahwa di UIN Maliki Malang memiliki asrama atau pondok pesantren mahasiswa yang disebut Ma'had Al-'Aly. Kedua, pembelajaran intensif bahasa Arab yang dikelola melalui Pusat Pengembangan Bahasa(P2B) dan ketiga adanya Hai'ah Tahfidzul Qur'an (HTQ) sebagai wadah mahasiswa berprestasi penghafal al-Quran.
Lanjut, pemaparan materi dari kunjungan kerja oleh Dr. Agus Susanto yang dipandu oleh Kabiro AAKK UIN Maliki Malang, Dr. Barnoto, M.Pd.I. Bersyukur, acara tersebut berjalan lancar dan penuh antusias saling tanya jawab memberikan solusi bahkan tim rombongan sekretariat Komisi 8 tersebut siap menampung aspirasi, gagasan dsb di bidang akademik. Terakhir pada penutupan agenda itu diadakan prosesi penyerahan cindera mata sekaligus foto bersama.(ptt)
HUMAS–UIN Maulana Malik Ibrahim Malang selenggarakan Focus Group Discussion bertema Pengembangan Kelembagaan Kolaborasi Internasional di Kerajaan Arab Saudi bersama Dr. H. Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Badrus Sholeh,Ph.D Atase Pendidikan dan Kebudayaan(Atdikbud) di Aula Lt. 5, Gedung Rektorat DR. (HC). Ir. Soekarno. Turut hadir saat acara, rektor UIN Maliki Malang, Prof. M. Zainuddin,MA berserta para wakilnya, para dekanat dan wakilnya, pera Kepala Jurusan(Kajur), Direktur pusat bahasa, Prof. Dr Abdul Hamid, para dosen dan sivitas akademika UIN Maliki Malang.Selasa(31/1)
Pada acara tersebut, tampil sebagai pemateri pertama Dr. H. Abdul Aziz Ahmad, MA duta besar LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi yang menjelaskan Hubungan Bilateral pendidikan, sosial dan budaya Indonesia – Saudi Arabia, “UIN Maliki Malang ini bukan UIN yang baru buat saya, karena sejak 2002-2005 ketika saya menjabat sebagai direktur Mapenda juga sudah bekerja sama dengan kampus ini untuk pengembangan bahasa Arab, kami memang saat itu berupaya agar guru madrasah itu ditingkatkan skill bahasanya di UIN Maliki Malang, mudah-mudahan tetap berlanjut, "Jelasnya.
Selain itu, pemegang jabatan di Arab Saudi ini menyatakan bahwa sering kali dari diri kita tidak menyadari bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa internasional untuk wilayah Nusantara. Menurutnya Bahasa Indonesia secara linguistik merupakan bahasa yang dipakai orang muslim terbesar di dunia sehingga dalam hal ini harus didorong menjadi bahasa peradaban.
“Menariknya konsep peradaban punya banyak teori, dan itu perlu pendalaman supaya bahasa Indonesia menjadi bahasa peradaban. Kalau dari kita berharap pengembangan kemanusiaan kedepan dari masyarakat Arab, ingin saya tekankan bahwa kita harus berlomba-lomba untuk mengembangkan bahasa selain bahasa Arab untuk mendukung peradaban, "tegasnya.
Salah satu ciri bangsa maju adalah bahasanya dipakai oleh peradaban umat manusia, sesuai konsep peradaban yang diilhami oleh pemikir Islam Ibnu Khaldun, peradaban tidak akan lepas dari pemaksaan dan penguasaan, “Mari kita bekerja keras menajdikan bahasa Indonesia sebagai bahasa peradaban, kita harus berlomba - lomba dengan aspek dunia keseluruhan, terpenting bagaimana kita mengembangkan sisi baik untuk mengendalikan sisi buruknya.” Terang Dubes LBBP RI ini.
Selanjutnya, bila dikaitkan dengan rapat kerja sama bilateral dengan Saudi jadikan UIN Malang berpedoman pada pengembangkan pemikiran ekonomi yang basisnya anti riba dan anti monopoli, kapitalisme yang anti riba anti monopoli. Membangun peradaban disamping akan menghadapi peradaban lain, memerlukan kerja sama dengan peradaban lain. Saling memberi kontribusi, saling berdampingan dan saling membantu.
Sementara itu, Atdikbud, Badrus Sholeh,Ph.D menyampaikan bahwa UIN Maliki Malang punya kesempatan sangat besar dalam menjalin kerja sama internasional dengan kampus-kampus terbaik di Arab Saudi.
"Arab Saudi mengapreasi kontribusi pengembangan kampus dari Indonesia, dosen dan mahasiswa bekerja lebih keras, mari sama-sama mendesain kerja sama dengan Arab Saudi, kami akan mengawal semua prosesnya dengan sepenuhnya 100%, "jelasnya.
Selanjutnya laki-laki pemegang jabatan Atdikbud ini juga menyebutkan bahwa ada tiga hal yang menjadi ranking terbesar dalam pengembangan kampus di Arab Saudi, pertama sitasi internasional, penelitian, dan kolaborasi internasional. Ketiga hal itu menjadi kesempatan untuk UIN Maliki Malang untuk berkerja sama dengan kampus di Arab Saudi karena kampus di Arab Saudi didorong untuk bekerja sama Internasional di semua bidang.
Selain itu, peluang beasiswa dibuka mulai dari S1 hingga S3 untuk semua program studi, diketahui terdapat 25 kampus buka beasiswa 500 kuota per tahun untuk orang Indonesia. Bidang yang saat ini masih menjadi prioritas bagi mahasiswa Arab Saudi adalah Fakultas Kesehatan dan Kedokteran, Sulaiman Al-Rajhi University kampus swasta yang berada di Al Bukayriyah, Al Qassim Arab Saudi sudah memberi 10 mahasiswa untuk program studi kedokteran termasuk diantaranya cucu KH. Ahmad Dahlan yang setelah lulus S1 diminta untuk bekerja di Qatar.
Diketaui tiga ribu mahasiswa Indonesia di Arab Saudi dan 85% dari diantaranya adalah belajar Studi Islam dan Bahasa Arab, 10% lainnya belajar Sains dan Teknologi, lebih dari itu tiga puluh dosen dari Indonesia mengajar teknik juga ilmu ekonomi dan terdapat delapan puluh peneliti berasal dari Indonesia. Kolaborasi dari tiga negara muslim terbesar di dunia yakni Arab Saudi, Indonesia dan Turki diharapkan mampu wujudkan dunia muslim yang maju. Dengan dijalinnya kerja sama antara Arab Saudi dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai wujud bahwa Arab Saudi adalah negara yang memiliki kualitas di atas rata-rata dunia.(iwa/*)
HUMAS – Pasca agenda tahunan Karantina Tahfizh Assyahrul Qur’any (SYAUQY) XIII yang diselenggarakan oleh Hai’ah Tahfizh Al-Qur’an UIN Malang, peserta, panitia, mustami’/ah dan semua yang terlibat dalam agenda SYAUQY XIII berhasil karungi kenangan yang kelak dinantikan hadirnya kembali. Closing ceremonial kegiatan melalui Ihtitam bukan menjadi akhir, akan tetapi disinilah awal kerinduan itu menyatu dalam kenangan.Minggu(29/1)
Keberhasilan acara ini temui banyak apresiasi, bahkan tak hanya dari kalangan internal UIN Malang kenangan indah menakjubkan itu diungkap oleh Istikomah, salah seorang peserta yang asal UIN Sunan Ampel Surabaya, “Seneng banget, dulu pas awal kesini gak kerasan, sedih, pokok seperti gak seru gitu, tapi lama-lama ternyata seru banget karena mungkin dulu belum kenal sama teman-teman jadi kelem tapi sekarang karena udah kanal dan akrab apalagi di kamar udah sefrekuensi selama sebulan keenakan sampe betah banget sebulan disini.”ujar Istikomah.
Satu bulan jalankan aktivitas bersama peserta dan panitia tabur kenangan manis adanya keluarga baru di SYAUQY, hal ini sesuai dengan penjelasan Ilham Febriansyah, Ketua Pelaksana SYAUQY XIII, “Selama satu bulan kita bersama baik peserta maupun panitia, kita tidak lagi orang yang saling kenal, kita tidak lagi orang yang sekedar teman akan tetapi kita adalah keluarga. Berkegiatan dari malam hingga malam kita lewati lika liku bersama di SYAUQY ini”, jelasnya.
Sesuai namanya, SYAUQY sukses penuhi album kenangan, lebih lanjut dari itu terselenggaranya agenda Karantina Tahfizh ini juga dapati apresiasi dari kalangan mustami’/ah, “SYAUQY tahun ini menjadi SYAUQY terbaik sepanjang saya ikut berpatisipasi dalam SYAUQY semenjak tahun 2017 saya jadi panitia, karena meskipun pesertanya paling sedikit dari sebelum-sebelumnya tapi kekeluarnganya mereka dapat, tidak hanya peserta tapi koneksi antara peserta dengan panitia mereka dapat, dan SYAUQY tahun ini paling banyak benefitnya.”, jelas M. Afif Izzuddin.
SYAUQY adalah momen berbenah diri yang baik, media untuk menjalin kebersamaan serta kesempatan untuk menciptakan suasana pesantren. Dengan dilaksakannya kegiatan SYAUQY maka peserta akan mampu merasakan kembali nikmat menjalankan kegiatan di pesantren. Ilham Febriansyah menjelaskan bahwa dilaksanakannya SYAUQY dengan segala kegiatan di dalamnya mulai dari harian, mingguan hingga bulanan adalah media penyatu antara peserta juga panitia, Ilham juga menambahkan bahwa panitia dan peserta dipertemukan oleh tujuan dan saat ini terpisahkan oleh impian, “Perpisahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan perpisahan menjadi awal dari adanya kerinduan.” Pungkas Ilham. (iwa/*)
HUMAS–Hai’ah Tahfizh Al-Qur’an (HTQ) UIN Malang selenggarakan Ihtitam SYAUQY XIII sebagai bentuk ceremonial penutupan kegiatan SYAUQY XIII sekaligus pemberian Syahadah kepada peserta SYAUQY, bertempat di Home Theater (Fakultas Humaniora).Sabtu (28/1).
Ihtitam SYAUQY merupakan bentuk reward kepada seluruh peserta SYAUQY yang telah bertahan hingga akhir, hal ini sesuai dengan yang disampaikan Baariq Ikbar Al-Hazmi, Ketua Musa’id/ah periode 2022/2023, "Setiap keberhasilan pasti ada pengorbanan, jika tidak berlandaskan cinta maka mustahil kita di tempat ini apalagi di momen liburan, hal ini tentunya tidak mudah untuk melaluinya dan semoga tetap Istiqomah” ujarnya. Dalam sambutannya, Drs. H. Abdullah Zainur Rauf, M.HI ketua HTQ UIN Malang sampaikan apresiasi penuh atas terselenggarakannya agenda SYAUQY XIII, “Saya berharap SYAUQY adakan inovasi baru sehingga mereka yang mengikuti bisa senang sehingga mereka bisa menambah hafalan dengan maksimal, sebab yang saya dengar adanya SYAUQY baik sekarang maupun yang sebelumnya ini mereka tambahan hafalannya lebih banyak dari pada sebelum SYAUQY, ini adalah sesuatu yang baik yang perlu diapresiasi.” jelas ketua HTQ.
Menariknya agenda ini turut hadirkan asatidz/ah, senior, mustami’/ah, serta Wakil Rektor 4 UIN Malang bidang kerja sama dan pengembangan lembaga Dr. KH. Isroqunnajah, M.Ag. Hal ini menjadi bukti bahwa SYAUQY merupakan agenda besar HTQ yang menjadi cermin Organisasi Tahfizh Al-Qur’an, selanjutnya motivasi sekaligus ungkapan bangga datang dari Dr. KH. Isroqunnajah, M.Ag Wakil Rektor 4 UIN Malang, “Saya menyambut gembira tradisi yang sudah lama kita gagas, sekalipun ada satu yang belum terselenggara yaitu memfasilitasi teman-teman yang telah 30 juz, SYAUQY nya tidak di kampus SYAUQY nya di pondok Al-Qur’anunyuj memperbanyak sanad Al-Qur’an dari para kyai.”, tutur Wakil Rektor 4 bidang kerja sama dan pengembangan lembaga.
Ihtitam SYAUQY XIII berlangsung dengan antusias penuh sekaligus mampu ciptakan suasana haru bagi peserta yang telah mendapatkan Syahadah SYAUQY, tak hanya dari peserta suasana haru beradu bahagia datang dari mustami’/ah, panitia hingga asatidz. Tidak sedikit yang hadir dalam kegiatan Ihtitam meneteskan air mata, sebagai bentuk syukur bahkan berdasarkan tanggapan peserta mereka ingin memperpanjang waktu SYAUQY.
Diketahui pada SYAUQY periode sebelumnya belum diadakan rangkaian Ihtitam, hal ini sebagai wujud bahwa pada SYAUQY XIII kali ini telah ada inovasi baru berbentuk rangkaian acara Ihtitam SYAUQY, meski terbilang agenda perdana tidak mengurangi kesakralan acara, ditambah dengan adanya iringan sholawat Qur’an dan penataan seragam peserta yang bernuansa hitam – putih, mencerminkan Karantina Tahfizh dengan nuansa pesantren. Semoga dengan terlsenggarakannya Ihtitam SYAUQY XIII menjadi wasilah terwujudnya tujuan dasar dari agenda SYAUQY sesuai tema yang tertera yakni membumikan Al-Qur’an dalam lentera peradaban zaman.(iwa/*)